KalbarOnline, Ketapang – Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup ( Perkim LH) Kabupaten Ketapang merilis Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di pusat Kota Ketapang yang memasuki kategori sedang, namun terdapat potensi bahaya bagi kesehatan.
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak sepekan terakhir mulai menimbulkan kabut asap dan sebaran jerebu yang diterbangkan oleh angin.
Kepala Dinas Perkim LH Ketapang, Husnan menyebut, kalau pihaknya telah melakukan pengujian udara ambien melalui UPT laboratorium lingkungan di halaman kantor dinas selama 24 jam-an pada tanggal 14 hingga 15 Agustus kemarin.
“Dari hasil pengujian didapat kategori ISPU sedang, dengan parameter kritis adalah PM 2,5,” sebutnya, Rabu (16/08/2023).
Husnan mengatakan, meski saat ini masih kategori sedang, yang artinya tingkat kualitas udara masih dapat diterima oleh kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan, namun masyarakat yang beraktivitas di luar rumah diimbau menggunakan masker untuk mencegah penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat asap kebakaran.
“Kita imbau bagi masyarakat yang beraktivitas lama di luar rumah untuk memakai masker untuk menjaga kesehatan di kondisi udara saat ini. Selain itu juga disarankan mengkonsumsi air minum yang cukup,” pesanya.
Sementara itu, berdasarkan data BMKG Ketapang per tanggal 15 Agustus 2023, jumlah sebaran titik panas atau hotspot di wilayah Ketapang sebanyak 469 titik. Angka itu menjadi yang tertinggi di Kalbar. Akibatnya, sejak beberapa hari terakhir Kota Ketapang mulai diselimuti kabut asap. (Adi LC)
Comment