Kalbar Online, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji secara resmi membuka Musyawarah Provinsi ke-VIII Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Kalbar, di Hotel Ibis Pontianak, Sabtu (29/10/2022).
Dalam pidatonya, Gubernur Kalbar menjelaskan bahwa kawasan Temajuk merupakan kawasan strategis yang ada di Kalimantan, yang memiliki potensi untuk dikembangkan dengan nilai-nilai estetika tinggi oleh para arsitek-arsitek handal di Kalbar.
Ia menyebutkan, Temajuk merupakan kawasan wilayah pantai yang panjang dan bersih dan dapat menjadi kawasan wisata terindah di Kalimantan. Terlebih saat ini, Pulau Kalimantan telah menjadi sorotan dalam program percepatan pembangunan nasional melalui kawasan IKN.
Oleh karenanya, menurut Sutarmidji, hal ini secara tidak langsung dapat memberi efek domino bagi percepatan pembangunan tersebut, dimana Provinsi Kalimantan Barat sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan provinsi Kalimantan Timur.
Untuk itu, orang nomor satu di Kalbar ini pun menegaskan, bahwa ditetapkan aturan untuk dataran tinggi sampai 78 meter tidak boleh ada kepemilikan lahan, dan dimiliki oleh negara, kemudian wilayah 75 sampai 150 meter menjadi kawasan yang diatur oleh pemerintah tata ruang wilayah/kawasannya.
Sejalan dengan itu, Gubernur Sutarmidji menambahkan, bahwa peran Arsitek harus betul-betul bisa memberikan masukan yang konstruktif kepada pemerintah tentang bagaimana meningkatkan pembangunan di suatu kawasan, atau bangunan apa saja yang cocok dengan suatu kawasan.
“Saya berharap Ikatan Arsitek Indonesia Kalimantan Barat lebih jeli melihat, kalau perlu memberikan masukan ke pemerintah dari hasil pembangunan yang telah dibangun, karena suatu karya arsitektur bisa meningkatkan atau membuka aura suatu kawasan, bahkan apabila memiliki nilai filosofis dan seni yang tinggi, dapat meningkatkan pendapatan daerah,” jelas Sutarmidji.
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini juga mengingatkan, agar arsitek tidak hanya berorientasi pada angka (pendapatan), namun juga kepuasan dan penghargaan tersendiri akan hasil karyanya.
“Bahwa kebanggaan seorang arsitek itu bukan pada berapa pendapatan yang dihasilkan tapi dari hasil karya yang telah diciptakannya, dapat berkesan dan dibanggakan serta dikenang sepanjang masa. Itulah arsitek yang sesungguhnya,” ungkap Sutarmidji.
Kemudian untuk pengurusan lisensi, Gubernur Sutarmidji menyambut baik dan siap memfasilitasi melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Barat, agar dapat cepat diselesaikan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Nasional, Ar Georgius Budi Yulianto menyampaikan apresiasinya kepada IAI Kalbar yang merupakan 1 dari 15 IAI yang aktif di Indonesia.
“IAI ini merupakan mitra terdekat pemerintah. Kami berharap bisa turut serta membantu dalam hal apapun pembangunan di Kalimantan,” ujarnya.
Pihaknya juga mengapresiasi dukungan serius yang diberikan oleh Gubernur Kalbar terhadap IAI, sekaligus berharap kepada Gubernur Kalbar untuk mempercepat penerbitan lisensi Arsitek Kalimantan Barat.
“Apabila ada arsitek-arsitek di luar Kalimantan Barat ketika berkarya di Kalimantan Barat, agar bisa berkolaborasi dengan arsitek lokal”, ujarnya.
Ketua IAI Kalbar periode 2019 – 2022, Estar Putra Akbar menjelaskan, bahwa usai acara pembukaan ini akan diadakan Musyawarah Provinsi Ke VIII untuk memilih ketua yang baru periode 2022 – 2025, dan untuk Musprov kali ini mengangkat tema “Tiga Dekade IAI Kalimantan Barat, Menuju Era Baru Profesi Arsitek Indonesia”.
Pada kesempatannya, Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Yuli Trisna Ibrahim mengungkapkan, bahwa sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2017 tentang Arsitek, IAI menjadi wadah payung hukum bagi seorang arsitek yang melakukan praktek arsitek, yaitu bagaimana seorang arsitek menghasilkan karya arsitektur, dari mulai perencanaan, pelajaran, pengawasan, kajian baik bangunan maupun lingkungan, termasuk masalah kawasan dan itulah peran arsitek.
“Dengan Musprov ke-VIII ini, berharap bagaimana dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk menyelesaikan dan mengurangi kondisi 12,38 persen pengangguran di kota kita, kemudian selalu kolaborasi, ciptakan kreativitas dan beri masukan kepada kami, Pemerintah Kota Pontianak, agar bisa memberikan kontribusi positif bagi pembangunan kota kita tercinta,” ucap Yuli Trisna Ibrahim.
Sebelumnya, pembukaan Musprov ke-VIII IAI Provinsi Kalbar ini turut dihadiri oleh Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, perwakilan Rektor Universitas Tanjungpura, Eka Priyadi beserta jajarannya, para pengurus dan anggota dari IAI yang ada di Kalimantan Barat. (Jau)
Comment