Oleh: Azrul Ozanta
GAME online, hal ini tentunya bukanlah hal asing lagi bagi kita dimana game online ini adalah permainan yang dimainkan oleh orang orang yang ada di seluruh dunia dan terhubung melalui jaringan internet seperti yang kita ketahui ada berbagai macam game online seperti PUBG, Free Fire, Mobile Legends dan lainnya game online ini sangat banyak sekali dimainkan oleh berbagai usia baik itu kalangan anak anak, remaja dan bahkan orang dewasa tidak pandang umur baik itu dari anak SD, SMP, SMA dan anak kuliahan yang mana game online ini banyak memiliki dampak yang negatif bagi para penggunanya dampak yang paling nyata yaitu adalah kecanduan dalam bermain ketika kita sudah sekali mencoba maka akan terus mau bermain sehingga akhirnya kecanduan.
Di zaman sekarang ini banyak sekali anak anak dan para pelajar yang bermain game online sehingga lupa waktu dan juga kurang nya pengawasan dan perhatian dari orang tua. Kebanyakan orang tua acuh tak acuh kepada anaknya yang bermain game tanpa dia sadari efek yang akan timbul pada anaknya karena bermain game perlu kita ketahui bahwa banyak sekali efek yang timbul ketika kita kecanduan main game sampai lupa segala nya seperti kurangnya konsentrasi dalam belajar ,selalu merasa gelisah ketika tidak bermain game,mudah marah apabila dilarang bermain game serta tidak peduli dengan orang di sekitarnya.
Game online ini sangat berbahaya bagi para pengguna kalau tidak pandai mengontrolnya terutama anak-anak yg masih kecil yang tidak tau membatasi dan berfikir tentang apa yang akan terjadi kepada dirinya ketika anak sudah tau tentang game maka anak tersebut akan sulit diatur, dididik dan dinasehati, kebanyakan orang tua sekarang memberi HP kepada anaknya yang seharusnya masih belum saat nya untuk diberi HP bahkan biasanya orang tuanya saja tidak peduli kepada anaknya apa yg di main kan di hpnya apa yg di simpan di HP-nya seakan akan mendukung anak nya dalam bermain HP dengan memberinya HP.
Kebanyakan di zaman sekarang anak anak para pelajar dan orang dewasa bermain game sampai lupa waktu,tidak makan,lupa mandi dan yang paling parahnya lagi sampai lupa waktu solat seakan game lebih utama daripada ibadah, kadang kadang bahkan ada sampai azan subuh masih belum selesai main game saking asiknya sampai tidak peduli waktu dan kondisi tanpa dia sadari bahwa dengan dia bergadang sampai subuh akan membuat dia sakit karena kurang istirahat.
Oleh karena itu peran orang tua dalam menjaga dan memperhatikan anak sangat perlu, apa yang dikerjakan dan dilakukan anaknya sangat perlu kalau bisa anak jangan di kasih HP kalau masih belum cukup umur dan cukup waktunya karena itu semua akan mengganggu pikiran dan konséntrasinya dalam segala hal apalagi kalau masih anak anak, yang pemikiran nya hanya tau senang dan tidak tau arti apa yang akan terjadi kepada dirinya, kita harus mencegah dan mengawasi anak anak kita agar tidak salah dalam menggunakan HP apalagi HP di gunakan untuk bermain game itu sangat memiliki dampak yang negatif bagi anak itu sendiri sebelum kecanduan bermain game mari perhatikan dan nasehati anak kita agar nanti tidak terjerumus kedalam dunia game yang bisa membuat dia menjadi melarat.
Bermain game boleh saja asal tidak melampaui batas dan bisa memanajemen waktu dengan baik jangan sampai kita terlarut ke dalam dunia game yg bisa membuat kita menjadi lupa segalanya apalagi sampai lupa waktu ibadah itu sangat kurang baik dan bagus karena sangat besar pengaruhnya dalam diri kita ketika kita sudah terjerumus kedalam dunia game tersebut maka akan sulit untuk keluar karena kecanduan dalam bermain game.
Setelah mengetahui betapa besar dampak dari game online di zaman era globalisasi ini maka kita harus lebih memperhatikan anak anak kita, bila perlu kalau masih belum waktu nya untuk di kasih HP jangan di kasih dan dilarang untuk bermain game agar masa depannya bisa lebih baik serta nanti tidak akan terjerumus ke dalam dunia game yang sangat berbahaya banyak memiliki dampak négatif yang membuat kita menjadi lupa segalanya kalau sudah kecanduan.
Keterangan: penulis merupakan mahasiswa pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, IAIN Palangka Raya.
Comment