Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 15 Juni 2022 |
KalbarOnline, Ketapang - Warga Ketapang mengaku kecewa dan kesal dengan pemadaman listrik yang akhir-akhir ini sering terjadi. Hal itu membuat aktivitas mereka menjadi sering terganggu.
Keluhan ini salah satunya disampaikan oleh Andi (38 tahun) warga Desa Sungai Awan Kiri kepada KalbarOnline.com, Rabu (15/06/2022).
Andi menyebut, kalau dirinya yang kesehariannya bekerja mengandalkan listrik–sangat terganggu terhadap layanan PLN seperti ini.
"Telekomunikasi juga terganggu karena sinyal internet juga gangguan akibat towernya tidak menyala," ujarnya.
Menurut Andi, seringnya listrik mati itu membuat warga khawatir peralatan elektronik di rumah mereka jadi rusak, dan tentu saja akan membutuhkan biaya reparasi bila perangkat elektronik mereka rusak.
“Terkadang listrik nyala cuma sebentar trus mati lagi. Kami khawatir akan keselamatan peralatan elektronik kami, seperti kulkas, freezer, TV, laptop, handphone,” tuturnya.
Hal senada juga dikatakan Sarinah (50 tahun). Karena pelayanan tak kunjung genah ini telah menyebabkan pekerjaannya sebagai Ibu rumah tangga–dalam mempersiapkan kebutuhan keluarga menjadi terhambat. Selain itu, kondisi biarpet yang terus menerus ini juga diklaim mengganggu kegiatan usahanya membuat kue.
"Kalau nggak ada listrik, nggak bisa hidup air, nggak bisa masak nasi, nggak bisa juga nyuci. Susah lah bagi kami ini. Nggak bisa kerja," katanya.
Ia berharap agar PLN dapat memperbaiki pelayanan karena sebagai pelanggan yang menggunakan meteran tradisional (bukan token), dirinya selalu patuh bayar listrik.
"Sebagai pelanggan memang wajib patuh bayar listrik, kalau tidak, akan datang petugas membawa selembar surat tagihan yang disertai ancaman pemutusan sementara sambungan listrik," kata dia.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Perwakilan PLN UP3 Ketapang, Wahyu mengatakan kalau pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan ini kepada para pelanggan. Pemadam listrik terjadi karena pihaknya saat ini sedang melakukan perbaikan di Unit PLTU Sukabangun.
"Dalam rangka meminimalisir dampak kendala yang lebih besar, saat ini PLN sedang melakukan perbaikan emergency Unit PLTU Sukabangun. Estimasi penormalan 180 menit," tulis Wahyu melalui keterangan tertulisnya, Rabu (15/06/2022).
Dengan adanya perbaikan tersebut, lanjutnya, saat ini terdapat kendala pemadaman aliran listrik di sejumlah lokasi di Kecamatan Delta Pawan, Muara Pawan dan Matan Hilir Utara.
"Saat ini petugas terus bersiaga dan memaksimalkan mesin pembangkit agar beroperasi maksimal dan padam dapat diminimalisir," terang wahyu.
Sebelumnya PLN Ketapang juga melakukan pemadaman aliran listrik di wilayah Kecamatan Matan Hilir Semata dikarenakan adanya pekerjaan penggantian isolator pecah. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Warga Ketapang mengaku kecewa dan kesal dengan pemadaman listrik yang akhir-akhir ini sering terjadi. Hal itu membuat aktivitas mereka menjadi sering terganggu.
Keluhan ini salah satunya disampaikan oleh Andi (38 tahun) warga Desa Sungai Awan Kiri kepada KalbarOnline.com, Rabu (15/06/2022).
Andi menyebut, kalau dirinya yang kesehariannya bekerja mengandalkan listrik–sangat terganggu terhadap layanan PLN seperti ini.
"Telekomunikasi juga terganggu karena sinyal internet juga gangguan akibat towernya tidak menyala," ujarnya.
Menurut Andi, seringnya listrik mati itu membuat warga khawatir peralatan elektronik di rumah mereka jadi rusak, dan tentu saja akan membutuhkan biaya reparasi bila perangkat elektronik mereka rusak.
“Terkadang listrik nyala cuma sebentar trus mati lagi. Kami khawatir akan keselamatan peralatan elektronik kami, seperti kulkas, freezer, TV, laptop, handphone,” tuturnya.
Hal senada juga dikatakan Sarinah (50 tahun). Karena pelayanan tak kunjung genah ini telah menyebabkan pekerjaannya sebagai Ibu rumah tangga–dalam mempersiapkan kebutuhan keluarga menjadi terhambat. Selain itu, kondisi biarpet yang terus menerus ini juga diklaim mengganggu kegiatan usahanya membuat kue.
"Kalau nggak ada listrik, nggak bisa hidup air, nggak bisa masak nasi, nggak bisa juga nyuci. Susah lah bagi kami ini. Nggak bisa kerja," katanya.
Ia berharap agar PLN dapat memperbaiki pelayanan karena sebagai pelanggan yang menggunakan meteran tradisional (bukan token), dirinya selalu patuh bayar listrik.
"Sebagai pelanggan memang wajib patuh bayar listrik, kalau tidak, akan datang petugas membawa selembar surat tagihan yang disertai ancaman pemutusan sementara sambungan listrik," kata dia.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Perwakilan PLN UP3 Ketapang, Wahyu mengatakan kalau pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan ini kepada para pelanggan. Pemadam listrik terjadi karena pihaknya saat ini sedang melakukan perbaikan di Unit PLTU Sukabangun.
"Dalam rangka meminimalisir dampak kendala yang lebih besar, saat ini PLN sedang melakukan perbaikan emergency Unit PLTU Sukabangun. Estimasi penormalan 180 menit," tulis Wahyu melalui keterangan tertulisnya, Rabu (15/06/2022).
Dengan adanya perbaikan tersebut, lanjutnya, saat ini terdapat kendala pemadaman aliran listrik di sejumlah lokasi di Kecamatan Delta Pawan, Muara Pawan dan Matan Hilir Utara.
"Saat ini petugas terus bersiaga dan memaksimalkan mesin pembangkit agar beroperasi maksimal dan padam dapat diminimalisir," terang wahyu.
Sebelumnya PLN Ketapang juga melakukan pemadaman aliran listrik di wilayah Kecamatan Matan Hilir Semata dikarenakan adanya pekerjaan penggantian isolator pecah. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini