Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 09 Desember 2021 |
Sutarmidji Ingatkan Perusahaan Sawit Lakukan Persemaian
Solusi Jangka Panjang Perbaikan DAS dan Catchment Area
KalbarOnline, Sintang - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengingatkan perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah itu untuk melakukan persemaian atau pembibitan sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja di Kabupaten Sintang, Rabu, 8 Desember 2021.
"Saya mengusulkan kepada Presiden agar pihak swasta diminta melakukan persemaian," kata Sutarmidji kepada wartawan usai mendampingi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Sintang, Kalbar.
Sebab, kata Midji, 1,3 juta hektar dari total 3,2 juta hektar konsesi lahan perkebuban sawit belum dilakukan penanaman.
"Hingga saat ini yang sudah ditanam sawit sebanyak 1,9 juta hektar. Artinya ada 1,3 juta hektar yang belum ditanam. Separuh dari 1,3 juta hektar itu harus ditanam pohon untuk penghijauan, jangan ditanam sawit semua," kata Midji.
Menurut Midji, hal itu harus segera dilaksanakan pihak perusahaan, apalagi usulannya itu sudah diperkuat dengan perintah Presiden. Terlebih lagi hal itu merupakan solusi jangka panjang pemerintah untuk memperbaiki catchment area.
"Jika pihak swasta tidak mau, cabut saja konsesinya yang belum mereka tanam. Bibitnya mereka (swasta) harus sediakan. Penanaman juga mereka yang lakukan sebagai bentuk kepeduliaan mereka terhadap lingkungan," tegas Midji.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama pihak korporasi untuk melakukan persemaian atau pembibitan. Hal ini sebagai bagian dari upaya perbaikan kerusakan daerah aliran sungai (DAS) dan kerusakan catchment area/daerah tangkapan hujan.
Hal itu disampaikannya usai meninjau pembangunan tanggul pengendali banjir bersama Gubernur Kalbar Sutarmidji di Kampung Ladang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Rabu, 8 Desember 2021.
“Saya akan perintahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta perusahaan-perusahaan swasta besar yang ada di sini untuk membuat nursery/persemaian sehingga penghutanan kembali itu betul-betul bisa berjalan,” katanya.
Jokowi pun menjelaskan, pembangunan tanggul pengendali banjir di Kampung Ladang Sintang itu merupakan solusi jangka pendek mengatasi banjir.
“Tanggul dari geotub yang diisi pasir ini kita harapkan dalam jangka pendek bisa mengurangi banjir yang ada,” kata Jokowi usai peninjauan.
Menurut Jokowi, solusi jangka menengah dan panjang yang perlu menjadi perhatian. Mengingat adanya hujan ekstrem.
“Tapi yang perlu kita atasi adalah kerusakan daerah aliran sungai (DAS), kerusakan catchment area/daerah tangkapan hujan. Inilah yang juga akan kita siapkan untuk dikerjakan yaitu penanaman kembali, penanaman pohon, penghutanan kembali daerah-daerah yang berada di sekitar Sungai Kapuas maupun Sungai Melawi,” katanya.
Jokowi berharap, upaya-upaya itu dapat memperbaiki catchment area dan daerah aliran sungai terutama di daerah perhuluan.
Sutarmidji Ingatkan Perusahaan Sawit Lakukan Persemaian
Solusi Jangka Panjang Perbaikan DAS dan Catchment Area
KalbarOnline, Sintang - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengingatkan perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah itu untuk melakukan persemaian atau pembibitan sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja di Kabupaten Sintang, Rabu, 8 Desember 2021.
"Saya mengusulkan kepada Presiden agar pihak swasta diminta melakukan persemaian," kata Sutarmidji kepada wartawan usai mendampingi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Sintang, Kalbar.
Sebab, kata Midji, 1,3 juta hektar dari total 3,2 juta hektar konsesi lahan perkebuban sawit belum dilakukan penanaman.
"Hingga saat ini yang sudah ditanam sawit sebanyak 1,9 juta hektar. Artinya ada 1,3 juta hektar yang belum ditanam. Separuh dari 1,3 juta hektar itu harus ditanam pohon untuk penghijauan, jangan ditanam sawit semua," kata Midji.
Menurut Midji, hal itu harus segera dilaksanakan pihak perusahaan, apalagi usulannya itu sudah diperkuat dengan perintah Presiden. Terlebih lagi hal itu merupakan solusi jangka panjang pemerintah untuk memperbaiki catchment area.
"Jika pihak swasta tidak mau, cabut saja konsesinya yang belum mereka tanam. Bibitnya mereka (swasta) harus sediakan. Penanaman juga mereka yang lakukan sebagai bentuk kepeduliaan mereka terhadap lingkungan," tegas Midji.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama pihak korporasi untuk melakukan persemaian atau pembibitan. Hal ini sebagai bagian dari upaya perbaikan kerusakan daerah aliran sungai (DAS) dan kerusakan catchment area/daerah tangkapan hujan.
Hal itu disampaikannya usai meninjau pembangunan tanggul pengendali banjir bersama Gubernur Kalbar Sutarmidji di Kampung Ladang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Rabu, 8 Desember 2021.
“Saya akan perintahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta perusahaan-perusahaan swasta besar yang ada di sini untuk membuat nursery/persemaian sehingga penghutanan kembali itu betul-betul bisa berjalan,” katanya.
Jokowi pun menjelaskan, pembangunan tanggul pengendali banjir di Kampung Ladang Sintang itu merupakan solusi jangka pendek mengatasi banjir.
“Tanggul dari geotub yang diisi pasir ini kita harapkan dalam jangka pendek bisa mengurangi banjir yang ada,” kata Jokowi usai peninjauan.
Menurut Jokowi, solusi jangka menengah dan panjang yang perlu menjadi perhatian. Mengingat adanya hujan ekstrem.
“Tapi yang perlu kita atasi adalah kerusakan daerah aliran sungai (DAS), kerusakan catchment area/daerah tangkapan hujan. Inilah yang juga akan kita siapkan untuk dikerjakan yaitu penanaman kembali, penanaman pohon, penghutanan kembali daerah-daerah yang berada di sekitar Sungai Kapuas maupun Sungai Melawi,” katanya.
Jokowi berharap, upaya-upaya itu dapat memperbaiki catchment area dan daerah aliran sungai terutama di daerah perhuluan.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini