Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 03 November 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Maraknya kasus penyelundupan narkotika di wilayah Kalimantan Barat melalui perbatasan Indonesia-Malaysia disebut karena banyaknya permintaan (demand).
Kepala BNN Kalbar, Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto mengatakan, di Indonesia ada 3,6 juta jiwa pecandu narkoba. Dari jumlah tersebut, 16 ribu hingga 33 ribu pecandu ada di Kalbar.
“Yang pasti ada supply ada demand, di mana kita tau pecandu di negara kita hasil penelitian BNN bersama BRIN, Lipi dan perguruan tinggi negeri, ada 3,6 juta pecandu. Di Kalbar ada 16 ribu sampai 33 ribu pecandu, ini supply dan demand pasti berlaku di mana ada yang membutuhkan pasti supply berusaha memasukan narkotika ke wilayah negara kita,” ungkapnya, Jumat (03/11/2023).
Berbagai upaya dan strategi terus dilakukan untuk menekan angka peredaran dan penggunaan narkotika di Kalbar.
“BNN melaksanakan kegiatan strategi dinamakan war on drugs dengan berbagai macam kegiatan. Untuk menekan jumlah pecandu, menekan konsumen yang ada biar peredaran dibatasi,” kata Sumirat.
Tidak hanya itu, bekerjasama dengan instansi terkait juga dilakukan BNN Kalbar terkait langkah-langkah pelanggaran keimigrasian dan perihal penyelundupan.
“Kami bekerja dengan imigrasi, kemarin sudah datang ke BNN provinsi, lihat tersangka yang ada. Kami komunikasikan dan lakukan langkah-langkah, terkait pelanggaran keimigrasian dan perihal penyelundupan. Kami juga konsultasi dengan Konsulat dan Polisi di Malaysia kita kembangkan untuk bisa mengungkap kasus lebih jelas,” tukasnya. (Indri)
KalbarOnline, Pontianak - Maraknya kasus penyelundupan narkotika di wilayah Kalimantan Barat melalui perbatasan Indonesia-Malaysia disebut karena banyaknya permintaan (demand).
Kepala BNN Kalbar, Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto mengatakan, di Indonesia ada 3,6 juta jiwa pecandu narkoba. Dari jumlah tersebut, 16 ribu hingga 33 ribu pecandu ada di Kalbar.
“Yang pasti ada supply ada demand, di mana kita tau pecandu di negara kita hasil penelitian BNN bersama BRIN, Lipi dan perguruan tinggi negeri, ada 3,6 juta pecandu. Di Kalbar ada 16 ribu sampai 33 ribu pecandu, ini supply dan demand pasti berlaku di mana ada yang membutuhkan pasti supply berusaha memasukan narkotika ke wilayah negara kita,” ungkapnya, Jumat (03/11/2023).
Berbagai upaya dan strategi terus dilakukan untuk menekan angka peredaran dan penggunaan narkotika di Kalbar.
“BNN melaksanakan kegiatan strategi dinamakan war on drugs dengan berbagai macam kegiatan. Untuk menekan jumlah pecandu, menekan konsumen yang ada biar peredaran dibatasi,” kata Sumirat.
Tidak hanya itu, bekerjasama dengan instansi terkait juga dilakukan BNN Kalbar terkait langkah-langkah pelanggaran keimigrasian dan perihal penyelundupan.
“Kami bekerja dengan imigrasi, kemarin sudah datang ke BNN provinsi, lihat tersangka yang ada. Kami komunikasikan dan lakukan langkah-langkah, terkait pelanggaran keimigrasian dan perihal penyelundupan. Kami juga konsultasi dengan Konsulat dan Polisi di Malaysia kita kembangkan untuk bisa mengungkap kasus lebih jelas,” tukasnya. (Indri)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini