KalbarOnline, Pontianak – Band asal Pontianak, Merah Jingga sukses meriahkan panggung Pekan Gawai Dayak Kalbar XXXVIII di Rumah Radakng Pontianak pada Senin malam, 20 Mei 2024. Seperti biasa, dalam acara tersebut, Merah Jingga menggunakan alat musik tradisional seperti sape’, suling hingga kendang.
Bahkan pada momen tersebut, band yang terkenal menciptakan lagu seputar budaya itu juga memainkan silotuang, alat musik tradisional khas Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang di panggung Pekan Gawai Dayak.
Silotuang adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu yang biasa digunakan sebagai hiburan dan sarana pengiring upacara ritual adat, masyarakat Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang.
Dibuat dengan tangan terampil para pengrajin lokal, silotuang memiliki suara khas yang menenangkan jiwa. Alat musik ini sudah digunakan oleh masyarakat Jagoi sejak zaman nenek moyang sebagai hiburan dan sarana pengiring upacara ritual adat yang disertai dengan pertunjukan tari-tarian dan syair.
Biasanya, silotuang dimainkan sendiri atau berkelompok, tetapi bisa juga bersama dengan alat musik tradisional lainnya seperti sape dan kendang. Perpaduan suara mereka menghasilkan melodi yang indah dan ritmis, mengiringi berbagai ritual adat dan perayaan di desa.
Di Desa Wisata Jagoi Babang, tradisi silotuang masih dijaga kelestariannya. Para pemuda dan pemudi dididik untuk memainkan alat musik ini, melestarikan warisan budaya dari leluhur mereka. Pengunjung desa pun dapat merasakan pengalaman istimewa belajar bermain silotuang bersama para penduduk lokal.
Lebih dari sekadar permainan musik, silotuang merupakan simbol identitas dan kebersamaan bagi masyarakat Desa Jagoi Babang. Melalui alunan silotuang, mereka menceritakan kisah leluhur, mengekspresikan rasa syukur, dan menjalin hubungan erat antar sesama.
Bagi wisatawan, bermain silotuang di Desa Wisata Jagoi Babang bukan hanya pengalaman yang menyenangkan, tetapi juga kesempatan untuk mempelajari budaya Dayak Bidayuh yang unik dan kaya. (Lid)
Comment