Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 05 Agustus 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Bupati Sintang, Jarot Winarno ikut menghadiri kegiatan deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau tidak buang air besar sembarangan di Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk, Kamis (04/08/2022).
Pada kesempatan ini, Jarot Winarno menyebutkan, kalau deklarasi ODF yang juga termasuk didalamnya mencuci tangan pakai sabun dan menjaga makanan minuman, adalah tugas berat. Karena harus merubah kebiasaan masyarakat.
"Dengan tidak buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, menjaga makanan dan minuman tetap sehat, untuk mencegah stunting atau katai kata kita, baru 42% stunting hilang dengan tiga hal tadi," kata Jarot.
Setelah tiga hal itu, lanjut Jarot, tinggal dua hal lagi yang harus dilakukan, yakni menjaga sampah dan air limbah, baik di dalam rumah maupun lingkungan.
"Demikianlah lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat. Selamat kepada Desa Sepulut atas berhasilnya program ini," sampai Jarot.
"Terima kasih kepada Wahana Visi Indonesia dan kepada para kader-kader STBM yang telah membantu program yang telah membantu program ini," tambahnya.
Lebih lanjut Jarot menyampaikan, bahwa di Kecamatan Sapauk baru terdapat 4 desa yang menerapkan program ini. Yang sulit menurutnya, adalah desa-desa yang berada di tepi sungai.
"Maka program ini harus kita perkuat lagi, kami minta Pak Camat kegiatan ODF ini lebih diperkuat lagi, seperti di daerah Sepauk Hulu, semoga semakin banyak desa yang ODF di Kecamatan Sepauk ini," pinta Jarot.
"Terima kasih kepada masyarakat Desa Sepulut, Tanjung Hulu, Sinar Harapan dan Gernis yang sudah deklarasi ODF, kami mohon Wahana Visi lebih giat mempercepat deklarasi di desa binaan," tutup Jarot.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Sintang, Harsinto Linoh menyebutkan, bahwa Desa Sepulut merupakan desa keempat yang sudah mendeklarasikan diri menjadi desa ODF dari 40 desa yang ada di Kecamatan Sepauk.
"Jumlah desa di kecamatan sepauk ini ada 40, jadi baru 10% yang ODF. Saya menyambut baik, selamat kepada Desa Sepulut yang sudah mendeklarasikan desanya menjadi desa ODF," katanya.
Harsinto berharap, bahwa kegiatan deklarasi ini tidak hanya dijadikan sebagai acara seremonial belaka. Namun harus ada perubahan perilaku masyarakat kedepannya.
"Merubah perilaku itu tidak mudah, dan tidak bisa dikerjakan sendiri oleh desa, kalau tidak ada bantuan dari semua pihak seperti puskesmas, polsek, koramil, tokoh agama, tokoh masyarakat, jadi semua harus berkolaborasi, inilah hasil kolaborasinya sehingga Desa Sepulut bisa mendeklarasikan dirinya sebagai desa ODF," papar Harsinto.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan kepada masyarakat Desa Sepulut yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19, baik dosis 1, 2 dan 3 atau booster.
"Vaksin dosis 1 dan 2 di Kecamatan Sepauk cukup tinggi sekali, tapi untuk booster seluruh kecamatan di Kabupaten Sintang ini rendah, termasuk di Sepauk. Mudah-mudahan masyarakat yang belum dapat vaksin booster bisa ke Puskesmas, Pustu atau Polindes. Vaksin booster ini untuk umur diatas 18 tahun, kalau untuk anak-anak cukup dosis 1 dan 2," katanya.
Terkait Covid-19, Harsinto menambahkan, bahwa saat ini Corona belum benar-benar hilang dari Kabupaten Sintang. Bahkan saat ini, masih terdapat 3 orang yang sedang dirawat di RSUD Ade M Djeon Sintang akibat Covid.
"Nah tiga orang yang dirawat ini belum pernah divaksin, masih ada masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi Covid, saya imbau seluruhnya untuk segera vaksin," tutup Sinto.
Sebelumnya, turut hadir pula pada kegiatan ODF tersebut yakni Kasat Pol PP Kabupaten Sintang, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kabupaten Sintang, Kabid Pengendalian Penduduk dan Informasi DKBP3A Kabupaten Sintang, Kabid Penataan Perkembangan Desa DPMPD Kabupaten Sintang, unsur Forkopimcam Sepauk, Kepala Puskesmas Sepauk, Wahana Visi Indonesia, tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat setempat, pelajar dan tamu undangan lainnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Bupati Sintang, Jarot Winarno ikut menghadiri kegiatan deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau tidak buang air besar sembarangan di Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk, Kamis (04/08/2022).
Pada kesempatan ini, Jarot Winarno menyebutkan, kalau deklarasi ODF yang juga termasuk didalamnya mencuci tangan pakai sabun dan menjaga makanan minuman, adalah tugas berat. Karena harus merubah kebiasaan masyarakat.
"Dengan tidak buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, menjaga makanan dan minuman tetap sehat, untuk mencegah stunting atau katai kata kita, baru 42% stunting hilang dengan tiga hal tadi," kata Jarot.
Setelah tiga hal itu, lanjut Jarot, tinggal dua hal lagi yang harus dilakukan, yakni menjaga sampah dan air limbah, baik di dalam rumah maupun lingkungan.
"Demikianlah lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat. Selamat kepada Desa Sepulut atas berhasilnya program ini," sampai Jarot.
"Terima kasih kepada Wahana Visi Indonesia dan kepada para kader-kader STBM yang telah membantu program yang telah membantu program ini," tambahnya.
Lebih lanjut Jarot menyampaikan, bahwa di Kecamatan Sapauk baru terdapat 4 desa yang menerapkan program ini. Yang sulit menurutnya, adalah desa-desa yang berada di tepi sungai.
"Maka program ini harus kita perkuat lagi, kami minta Pak Camat kegiatan ODF ini lebih diperkuat lagi, seperti di daerah Sepauk Hulu, semoga semakin banyak desa yang ODF di Kecamatan Sepauk ini," pinta Jarot.
"Terima kasih kepada masyarakat Desa Sepulut, Tanjung Hulu, Sinar Harapan dan Gernis yang sudah deklarasi ODF, kami mohon Wahana Visi lebih giat mempercepat deklarasi di desa binaan," tutup Jarot.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Sintang, Harsinto Linoh menyebutkan, bahwa Desa Sepulut merupakan desa keempat yang sudah mendeklarasikan diri menjadi desa ODF dari 40 desa yang ada di Kecamatan Sepauk.
"Jumlah desa di kecamatan sepauk ini ada 40, jadi baru 10% yang ODF. Saya menyambut baik, selamat kepada Desa Sepulut yang sudah mendeklarasikan desanya menjadi desa ODF," katanya.
Harsinto berharap, bahwa kegiatan deklarasi ini tidak hanya dijadikan sebagai acara seremonial belaka. Namun harus ada perubahan perilaku masyarakat kedepannya.
"Merubah perilaku itu tidak mudah, dan tidak bisa dikerjakan sendiri oleh desa, kalau tidak ada bantuan dari semua pihak seperti puskesmas, polsek, koramil, tokoh agama, tokoh masyarakat, jadi semua harus berkolaborasi, inilah hasil kolaborasinya sehingga Desa Sepulut bisa mendeklarasikan dirinya sebagai desa ODF," papar Harsinto.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan kepada masyarakat Desa Sepulut yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19, baik dosis 1, 2 dan 3 atau booster.
"Vaksin dosis 1 dan 2 di Kecamatan Sepauk cukup tinggi sekali, tapi untuk booster seluruh kecamatan di Kabupaten Sintang ini rendah, termasuk di Sepauk. Mudah-mudahan masyarakat yang belum dapat vaksin booster bisa ke Puskesmas, Pustu atau Polindes. Vaksin booster ini untuk umur diatas 18 tahun, kalau untuk anak-anak cukup dosis 1 dan 2," katanya.
Terkait Covid-19, Harsinto menambahkan, bahwa saat ini Corona belum benar-benar hilang dari Kabupaten Sintang. Bahkan saat ini, masih terdapat 3 orang yang sedang dirawat di RSUD Ade M Djeon Sintang akibat Covid.
"Nah tiga orang yang dirawat ini belum pernah divaksin, masih ada masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi Covid, saya imbau seluruhnya untuk segera vaksin," tutup Sinto.
Sebelumnya, turut hadir pula pada kegiatan ODF tersebut yakni Kasat Pol PP Kabupaten Sintang, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kabupaten Sintang, Kabid Pengendalian Penduduk dan Informasi DKBP3A Kabupaten Sintang, Kabid Penataan Perkembangan Desa DPMPD Kabupaten Sintang, unsur Forkopimcam Sepauk, Kepala Puskesmas Sepauk, Wahana Visi Indonesia, tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat setempat, pelajar dan tamu undangan lainnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini