Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 22 Maret 2024 |
KalbarOnline, Ketapang - Zero Stunting menjadi salah satu cita-cita besar Pemerintah Kabupaten Ketapang. Hingga kini, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Ketapang, Farhan terus bergerak secara bertahap demi mewujudkan asa tersebut.
Wabup menegaskan, untuk mewujudkan zero stunting bukanlah hal yang mustahil. Ia pun terus menerus mendorong seluruh pihak untuk menyatukan komitmen guna mencapai tujuan besar itu.
"Kita harus nol kan angka stunting di Kabupaten Ketapang, kita harus merumuskan langkah-langkah kerja, rumusan tepat yang memiliki pengaruh yang tepat untuk mengintervensi persoalan tersebut," ujar Farhan saat membuka kegiatan rembuk stunting yang digelar Bappeda Ketapang di salah satu hotel, Kamis (21/03/2024).
Lebih lanjut ia menekankan soal alokasi anggaran intervensi stunting yang harus dikeluarkan secara terarah agar berdampak secara langsung pada warga yang membutuhkan. Bukan belanja yang bersifat pemborosan yang tidak berdampak apapun pada tujuan awal.
"Misalnya, giliran perjalanan dinas, unit kerja menganggarkannya besar, terus yang sifat direct (langsung) seperti memberikan makanan tambahan perbaikan gizi malah belanjanya lebih kecil, saya tidak mau seperti itu. Saya minta ini menjadi catatan penting," tegasnya.
Farhan pun mengingatkan seluruh perangkat daerah dan jajarannya, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, termasuk multi stakeholder seperti dunia usaha hingga organisasi, untuk bersama memikul tanggung jawab dalam menurunkan prevalensi stunting.
"Butuh komitmen kuat dari semua pihak untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting," tuturnya.
Selain itu. Farhan juga memaparkan, bahwa data prevalensi stunting Kabupaten Ketapang tahun 2022 berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 22 persen, turun 1,3 persen dari tahun 2021 yang berada di angka 23,6 persen.
Namun, jika dilihat dari data e-PPGBM, stunting Kabupaten Ketapang tahun 2021 sebesar 16,52 persen, sementara pada tahun 2022 sebesar 19,7 persen dan tahun 2023 sebesar 19,04 persen.
"Untuk target nasional dan Kabupaten Ketapang, di tahun 2024 ini di angka 14 persen, sedangkan untuk tahun 2025 kita mematok angka sebesar 13 persen," pungkasnya.
Dalam kegiatan rembuk stunting ini juga dilakukan penandatanganan komitmen dan penyerahan sertifikat penghargaan untuk swasta dalam penanganan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Ketapang. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Zero Stunting menjadi salah satu cita-cita besar Pemerintah Kabupaten Ketapang. Hingga kini, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Ketapang, Farhan terus bergerak secara bertahap demi mewujudkan asa tersebut.
Wabup menegaskan, untuk mewujudkan zero stunting bukanlah hal yang mustahil. Ia pun terus menerus mendorong seluruh pihak untuk menyatukan komitmen guna mencapai tujuan besar itu.
"Kita harus nol kan angka stunting di Kabupaten Ketapang, kita harus merumuskan langkah-langkah kerja, rumusan tepat yang memiliki pengaruh yang tepat untuk mengintervensi persoalan tersebut," ujar Farhan saat membuka kegiatan rembuk stunting yang digelar Bappeda Ketapang di salah satu hotel, Kamis (21/03/2024).
Lebih lanjut ia menekankan soal alokasi anggaran intervensi stunting yang harus dikeluarkan secara terarah agar berdampak secara langsung pada warga yang membutuhkan. Bukan belanja yang bersifat pemborosan yang tidak berdampak apapun pada tujuan awal.
"Misalnya, giliran perjalanan dinas, unit kerja menganggarkannya besar, terus yang sifat direct (langsung) seperti memberikan makanan tambahan perbaikan gizi malah belanjanya lebih kecil, saya tidak mau seperti itu. Saya minta ini menjadi catatan penting," tegasnya.
Farhan pun mengingatkan seluruh perangkat daerah dan jajarannya, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, termasuk multi stakeholder seperti dunia usaha hingga organisasi, untuk bersama memikul tanggung jawab dalam menurunkan prevalensi stunting.
"Butuh komitmen kuat dari semua pihak untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting," tuturnya.
Selain itu. Farhan juga memaparkan, bahwa data prevalensi stunting Kabupaten Ketapang tahun 2022 berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 22 persen, turun 1,3 persen dari tahun 2021 yang berada di angka 23,6 persen.
Namun, jika dilihat dari data e-PPGBM, stunting Kabupaten Ketapang tahun 2021 sebesar 16,52 persen, sementara pada tahun 2022 sebesar 19,7 persen dan tahun 2023 sebesar 19,04 persen.
"Untuk target nasional dan Kabupaten Ketapang, di tahun 2024 ini di angka 14 persen, sedangkan untuk tahun 2025 kita mematok angka sebesar 13 persen," pungkasnya.
Dalam kegiatan rembuk stunting ini juga dilakukan penandatanganan komitmen dan penyerahan sertifikat penghargaan untuk swasta dalam penanganan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Ketapang. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini