Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 07 Agustus 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Mabes Polri akhirnya mengamankan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Mako Brimob Polri, Depok terkait kasus dugaan terbunuhnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Namun begitu, pengamanan yang dilakukan terhadap Ferdy bukan karena ia terlibat dalam dugaan aksi pembunuhan terhadap Brigadir J, melainkan atas dugaa melanggar etik.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo saat melakukan jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (06/08/2022).
"Riksus menetapkan bahwa Irjen Pol FS (Ferdy Sambo) diduga melakukan pelanggaran terkait menyangkut ketidakprofesionalan di dalam olah TKP," kata Irjen Dedi, sebagaimana dilansir dari laman Detik.com.
Dedi menjelaskan, adapun maksud dari tidak ketidakprofesionalan Ferdy Sambo adalah berkaitan dengan TKP kematian Brigadir J. Ia mencontohkan perihal kondisi "ketidakjelasan" CCTV yang disorot oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"(Ketidakprofesionalan) dalam pelaksanaan olah TKP seperti Pak Kapolri sampaikan, terjadi misalnya pengambilan CCTV dan lain sebagainya," katanya.
Lebih lanjut, Dedi menginformasikan, bahwa Ferdy Sambo dibawa ke Mako Brimob pada Sabtu sore. Dia belum bisa memastikan berapa lama Ferdy Sambo akan menjalani pemeriksaan etik tersebut di Mako Brimob.
Oleh karenanya, pihaknya pun meminta publik menanti hasil pemeriksaan lengkap dari tim khusus (timsus). Dedi juga menambahkan, kalau Polri berjanji akan membuat kasus ini terang benderang.
"Ini nanti, rekan-rekan, saya tidak mau menyampaikan terlalu terburu-buru. Saya menunggu betul-betul kerja timsus selesai semuanya. Kalau selesai semuanya, baru bisa dijelaskan secara komprehensif," kata Dedi.
Kapolri Sudah Tahu Siapa yang Ambil CCTV di TKP
Dalam kesempatan lain, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, kalau pihaknya sudah mengetahui oknum polisi yang mengambil CCTV dari TKP dugaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
"Ada CCTV rusak yang diambil pada saat di satpam dan itu juga sudah kita dalami. Kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilan," katanya saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (04/08/2022).
Masih dalam laman Detik.com, Sigit kala itu mengatakan polisi yang mengambil CCTV yang disebut rusak itu juga sudah diperiksa. Nantinya akan diputuskan apakah perbuatan itu merupakan pelanggaran kode etik atau pidana.
"Dan siapa yang mengambil juga sudah kita lakukan pemeriksaan dan saat ini tentunya kita akan melakukan proses selanjutnya. Nanti kita proses nanti berdasarkan hasil keputusan apakah ini masuk dalam pelanggaran kode etik maupun pelanggaran pidana," terang Sigit.
Sigit tak merinci, apakah saat diambil CCTV tersebut sudah dalam keadaan rusak atau tidak. Namun dia memastikan sudah mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam perkara CCTV tersebut.
"Yang jelas pemeriksaan masih berlanjut. Namun demikian, hal itu sudah kita dapatkan siapa yang melakukan, siapa yang mengambil, siapa yang menyimpan dan semuanya," jelasnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Mabes Polri akhirnya mengamankan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Mako Brimob Polri, Depok terkait kasus dugaan terbunuhnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Namun begitu, pengamanan yang dilakukan terhadap Ferdy bukan karena ia terlibat dalam dugaan aksi pembunuhan terhadap Brigadir J, melainkan atas dugaa melanggar etik.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo saat melakukan jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (06/08/2022).
"Riksus menetapkan bahwa Irjen Pol FS (Ferdy Sambo) diduga melakukan pelanggaran terkait menyangkut ketidakprofesionalan di dalam olah TKP," kata Irjen Dedi, sebagaimana dilansir dari laman Detik.com.
Dedi menjelaskan, adapun maksud dari tidak ketidakprofesionalan Ferdy Sambo adalah berkaitan dengan TKP kematian Brigadir J. Ia mencontohkan perihal kondisi "ketidakjelasan" CCTV yang disorot oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"(Ketidakprofesionalan) dalam pelaksanaan olah TKP seperti Pak Kapolri sampaikan, terjadi misalnya pengambilan CCTV dan lain sebagainya," katanya.
Lebih lanjut, Dedi menginformasikan, bahwa Ferdy Sambo dibawa ke Mako Brimob pada Sabtu sore. Dia belum bisa memastikan berapa lama Ferdy Sambo akan menjalani pemeriksaan etik tersebut di Mako Brimob.
Oleh karenanya, pihaknya pun meminta publik menanti hasil pemeriksaan lengkap dari tim khusus (timsus). Dedi juga menambahkan, kalau Polri berjanji akan membuat kasus ini terang benderang.
"Ini nanti, rekan-rekan, saya tidak mau menyampaikan terlalu terburu-buru. Saya menunggu betul-betul kerja timsus selesai semuanya. Kalau selesai semuanya, baru bisa dijelaskan secara komprehensif," kata Dedi.
Kapolri Sudah Tahu Siapa yang Ambil CCTV di TKP
Dalam kesempatan lain, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, kalau pihaknya sudah mengetahui oknum polisi yang mengambil CCTV dari TKP dugaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
"Ada CCTV rusak yang diambil pada saat di satpam dan itu juga sudah kita dalami. Kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilan," katanya saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (04/08/2022).
Masih dalam laman Detik.com, Sigit kala itu mengatakan polisi yang mengambil CCTV yang disebut rusak itu juga sudah diperiksa. Nantinya akan diputuskan apakah perbuatan itu merupakan pelanggaran kode etik atau pidana.
"Dan siapa yang mengambil juga sudah kita lakukan pemeriksaan dan saat ini tentunya kita akan melakukan proses selanjutnya. Nanti kita proses nanti berdasarkan hasil keputusan apakah ini masuk dalam pelanggaran kode etik maupun pelanggaran pidana," terang Sigit.
Sigit tak merinci, apakah saat diambil CCTV tersebut sudah dalam keadaan rusak atau tidak. Namun dia memastikan sudah mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam perkara CCTV tersebut.
"Yang jelas pemeriksaan masih berlanjut. Namun demikian, hal itu sudah kita dapatkan siapa yang melakukan, siapa yang mengambil, siapa yang menyimpan dan semuanya," jelasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini