Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 17 Oktober 2022 |
KalbarOnline, Sintang - Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menilai tanggul geobag yang dibangun Kementerian PUPR di pinggiran Sungai Kapuas di Kabupaten Sintang tidak efektif untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut. Menurut Lasarus, pembuatan geobag hanya menjadi solusi jangka pendek dalam pengendalian banjir.
Pernyataan tersebut diutarakan Lasarus usai meninjau langsung tanggul geobag di pinggir Sungai Kapuas di Kabupaten Sintang, Sabtu (15/10/2022) sore. Dalam peninjauan tersebut, Lasarus mendapati hanya sedikit geobag yang tersisa. Sebagian besar lainnya sudah tenggelam dan hanyut terbawa arus sungai.
"Memang kemarin (tahun 2021) geobag ini kan sifatnya darurat. Karena sifatnya darurat, tentu ini tidak menyelesaikan masalah. Sekarang kita lihat hanya tinggal sedikit yang kelihatan, sebagian sudah terendam semua, padahal banjir belum sedalam yang kemarin," katanya.
Kalau banjir setinggi kemarin, alamat sudah tidak kelihatan semua. Kalau sudah terendam semua berarti kan tidak berfungsi dan dibuat tidak sesuai yang kita inginkan," ucap Lasarus menambahkan.
Lantaran geobag ini sudah terbukti tidak efektif, Lasarus pun meminta Kementerian PUPR untuk mencarikan solusi alternatif untuk mengatasi banjir di Sintang. Ia juga mendorong pemerintah untuk mengubah desain penanganan banjir yang sudah ada agar wilayah tersebut tidak lagi menjadi daerah langganan banjir setiap musim penghujan tiba.
"Ini (geobag) sudah dibikin dan ternyata Sintang tidak bebas banjir. Maka, saya ajak teman-teman Direktorat Jenderal SDA untuk melihat langsung yang sudah dibikin dulu. Ternyata begini manfaatnya ketika banjir besar. Oleh karenanya, saya akan usulkan ke Kementerian PUPR untuk mengubah desain yang sudah ada," paparnya.
"Prinsipnya bagaimana membebaskan kawasan ini dari banjir. Soal teknisnya bagaimana, silakan itu menjadi kewenangan PUPR," jelas politikus PDI Perjuangan tersebut.
Sebagai informasi, geobag merupakan kantong geotekstil berbasis PVC yang berisi pasir. Geobag biasa dimanfaatkan untuk melindungi tepi sungai dan untuk membuat tanggul sementara ketika terjadi banjir di suatu wilayah. (Jau)
KalbarOnline, Sintang - Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menilai tanggul geobag yang dibangun Kementerian PUPR di pinggiran Sungai Kapuas di Kabupaten Sintang tidak efektif untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut. Menurut Lasarus, pembuatan geobag hanya menjadi solusi jangka pendek dalam pengendalian banjir.
Pernyataan tersebut diutarakan Lasarus usai meninjau langsung tanggul geobag di pinggir Sungai Kapuas di Kabupaten Sintang, Sabtu (15/10/2022) sore. Dalam peninjauan tersebut, Lasarus mendapati hanya sedikit geobag yang tersisa. Sebagian besar lainnya sudah tenggelam dan hanyut terbawa arus sungai.
"Memang kemarin (tahun 2021) geobag ini kan sifatnya darurat. Karena sifatnya darurat, tentu ini tidak menyelesaikan masalah. Sekarang kita lihat hanya tinggal sedikit yang kelihatan, sebagian sudah terendam semua, padahal banjir belum sedalam yang kemarin," katanya.
Kalau banjir setinggi kemarin, alamat sudah tidak kelihatan semua. Kalau sudah terendam semua berarti kan tidak berfungsi dan dibuat tidak sesuai yang kita inginkan," ucap Lasarus menambahkan.
Lantaran geobag ini sudah terbukti tidak efektif, Lasarus pun meminta Kementerian PUPR untuk mencarikan solusi alternatif untuk mengatasi banjir di Sintang. Ia juga mendorong pemerintah untuk mengubah desain penanganan banjir yang sudah ada agar wilayah tersebut tidak lagi menjadi daerah langganan banjir setiap musim penghujan tiba.
"Ini (geobag) sudah dibikin dan ternyata Sintang tidak bebas banjir. Maka, saya ajak teman-teman Direktorat Jenderal SDA untuk melihat langsung yang sudah dibikin dulu. Ternyata begini manfaatnya ketika banjir besar. Oleh karenanya, saya akan usulkan ke Kementerian PUPR untuk mengubah desain yang sudah ada," paparnya.
"Prinsipnya bagaimana membebaskan kawasan ini dari banjir. Soal teknisnya bagaimana, silakan itu menjadi kewenangan PUPR," jelas politikus PDI Perjuangan tersebut.
Sebagai informasi, geobag merupakan kantong geotekstil berbasis PVC yang berisi pasir. Geobag biasa dimanfaatkan untuk melindungi tepi sungai dan untuk membuat tanggul sementara ketika terjadi banjir di suatu wilayah. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini