Ayah Mendekam di Balik Jeruji Besi, Ibu Kawin Lagi, 2 Balita di Pontianak Terlantar

KalbarOnline, Pontianak – 2 balita di Pontianak menjadi korban penelantaran orangtua. Keduanya diketahui ditelantarkan lebih dari dua tahun terakhir.

Hal ini diungkapkan Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) Devi Tiomana.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Devi Tiomana mengungkapkan, ayah dari kedua balita tersebut sudah dua tahun mendekam di penjara. Sedangkan sang ibu, menikah lagi dengan pria lain.

Kini, keduanya dirawat oleh rekan ayahnya, di sebuah rumah, di Jalan Alianyang, Kota Pontianak. Kondisi rumahnya pun tampak memprihatinkan dan tak terawat.

Devi mengatakan, ayah dari balita tersebut menjadi terpidana kasus penganiayaan yang dilakukan kepada suami baru dari istrinya tersebut.

“Kita coba dalami ada atau tidak unsur pidana ini mamanya dalam hal penelantaran ini, tapi setelah ini kita akan koordinasi dengan PPA,” kata Devi, kemarin.

Baca Juga :  Bea Cukai: Kratom Peluang Besar Bagi Indonesia

Devi sempat menawarkan agar kedua balita tersebut dirawat di lembaga asuhan anak, di Pontianak. Namun, pengasuh yang merupakan rekan ayahnya keberatan untuk melepaskan anak tersebut.

“Tadinya kita punya alternatif kalau anak ini tanpa pengasuhan keluarga sebaiknya dititipkan ke lembaga asuhan anak. Tapi kan ada keberatan dari yang mengasuh,” kata Devi.

Pihaknya dalam hal ini YNDN akan memberikan dukungan berupa family support, serta memantau kondisi kesehatan anak. Karena menurut Devi, proses tumbuh kembang anak di usia balita sangat penting dan butuh pengasuhan yang baik. Diketahui, kedua balita tersebut masing-masing berusia 3 dan 5 tahun.

“Kita akan kasih dukungan family support dan dalam pengawasan. Kita akan koordinasi dengan KPPAD. Karena pengasuhan tanpa keluarga rentan terjadi tindak pidana apa lagi masih balita,” kata Devi.

Baca Juga :  Polisi Ungkap Peran 1 Pelaku Baru Kasus Kencan MiChat Berujung Penganiayaan di Pontianak

Family support yang dimaksud Devi seperti misalnya nutrisi dan gizi balita, bahan pokok dan kondisi kesehatan. Menurut Devi, tumbuh kembang dan masa depan kedua balita tersebut perlu dipersiapkan dengan baik.

Karena itu Devi berharap, Pemerintah Kota Pontianak dapat mengambil peran dan membantu kedua balita yang terlantar tersebut. Terlebih, kejadian tersebut telah berlangsung lebih dari 2 tahun.

“Mudah-mudahan pemerintah buka mata dan memberikan family support. 2 balita ini harus menjadi perhatian karena orangtua yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga tidak ada,” pungkas Devi.

Comment