Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 11 Oktober 2022 |
KalbarOnline, Ketapang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang mencatat perkembangan informasi banjir pada Senin (10/10/2022).
Sekretaris BPBD Kabupaten Ketapang, Suryadi menyebut hingga Senin ini, telah terdata 35 desa di 11 kecamatan yang terendam. Ia mengatakan, 76 personel BPBD juga sudah diterjunkan ke lokasi banjir untuk melakukan pendataan.
"Kalau melihat saat sekarang kejadian banjir sudah nyampai 11 Kecamatan, 35 desa, kita sudah menurunkan rekan-rekan tim reaksi cepat ke setiap titik tersebut," ujar Suryadi.
BPBD Kabupaten Ketapang juga telah mendirikan posko bantuan banjir di kantornya dan di sejumlah titik lain, termasuk mendirikan dapur umum.
Kini pemerintah Kabupaten Ketapang melalui BPBD bersama TNI-Polri tengah menyalurkan bantuan kepada desa-desa yang dapat dijangkau.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwanto pada Minggu sore kemarin mengatakan, sebanyak 3 ribuan warga di Ketapang terdampak banjir.
"Kalau data sementara, sekitar 3 ribuan warga yang terdampak, tim kita masih terus mengupdate data dari lokasi," ujar Yunifar.
Yunifar juga mengatakan, kalau pihaknya telah membangun posko bencana banjir di Tumbang Titi. Terdapat 45 kepala keluarga (KK) yang kini masih mengungsi. Selain itu petugas BPBD juga mendirikan dapur umum.
"Khusus di Tumbang Titi, ada 45 KK yang mengungsi. Separuhnya di rumah kerabat masing-masing, separuhnya lagi mengungsi di pos bencana banjir di Aula Kantor Desa Tumbang Titi," jelas Yunifar.
"Kita juga kini tengah menggalang bantuan, cuma hanya daerah tertentu yang bisa kita distribusikan karena terkendala transportasi, karena akses yang susah untuk dilalui," tambahnya.
Yunifar pun menerangkan, banjir terparah saat ini terjadi di Kecamatan Jelai Hulu. Dimana ketinggian air bahkan mencapai tiga meter.
"Prediksi BMKG yang kami terima, untuk dua minggu kedepan masih terjadi hujan dengan intensitas tinggi untuk wilayah Kabupaten Ketapang dan sekitarnya," pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang mencatat perkembangan informasi banjir pada Senin (10/10/2022).
Sekretaris BPBD Kabupaten Ketapang, Suryadi menyebut hingga Senin ini, telah terdata 35 desa di 11 kecamatan yang terendam. Ia mengatakan, 76 personel BPBD juga sudah diterjunkan ke lokasi banjir untuk melakukan pendataan.
"Kalau melihat saat sekarang kejadian banjir sudah nyampai 11 Kecamatan, 35 desa, kita sudah menurunkan rekan-rekan tim reaksi cepat ke setiap titik tersebut," ujar Suryadi.
BPBD Kabupaten Ketapang juga telah mendirikan posko bantuan banjir di kantornya dan di sejumlah titik lain, termasuk mendirikan dapur umum.
Kini pemerintah Kabupaten Ketapang melalui BPBD bersama TNI-Polri tengah menyalurkan bantuan kepada desa-desa yang dapat dijangkau.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwanto pada Minggu sore kemarin mengatakan, sebanyak 3 ribuan warga di Ketapang terdampak banjir.
"Kalau data sementara, sekitar 3 ribuan warga yang terdampak, tim kita masih terus mengupdate data dari lokasi," ujar Yunifar.
Yunifar juga mengatakan, kalau pihaknya telah membangun posko bencana banjir di Tumbang Titi. Terdapat 45 kepala keluarga (KK) yang kini masih mengungsi. Selain itu petugas BPBD juga mendirikan dapur umum.
"Khusus di Tumbang Titi, ada 45 KK yang mengungsi. Separuhnya di rumah kerabat masing-masing, separuhnya lagi mengungsi di pos bencana banjir di Aula Kantor Desa Tumbang Titi," jelas Yunifar.
"Kita juga kini tengah menggalang bantuan, cuma hanya daerah tertentu yang bisa kita distribusikan karena terkendala transportasi, karena akses yang susah untuk dilalui," tambahnya.
Yunifar pun menerangkan, banjir terparah saat ini terjadi di Kecamatan Jelai Hulu. Dimana ketinggian air bahkan mencapai tiga meter.
"Prediksi BMKG yang kami terima, untuk dua minggu kedepan masih terjadi hujan dengan intensitas tinggi untuk wilayah Kabupaten Ketapang dan sekitarnya," pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini