KalbarOnline, Kubu Raya – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya karena telah melanjutkan program Sosialisasi dan Launching Menyala Kakak Asuh Stunting (Salam Kating).
Apalagi, Kubu Raya menjadi kabupaten/kota pertama di Kalbar yang melanjutkan program tersebut, setelah sebelumnya diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar pada 20 Mei 2024 lalu.
Seperti diketahui, Salam Kating sendiri merupakan program bersama yang mendorong peran aktif anak-anak muda untuk berkontribusi positif terhadap pembangunan, yakni dengan menurunkan angka stunting, dengan menjadi kakak asuh.
“Saya sangat mengapresiasi Pemkab Kubu Raya, karena pada hari ini (kemarin) melalui disporapar-nya, me-launching Kating Kabupaten Kubu Raya. Terima kasih telah menjadi kabupaten pertama yang melaksanakan kegiatan Salam Kating di tingkat kabupaten/kota se-Kalbar,” ungkap Windy.
Hal itu disampaikan Windy saat hadir di acara Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Instruktur Muda Pramuka, Pengukuhan dan Pelatihan Krida Saka Pariwisata, serta Salam Kating Kabupaten Kubu Raya di Aula Praja Utama, Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (06/06/2024).
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar itu berharap, dengan hadirnya Kating di Kabupaten Kubu Raya, maka dapat memberikan dampak signifikan terhadap penurunan angka stunting di Kalbar.
“Dengan momen ini, mari bersama-sama kita menyiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan unggul untuk menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045,” seru Windy.
Mengenai kesiapan menuju Indonesia Emas 2045, Windy menjelaskan, saat ini negara terus melakukan persiapan demi mewujudkan cita-cita tersebut. Karena diprediksi pada tahun tersebut Indonesia akan mampu menduduki posisi keempat negara dengan perekonomian terbesar setelah China, Amerika dan India.
“Tentu dengan dukungan bonus demografi pada tahun 2030 sampai dengan 2045, di mana jumlah usia tenaga kerja lebih besar daripada jumlah usia non kerja, hal itu tentunya akan mampu kita raih,” ucapnya optimis.
Windy berharap, dukungan bonus demografi tersebut tentunya tidak hanya unggul dari segi kuantitas, tetapi juga harus unggul dari segi kualitas. Baik secara fisik, skill,karakter, disiplin, hingga penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Maka dari itu, ia mengatakan, generasi yang akan menjadi bonus demografi tersebut harus memiliki kesehatan yang baik, dan tidak stunting.
“Karena stunting dapat berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan dapat meningkatkan kemiskinan,” jelasnya.
Terkait data stunting sendiri, di tahun 2023 lalu, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting di Kalbar menurun sebesar 3,3 persen. Di mana kini angka prevalensi stunting pada 2023 mencapai 24,5 persen, sedangkan pada 2022 angka stunting mencapai 27,8 persen, dan Kalbar juga telah berhasil keluar dari 14 provinsi dengan angka stunting tertinggi di Indonesia.
“Hal itu bisa dicapai tentunya berkat upaya kolaborasi antara Pemprov Kalbar, bersama TP PKK Kalbar dan stakeholder terkait,” ucapnya.
Sementara di tahun 2024 ini, Windy menyebutkan target angka stunting Kalbar harus mampu mencapai angka 15 persen. Yang artinya Kalbar harus mampu menurunkan angka stunting sebesar 5,6 persen dari tahun sebelumnya. Untuk mencapai itu, pemprov menurutnya tidak bisa melakukannya sendiri. Karena itu tentu diperlukan upaya meningkatkan kolaborasi, perluasan jaringan, dan upaya sinergi di antara semua pihak.
Termasuk dengan melibatkan anak-anak muda, seperti program Salam Kating yang baru saja diluncurkan di Kabupaten Kubu Raya.
“Karena mereka (anak muda) adalah generasi yang lahir di era digitalisasi yang sangat membantu dalam penyebaran informasi ke masyarakat dengan cara kekinian, serta mereka adalah sebagai objek sekaligus subjek estafet pembangunan jangka panjang,” tegasnya.
Sebelumnya Windy mengungkapkan, pada 20 Mei 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Pemprov Kalbar bersama-sama dengan para pemuda, dari berbagai unsur telah melaksanakan Salam Kating di Pendopo Gubernur. Pada saat itu, juga langsung diberikan bantuan kepada 42 anak asuh stunting oleh Kakak Asuh Stunting dari Bank Indonesia (BI), Bank Kalbar, IKA Smansa, Pontianak, IKAPTK Kalbar, Kibarnesia, Aming Coffee, Diwangi, dan juga ICCN.
“Pada saat itu juga kami melakukan lelang Kating, menawarkan siapa yang mau menjadi Kakak Asuh Stunting, dan Alhamdulillah kami sudah memiliki calon Kating untuk melanjutkan program pada bulan berikutnya,” terangnya.
Terakhir, Windy kembali berharap kegiatan Salam Kating dapat dilanjutkan di tingkat kabupaten/kota seperti yang telah dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya kemarin.
“Ini dalam rangka upaya kita bersama mendorong peran aktif anak-anak muda untuk berkontribusi positif dalam pembangunan melalui program menurunkan angka stunting di Kalbar,” pungkasnya. (Jau)
Comment