Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 30 Juni 2022 |
KalbarOnline, Putussibau - Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat, menutup secara resmi upacara Gawai Dayak Ketemenggungan Suku Dayak Suang Ensilat di Desa Riam Tapang, Kecamatan Silat Hulu, Sabtu (18/06/2022).
Dalam Sambutannya, Wahyudi menyampaikan bahwa gawai Dayak merupakan acara yang pada prinsipnya menggali, mengembangkan dan melestarikan kebudayaan serta adat istiadat.
"Gawai Dayak dalam komunitas masyarakat adat Dayak adalah wujud rasa syukur atas apa yang telah kita kerjakan dan terima dari kemurahan Tuhan sepanjang tahun," katanya.
Wakil Bupati Kapuas Hulu itu juga menambahkan, jika kegiatan tersebut haruslah menjadi ajang pelestarian budaya dalam menghadapi perubahan budaya karena modernisasi.
"Karena itu, kegiatan ini harus benar-benar menjadi ajang pelestarian budaya di tengah gejolak masyarakat kita yang hidup dengan berbagai perubahan budaya karena modernisasi, era digitalisasi dan kemajuan teknologi," ujarnya.
Sementara pada satu sisi, masyarakat diharapkan secara konsisten untuk menjaga keberlangsungan adat istiadat dan budaya, peninggalan leluhur agar tidak punah.
"Menjadi tugas kita lah untuk melestarikan dan mengajarkan adat istiadat kepada generasi muda kita agar tidak lupa akan budaya, sehingga mereka lebih mencintai kebudayaan daerah kita," pesannya.
Oleh karenanya, Wahyudi juga berharap, gawai Dayak dapat memunculkan ide-ide baru dan kekinian, dengan menggali budaya yang belum terekspos untuk kedepan.
"Agar semakin banyak kreativitas ditampilkan untuk masyarakat umum. Karena banyak adat istiadat dan hal unik yang menjadi harta warisan leluhur, karena Dayak sudah maju, Dayak sudah berkembang dan menjadi suku bangsa yang bermartabat di negara kita," tandasnya. (Jau)
KalbarOnline, Putussibau - Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat, menutup secara resmi upacara Gawai Dayak Ketemenggungan Suku Dayak Suang Ensilat di Desa Riam Tapang, Kecamatan Silat Hulu, Sabtu (18/06/2022).
Dalam Sambutannya, Wahyudi menyampaikan bahwa gawai Dayak merupakan acara yang pada prinsipnya menggali, mengembangkan dan melestarikan kebudayaan serta adat istiadat.
"Gawai Dayak dalam komunitas masyarakat adat Dayak adalah wujud rasa syukur atas apa yang telah kita kerjakan dan terima dari kemurahan Tuhan sepanjang tahun," katanya.
Wakil Bupati Kapuas Hulu itu juga menambahkan, jika kegiatan tersebut haruslah menjadi ajang pelestarian budaya dalam menghadapi perubahan budaya karena modernisasi.
"Karena itu, kegiatan ini harus benar-benar menjadi ajang pelestarian budaya di tengah gejolak masyarakat kita yang hidup dengan berbagai perubahan budaya karena modernisasi, era digitalisasi dan kemajuan teknologi," ujarnya.
Sementara pada satu sisi, masyarakat diharapkan secara konsisten untuk menjaga keberlangsungan adat istiadat dan budaya, peninggalan leluhur agar tidak punah.
"Menjadi tugas kita lah untuk melestarikan dan mengajarkan adat istiadat kepada generasi muda kita agar tidak lupa akan budaya, sehingga mereka lebih mencintai kebudayaan daerah kita," pesannya.
Oleh karenanya, Wahyudi juga berharap, gawai Dayak dapat memunculkan ide-ide baru dan kekinian, dengan menggali budaya yang belum terekspos untuk kedepan.
"Agar semakin banyak kreativitas ditampilkan untuk masyarakat umum. Karena banyak adat istiadat dan hal unik yang menjadi harta warisan leluhur, karena Dayak sudah maju, Dayak sudah berkembang dan menjadi suku bangsa yang bermartabat di negara kita," tandasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini