Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 11 April 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyampaikan kekhawatirannya akan kondisi lingkungan dan alam saat ini. Seperti misalnya gambut, pendangkalan daerah aliran sungai (DAS) di sepanjang Sungai Kapuas dan sebagainya.
“Mari kita berfikir maju ke depan, bersama memikirkan langkah perbaikan apa yang bisa kita ambil untuk lingkungan kita. Saya berprinsip untuk tidak mau menjadi orang yang berperan dalam perusak lingkungan. Kita kesampingkan kepentingan politis," kata Sutarmidji.
Sutarmidji menyampaikan itu saat menjadi keynote speaker dalam kuliah umum merdeka belajar kampus merdeka.
Kuliah umum itu mengusung tema ‘pengelolaan sumber daya alam berbasis Indeks Desa Membangun di Kalbar sebagai wujud kontribusi provinsi penyangga terhadap pembangunan Ibu Kota Negara’ yang digelar di Gedung Konferensi Untan, Sabtu, 9 April 2022.
Karena itu, mahasiswa diharapkan Sutarmidji dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kelangsungan hidup, ekosistem dan lingkungan.
"Mahasiswa Fakultas Kehutanan harus ada desa binaan yang diseriusi. Karena kita harus memperbaiki lingkungan, kemudian apapun kesejahteraan masyarakat harus dari desa,” kata Sutarmidji.
Sementara Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan Bambang Hendroyono yang turut hadir di kesempatan itu menyampaikan tentang pengimplementasian Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030.
Rencana Operasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 telah disusun secara komprehensif dan ilmiah melalui pendekatan analisis spasial, seperti indeks kualitas hutan, nilai konservasi tinggi (HCV), jasa lingkungan ekosistem tinggi, serta indeks biogeofisik (IBGF) serapan karbon maupun Karhutla.
"Folu Net Sink ini adalah semua yang telah kita lakukan selama beberapa tahun terakhir ini dan dalam mengendalikan perubahan iklim bahwa Indonesia punya komitmen kuat untuk berkontribusi menurunkan emisi yang telah ditetap sebesar 29 persen," jelasnya.
Bambang mengungkapkan, komitmen penurunan emisi harus dengan aksi nyata yang dilakukan di kawasan hutan baik itu hutan konservasi, hutan lindung maupun hutan produksi.
Tak hanya itu tentunya kontribusi penurunan emisi ini harus melalui aksi mitigasi yang harus dilakukan oleh semua pihak.
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyampaikan kekhawatirannya akan kondisi lingkungan dan alam saat ini. Seperti misalnya gambut, pendangkalan daerah aliran sungai (DAS) di sepanjang Sungai Kapuas dan sebagainya.
“Mari kita berfikir maju ke depan, bersama memikirkan langkah perbaikan apa yang bisa kita ambil untuk lingkungan kita. Saya berprinsip untuk tidak mau menjadi orang yang berperan dalam perusak lingkungan. Kita kesampingkan kepentingan politis," kata Sutarmidji.
Sutarmidji menyampaikan itu saat menjadi keynote speaker dalam kuliah umum merdeka belajar kampus merdeka.
Kuliah umum itu mengusung tema ‘pengelolaan sumber daya alam berbasis Indeks Desa Membangun di Kalbar sebagai wujud kontribusi provinsi penyangga terhadap pembangunan Ibu Kota Negara’ yang digelar di Gedung Konferensi Untan, Sabtu, 9 April 2022.
Karena itu, mahasiswa diharapkan Sutarmidji dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kelangsungan hidup, ekosistem dan lingkungan.
"Mahasiswa Fakultas Kehutanan harus ada desa binaan yang diseriusi. Karena kita harus memperbaiki lingkungan, kemudian apapun kesejahteraan masyarakat harus dari desa,” kata Sutarmidji.
Sementara Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan Bambang Hendroyono yang turut hadir di kesempatan itu menyampaikan tentang pengimplementasian Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030.
Rencana Operasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 telah disusun secara komprehensif dan ilmiah melalui pendekatan analisis spasial, seperti indeks kualitas hutan, nilai konservasi tinggi (HCV), jasa lingkungan ekosistem tinggi, serta indeks biogeofisik (IBGF) serapan karbon maupun Karhutla.
"Folu Net Sink ini adalah semua yang telah kita lakukan selama beberapa tahun terakhir ini dan dalam mengendalikan perubahan iklim bahwa Indonesia punya komitmen kuat untuk berkontribusi menurunkan emisi yang telah ditetap sebesar 29 persen," jelasnya.
Bambang mengungkapkan, komitmen penurunan emisi harus dengan aksi nyata yang dilakukan di kawasan hutan baik itu hutan konservasi, hutan lindung maupun hutan produksi.
Tak hanya itu tentunya kontribusi penurunan emisi ini harus melalui aksi mitigasi yang harus dilakukan oleh semua pihak.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini