KALBARONLINE.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sejumlah program strategis yang menyasar berbagai aspek kehidupan.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Amirullah saat Safari Ramadhan di Masjid Al Muhtadin Untan sebelum melaksanakan salat Tarawih, Selasa (04/03/2025) malam.
Amirullah menekankan pentingnya pengendalian inflasi sebagai salah satu prioritas utama. Ia bilang, inflasi dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok kurang mampu.
“Inflasi adalah kenaikan harga barang. Misalnya, jika harga bahan pokok naik dari Rp 1.500 menjadi Rp 2.000, maka inflasinya 20 persen. Oleh karena itu, kami akan menggelar operasi pasar murah untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
Operasi pasar murah akan digelar di seluruh kecamatan mulai Senin mendatang. Program ini bertujuan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok seperti gula, telur dan beras. Bahan kebutuhan pokok yang dijual di operasi pasar akan disubsidi sehingga lebih murah dibanding harga di pasaran
“Kami mengimbau masyarakat yang kurang mampu untuk memanfaatkan program ini. Sedangkan bagi yang mampu, mari kita bersama-sama mendukung mereka yang membutuhkan,” kata Amirullah.
Selain inflasi, masalah banjir dan genangan juga menjadi fokus utama Pemkot Pontianak. Amirullah menyebut, bahwa penanganan banjir merupakan prioritas yang harus diselesaikan secara komprehensif.
Program penanganan banjir tersebut mencakup pembersihan saluran air, pembangunan infrastruktur drainase baru, serta pemantauan rutin di titik-titik kritis.
“Banjir sering kali terjadi akibat curah hujan tinggi dan sistem drainase yang belum optimal. Kami akan melakukan penanganan di kawasan-kawasan rawan banjir,” jelasnya.
“Kami berharap langkah-langkah ini dapat mengurangi dampak banjir yang sering merugikan warga,” tambahnya.
Tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, pemerintah juga memberikan perhatian besar pada aspek spiritual masyarakat. Salah satunya adalah dengan memberikan insentif kepada guru ngaji dan petugas fardhu kifayah.
“Kita ingin memastikan bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada nilai-nilai spiritual,” kata Amirullah.
Insentif itu diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada para guru ngaji dan fardhu kifayah yang telah berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman agama Islam di masyarakat.
“Kami berharap program ini dapat memotivasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam memberikan pendidikan agama,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat pelayanan kepada masyarakat, pemkot juga akan meningkatkan insentif bagi RT dan RW. Ia menilai, bahwa RT dan RW memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi dan membantu masyarakat.
“Kami berharap dengan peningkatan insentif ini, RT dan RW dapat lebih maksimal dalam melayani warga,” ucapnya.
Di bidang kesehatan, penanganan penyakit tuberkulosis (TBC) juga menjadi perhatian Pemkot Pontianak. Menurut Amirullah, TBC masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Kota Pontianak.
“Gejala TBC adalah batuk yang tak kunjung sembuh. Jika ada warga yang mengalami gejala seperti ini, segera bawa ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan,” imbaunya.
Pemerintah juga akan meningkatkan fasilitas dan layanan kesehatan di tingkat puskesmas untuk memastikan penanganan TBC dilakukan secara optimal.
“Kami berkomitmen untuk memberantas TBC dalam waktu dekat,” tegas Amirullah.
Ia berharap agar semua program yang diluncurkan dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Semua program ini merupakan bagian dari visi dan misi untuk mewujudkan Kota Pontianak yang lebih sejahtera, aman dan nyaman bagi seluruh warga. Dengan berbagai program strategis ini, Pemkot Pontianak menunjukkan komitmennya untuk terus memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
“Kami mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dan mendukung program-program tersebut demi kemajuan bersama,” tutup Amirullah. (Jau)
Comment