KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji kembali menekankan arti pentingnya sebuah kejujuran dan disiplin dalam mencapai kesuksesan. Penekanan ini ia sampaikan saat mengisi kuliah tujuh menit (kultum) sebelum shalat tarawih berjamaah pada hari kedua bulan Ramadhan 1444 Hijriyah, di Masjid Muhtadin, Kota Pontianak, Kamis (23/03/2023).
Gubernur mengungkapkan, bahwa kedua poin tersebut merupakan kunci kesuksesan bagi setiap orang, baik muslim maupun non muslim.
“Seharusnya kita sering melakukan kajian tentang nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Karena hasil berbagai kajian selama ini justru banyak dipublikasikan oleh orang-orang yang bukan beragama Islam. Tapi, hampir semua hasil kajian tersebut merupakan nilai-nilai keislaman,” kata dia.
Soal kejujuran dan disiplin, Sutarmidji mengungkapkan bahwa contoh terbaik ada pada perilaku diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (SAW).
“Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam diberi gelar Al Amin karena kejujuran, memiliki nilai-nilai yang diutamakan dalam Islam. Kejujuran merupakan kunci pertama kesuksesan seseorang. Kedua, kedisiplinan,” katanya.
“Faktor-faktor kesuksesan tersebut sudah tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadist. Hanya saja terkadang kita melupakan hal itu,” ucapnya.
Tak hanya itu, contoh lain yang bisa diambil dari keteladanan Rasulullah SAW ialah menjaga hubungan antar umat. Sutarmidji mengingatkan, kalau dunia ini tidak hanya dihuni oleh umat muslim, melainkan umat lainnya yang diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT) dan sudah ada sejak zaman dahulu.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah membuat panduan yang kita kenal dengan Konstitusi Madinah. Konstitusi Madinah merupakan konstitusi pertama kali yang ada di dunia. Konstitusi tersebut paling demokratis karena mengakomodir keberagaman, baik agama maupun suku,” katanya.
Islam, lanjut Sutarmidji, sudah mengatur perbedaan agama ini dalam Al-Qur’an, antara lain di Surat Al Kafirun ayat 6 yang berbunyi “lakum dinukum waliyadin” yang memiliki arti “bagimu, agamamu. bagiku, agamaku”.
“Artinya, kita berbeda suku, bangsa, dan bernegara untuk saling mengenal dan berlaku adil. Ketika menjadi pemimpin, maka kita harus berlaku adil kepada semua orang,” tuturnya.
Mengakhiri tausiyahnya, Gubernur Sutarmidji juga kembali mengingatkan agar seluruh umat Islam yang ada di Kalbar untuk selalu mengasah diri dan meningkatkan kompetensinya dalam menjawab tantangan zaman yang akan datang, baik melalui pendidikan formal maupun non formal.
“Umat muslim yang ada, saya berharap mengambil peran dalam kemajuan dunia, jangan menjadi penonton,” jelasnya.
Turut hadir pula dalam kesempatan itu, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalbar, Sefpri Kurniadi. (jau)
Comment