Ditahan, Aung San Suu Kyi Minta Warga Myanmar Lawan Kudeta Militer

KalbarOnline.com – Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, saat ini ditahan oleh pihak militer. Meski begitu, Suu Kyi tetap berusaha melakukan perlawanan halus. Akun resmi Facebook milik partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada Senin (1/2) menerbitkan pernyataan atas nama Suu Kyi yang menyebutkan bahwa masyarakat harus melakukan protes dan melawan kudeta militer.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Militer Myanmar telah merebut kekuasaan setelah menahan Suu Kyi dan anggota senior lainnya dari partai yang berkuasa. Semua otoritas telah diberikan kepada komandan tertinggi militer. Alhasil Myanmar menetapkan keadaan darurat selama satu tahun.

Kudeta tersebut menyusul kemenangan telak dalam pemilihan umum oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi seperti dilansir dari BBC, Senin (1/2). Suu Kyi mendesak para pendukungnya untuk memprotes kudeta dan melawan. Dalam sebuah surat yang ditulis untuk persiapan penahanannya yang akan datang, dia mengatakan tindakan militer membuat negara kembali di bawah kediktatoran.

Pada Senin (1/2) dini hari, pihak militer mengatakan pihaknya menyerahkan kekuasaan kepada Panglima Tertinggi Min Aung Hlaing karena adanya kecurangan pemilu. Tentara sudah berada di jalan-jalan ibu kota, Nay Pyi Taw, dan kota utama, Yangon. Myanmar diperintah oleh angkatan bersenjata hingga 2011, ketika reformasi demokrasi yang dipelopori oleh Suu Kyi mengakhiri kekuasaan militer.

Baca Juga :  Masih Mau Remehkan Covid-19, Trump?
Militer Myanmar berjaga di jalan-jalan utama usai kudeta (EPA)

Myanmar Darurat

Untuk saat ini tindakan militer tampak menempatkan Myanmar pada jalur yang berbahaya. Komunikasi dengan Nay Pyi Taw terputus dan sulit untuk menilai situasi di sana.

Di kota terbesar negara dan bekas ibu kota Yangon, saluran telepon dan konektivitas internet terbatas, dengan banyak penyedia menghentikan layanan mereka. Televisi BBC World News, serta penyiar internasional lainnya diblokir saat stasiun lokal tidak mengudara.

Orang-orang terlihat mengantre di ATM di Yangon di tengah ekspektasi krisis uang tunai dalam beberapa hari mendatang. Bank untuk sementara waktu menghentikan semua layanan keuangan, menurut Asosiasi Bank Myanmar.

Baca Juga :  Miliki Walkie-Talkie Impor, Suu Kyi Terancam Hukuman 2 Tahun Penjara

Seperti diketahui, NLD memenangkan 83 persen kursi yang tersedia dalam pemilihan 8 November lalu dan dianggap sebagai referendum terhadap pemerintahan sipil Suu Kyi. Itu pemilu kedua sejak berakhirnya kekuasaan militer pada 2011.

Namun, militer membantah hasil tersebut, mengajukan pengaduan ke Mahkamah Agung terhadap presiden dan ketua komisi pemilihan. Suu Kyi adalah putri pahlawan kemerdekaan Myanmar, Jenderal Aung San yang dibunuh tepat sebelum Myanmar memperoleh kemerdekaan dari penjajahan Inggris pada tahun 1948.

Dia menghabiskan hampir 15 tahun di tahanan antara 1989 hingga 2010. Suu Kyi pernah dilihat sebagai suar untuk hak asasi manusia pada tahun 1991, dia dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian. Museum Memorial Holocaust memberi penghargaan Elie Wiesel kepada Suu Kyi pada tahun 2012. Namun, pada tahun 2018 nobel itu dicabut terkait Rohingya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment