KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji benar-benar dibuat geram dengan adanya sejumlah laporan yang masuk terkait masih adanya tenaga kesehatan (nakes) atau perawat yang bersikap judes dan bermuka masam terhadap pasien di RSUD dr Soedarso.
Ia pun dengan tegas menginstruksikan kepada Direktur Umum RSUD dr Soedarso agar memindahkan penugasan para nakes atau perawat itu ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Menurut Sutarmidji nakes atau perawat itu mungkin lebih cocok menangani pasien di RSJ ketimbang di Soedarso.
“Soedarso itu kuncinya pelayanan! Berikan pelayanan yang ramah, kalau ada yang suka ngomel pindahkan ke rumah sakit jiwa. Saya sudah minta itu, supaya karakter pelayanan dia cocok di sana, bisa (di RSJ) Singkawang atau Sungai Bangkong,” tegasnya.
Penegasan itu disampaikan Sutarmidji dalam acara pengambilan sumpah/janji jabatan dan pelantikan lima pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar, Selasa (03/01/2023) kemarin. Dalam momen tersebut, dua orang diantaranya turut dilantik sebagai Wakil Direktur (Wadir) RSUD Soedarso.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Bang Midji itu sangat berharap, RSUD Soedarso serius dalam memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat. Karena yang menjadi masalah saat ini menurutnya adalah kecepatan pelayanan dan keramahan.
“Tidak ada istimewanya berobat di luar negeri seperti di Kuching, selain pelayanan di sana yang ramah. Sedangkan untuk hal-hal lain, termasuk peralatan medis, di Kalbar juga bagus dan lengkap,” jelas dia.
Sejalan dengan momen pengambilan sumpah dan pelantikan, ia berharap kepada dua orang Wadir RSUD Soedarso yang telah dilantik, yakni masing-masing Eko Rustianto Suhardiman selaku Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan dan Ahmad Priyono yang menjabat Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan–bisa memperhatikan soal pelayanan ini.
“Saya berharap wakil direktur ini kan masih muda, sehingga harus berbuat bagaimana membuat Soedarso dikenal dengan pelayanan dan lainnya,” pintanya.
Seiring dengan itu, Pemprov Kalbar, lanjut Sutarmidji, juga akan terus berusaha melengkapi fasilitas yang diperlukan Soedarso. Ia berharap, sebelum masa jabatannya berakhir, rumah sakit kebanggaan masyarakat Kalbar ini sudah bisa lebih baik dari sisi peralatan dan pelayanan.
“Tahun ini harus selesai lengkap dengan peralatannya dan operasional. Tahun ini juga dibangun ruang klinik untuk general check up, dan untuk mata dan gigi lengkap dengan peralatan paling modern. Tahun ini harus selesai sebelum saya mengakhiri masa jabatan di September,” jelasnya.
Tak hanya itu, jika masih memungkinkan, Gubernur Midji ingin agar dibangun tambahan ruang rawat inap untuk kelas 1 dan VIP. Perhitungannya, untuk fasilitas itu masih bisa ditambah sampai 42 tempat tidur.
“Itu anggarannya tidak begitu besar. Pembenahan halaman juga harus selesai tahun ini, karena pagarnya sudah selesai. Semuanya (sudah), kantin sudah, tidak boleh ada PKL di depan. Di depan itu ditanami pohon lebih banyak lagi,” tandasnya.
Seperti diketahui, selain dua Wadir RSUD Soedarso yang dilantik, juga ada tiga kepala perangkat daerah yang mengalami rotasi mutasi. Ketiganya yakni Herti Herawati sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, Heronimus Hero sebagai Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, dan Muhammad Munsif sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalbar. (Jau)
Comment