KalbarOnline, Pontianak – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menginisiasi digitalisasi sekolah dengan meluncurkan aplikasi “Sekolah Pro” kategori SMA, SMK, SLB.
Sekolah Pro merupakan aplikasi yang berisi layanan pembelajaran, manajemen dan ekosistem digital sekolah yang profesional, dengan fitur yang mudah, praktis dan terintegrasi dalam layanan satu pintu.
Peluncuran aplikasi ini secara resmi dilaksanakan di Hotel Ibis, Kota Pontianak, Kamis (15/12/2022).
Kepala Disdikbud Provinsi Kalbar, Rita Hastarita, usai acara peluncuran mengungkapkan, bahwa ke depan digitalisasi sekolah memang menjadi prioritas. Ia menjelaskan, dalam pengembangan aplikasi Sekolah Pro ini, pihaknya bekerja sama dengan pihak ketiga.
Ia melanjutkan, di dalam aplikasi tersebut ada konten-konten pembelajaran yang bisa dimasukkan oleh disdikbud, dan ada pula yang memang sudah disediakan dari pengembang aplikasi. Pada intinya, dengan adanya Sekolah Pro, konten pembelajaran bagi para pelajar dan guru akan semakin mudah.
“Selanjutnya juga ada konten tiga dimensi yang akan membuat pelajar mengikuti pembelajaran semakin menyenangkan,” ujarnya.
Di samping itu, pada aplikasi Sekolah Pro juga ada fitur-fitur yang memudahkan berbagai kegiatan di sekolah. Seperti sistem untuk pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) secara daring. Serta fitur-fitur untuk Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Khusus untuk SLB kami berikan perhatian lebih pada Sekolah Pro. Di Sekolah Pro juga, setiap Sabtu, ada pengembangan kompetensi untuk rekan guru di SLB dari narasumber yang berkompeten,” katanya.
Semua aktivitas lanjut Rita, seperti pembelajaran, pengembangan kompetensi guru hingga pemilihan serta kegiatan Osis dapat dilakukan secara daring di aplikasi Sekolah Pro.
“Ini sudah kami manfaatkan di berbagai sekolah, kami lihat ini (sudah) termanfaatkan dengan baik,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, CEO Sekolah Pro, Firman Cahyadi menambahkan, aplikasi tersebut dapat membantu sekolah dari sisi manajemen, memiliki data dan mengintegrasikan lini sosial. Termasuk terkait kepemimpinan di sekolah seperti Osis.
“Osis se-Kalbar bisa berdiskusi, e-voting dan publikasi kreativitas peserta didik. Kami juga membuka jalur peserta didik untuk mengakses keberlanjutan pendidikan mereka ke universitas,” katanya.
Tak hanya yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, bagai pelajar lulusan SMK juga bisa mengakses lowongan pekerjaan ke dunia industri dengan satu layanan platform. Lewat Sekolah Pro, tambah dia, kepala daerah juga bisa memantau data-data yang terakses di aplikasi tersebut.
“Ini sudah se-Kalbar yang berjalan selama enam bulan terakhir ada sekitar 13 ribu peserta didik (memanfaatkan). Saat ini juga SMA, SMK, SLB se-Kalbar bisa mengakses ini, untuk e-voting juga sudah bisa diakses, lalu mem-posting literasi digital,” ujarnya.
Termasuk juga bagi para kepala sekolah, saat ini sudah bisa melihat atau mengakses data-data peserta didik di aplikasi tersebut. Firman menyebut, sebagai putra putri daerah, ia bersama tim ingin berbakti serta memberikan yang terbaik untuk Kalbar lewat Sekolah Pro. Karena itu dalam satu tahun ke depan, ia akan fokus agar seluruh peserta didik baik SMA, SMK, dan SLB se-Kalbar bisa mengakses Sekolah Pro.
“SLB juga menjadi perhatian kami lantaran itu ruang lingkup yang jarang tersentuh. Kami konsen, pemerataan hak harus hadir di sekolah,” tutupnya.
Adapun dalam peluncuran aplikasi Sekolah Pro kemarin, hadir pembicara nasional seperti Guru Besar Manajemen Pendidikan Inklusif UNS yang juga Ketua APPKHI periode 2018 – 2022, Munawir Yusuf dan Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) RI Dante Rigmalia. Keduanya memberikan materi di hadapan ratusan pelajar dan guru yang hadir. (Jau)
Comment