Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 03 Agustus 2022 |
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Kabupaten Kapuas Hulu mencatatkan capaian yang sangat baik pada upaya percepatan penurunan stunting dalam dua tahun terakhir. Angka prevalensi (secara umum) stunting Kabupaten Kapuas Hulu tercatat mulai turun dari 2020 ke 2021.
Dimana pada 2020 angka stunting Kapuas Hulu tercatat sebesar 32,9 persen. Kemudian turun menjadi 31,24 persen pada 2021.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini saat membuka sosialisasi program "Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja" oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalbar, pada Rabu (03/08/2022).
"Meski mengalami penurunan namun angka ini masih cukup tinggi, angka ini patut mendapat perhatian semua," ucap Mohd Zaini.
Dirinya menyebutkan, tingginya prevalensi stunting menunjukkan permasalahan yang mendasar. Terutama ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor yang menyebabkan stunting. Sehingga peningkatan pengetahuan setiap kelompok sasaran sangat penting dalam percepatan penurunan stunting.
"Dengan meningkatkan pengetahuan tersebut diharapkan kelompok sasaran dapat mendukung upaya pencegahan stunting," katanya.
Selain itu, dirinya juga berharap kepada para pelayan kesehatan untuk memiliki pengetahuan yang baik tentang stunting. Sehingga dapat memberikan informasi yang benar dan memberikan intervensi pelayanan kesehatan dengan tepat, dan membangun kepercayaan masyarakat agar terjadi perubahan perilaku secara signifikan.
"Sehingga hal tersebut berdampak pada program percepatan penurunan stunting berjalan maksimal," jelasnya.
Dikatakannya pula, di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat empat kecamatan yang memiliki angka stunting cukup tinggi, diantaranya Bunut Hilir, Selimbau, Suhaid, Embalau Hilir. Empat daerah tersebut rata-rata berada di pinggiran sungai.
"Faktor infrastruktur dan pelayanan kesehatan menjadi penyebab tingginya stunting pada daerah tersebut," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Mohd Zaini turut mengapresiasi dukungan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan BKKBN Provinsi Kalbar, terutama dalam kampanye program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Dengan adanya intervensi dari multi sektor itu pun diharapkan, upaya percepatan penurunan stunting akan berjalan dengan baik.
"Kami berharap Komisi IX bisa memberikan bantuan agar upaya percepatan penurunan stunting bisa dilakukan secara masif," tutupnya.
Sebelumnya, acara tersebut turut dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Alifuddin, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, camat dan Forkopimcam Bunut Hulu, kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat semangut utara serta undangan lainnya. (Ishaq)
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Kabupaten Kapuas Hulu mencatatkan capaian yang sangat baik pada upaya percepatan penurunan stunting dalam dua tahun terakhir. Angka prevalensi (secara umum) stunting Kabupaten Kapuas Hulu tercatat mulai turun dari 2020 ke 2021.
Dimana pada 2020 angka stunting Kapuas Hulu tercatat sebesar 32,9 persen. Kemudian turun menjadi 31,24 persen pada 2021.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini saat membuka sosialisasi program "Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja" oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalbar, pada Rabu (03/08/2022).
"Meski mengalami penurunan namun angka ini masih cukup tinggi, angka ini patut mendapat perhatian semua," ucap Mohd Zaini.
Dirinya menyebutkan, tingginya prevalensi stunting menunjukkan permasalahan yang mendasar. Terutama ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor yang menyebabkan stunting. Sehingga peningkatan pengetahuan setiap kelompok sasaran sangat penting dalam percepatan penurunan stunting.
"Dengan meningkatkan pengetahuan tersebut diharapkan kelompok sasaran dapat mendukung upaya pencegahan stunting," katanya.
Selain itu, dirinya juga berharap kepada para pelayan kesehatan untuk memiliki pengetahuan yang baik tentang stunting. Sehingga dapat memberikan informasi yang benar dan memberikan intervensi pelayanan kesehatan dengan tepat, dan membangun kepercayaan masyarakat agar terjadi perubahan perilaku secara signifikan.
"Sehingga hal tersebut berdampak pada program percepatan penurunan stunting berjalan maksimal," jelasnya.
Dikatakannya pula, di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat empat kecamatan yang memiliki angka stunting cukup tinggi, diantaranya Bunut Hilir, Selimbau, Suhaid, Embalau Hilir. Empat daerah tersebut rata-rata berada di pinggiran sungai.
"Faktor infrastruktur dan pelayanan kesehatan menjadi penyebab tingginya stunting pada daerah tersebut," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Mohd Zaini turut mengapresiasi dukungan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan BKKBN Provinsi Kalbar, terutama dalam kampanye program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Dengan adanya intervensi dari multi sektor itu pun diharapkan, upaya percepatan penurunan stunting akan berjalan dengan baik.
"Kami berharap Komisi IX bisa memberikan bantuan agar upaya percepatan penurunan stunting bisa dilakukan secara masif," tutupnya.
Sebelumnya, acara tersebut turut dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Alifuddin, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, camat dan Forkopimcam Bunut Hulu, kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat semangut utara serta undangan lainnya. (Ishaq)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini