Kasus DBD Terus Meningkat, Pemkab Ketapang Kaji Penetapan Status KLB

KalbarOnline, Ketapang Ketapang – Pemerintah Kabupaten Ketapang menggelar rapat lintas sektoral untuk menyikapi terus meningkatnya jumlah kasus pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD), Sabtu (12/08/2023).

Pada rapat yang berlangsung di kantor Bupati Ketapang itu, pemkab belum memutuskan untuk menaikkan status DBD menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Bupati Ketapang, Martin Rantan mengatakan, kalau pihaknya saat ini masih melakukan sejumlah penanganan, baik di pusat kota maupun di tingkat kecamatan.

“Kita sedang mempersiapkan pada kondisi terburuk, kalau satu dua hari ini angkanya terus melonjak, mau tidak mau kita akan lakukan langkah KLB,” sebut Martin, usai memimpin rapat.

Martin juga menekankan agar dinas kesehatan, puskesmas dan unsur  Forkopimda untuk proaktif dalam menangani kasus ini. Sebab, menurut Martin, kasus tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah namun juga semua pihak.

Kendati demikian, orang nomor satu di Kabupaten Ketapang itu berharap, angka kasus DBD dapat berangsur menurun, seiring dengan upaya yang dilakukan dinas teknis, termasuk pihak puskesmas.

Baca Juga :  Wagub Kalbar Sebut Penanganan Stunting Bisa Sukses Kalau Semua Elemen Kompak

“Kalau belum KLB, biaya pengobatan bisa mengunakan BPJS kesehatan, kalau sudah KLB, BPJS tidak diberlakukan, semuanya dibiayai dengan dana tanggap darurat,” ucap Martin.

Rapat lintas sektoral dalam rangka menyikapi peningkan jumlah kasus pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD), di Kantor Bupati Ketapang, Sabtu (12/08/2023). (Foto: Adi LC)
Rapat lintas sektoral dalam rangka menyikapi peningkan jumlah kasus pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD), di Kantor Bupati Ketapang, Sabtu (12/08/2023). (Foto: Adi LC)

Martin mengimbau warga untuk hidup sehat, baik kesehatan diri sendiri maupun kesehatan lingkungan. Martin juga meminta warga untuk tidak menyepelekan DBD. Jika mengalami gejalanya, segara berobat ke fasilitas kesehatan.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, Feria Kowira menjelaskan, dalam seminggu terakhir ini, pihaknya telah masif melakukan pengasapan (fogging) di rumah-rumah warga termasuk di sekolah-sekolah.

Dalam melakukannya pengasapan, lanjut Feria, pihaknya lebih memprioritaskan daerah dengan kasus tertinggi, sedang dan rendah.

“Abate juga telah kita bagikan ke masyarakat lewat Puskesmas, termasuk kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik), juga sering kita gaungkan saat rapat lintas sektoral,” terangnya.

Baca Juga :  Sikapi Era Digitalisasi, Pemkot Pontianak Bina Ratusan Lembaga Keagamaan

Berdasarkan data terbaru yang dipaparkan dinas kesehatan setempat, hingga 11 Agustus 2023, kasus DBD di Kabupaten itu telah menebus 210 kasus.

Lima kecamatan tertinggi kasus tersebut diantaranya adalah Kecamatan Delta Pawan dengan 73 kasus, Benua Kayong 49 kasus, Matan Hilir Selatan 37 kasus, Muara Pawan 15 kasus dan Kecamatan Matan Hilir Utara 11 kasus.

Jika dilihat dari puskesmas, lima kasus tertinggi adalah Puskesmas Tuan-Tuan dengan 49 kasus, Puskesmas Kedondong 37, Puskesmas Pesaguan 26 kasus, Puskesmas Sukabangun 21 kasus dan Puskesmas Mulia Baru dengan 15 kasus. (Adi LC)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment