KalbarOnline, Pontianak – Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi lokasi sasaran program Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN) oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati-KL).
Salah satunya dengan pelaksanaan pendampingan operasi Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-BKL) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso, Sabtu (03/08/2024).
Direktur RSUD Soedarso, Hary Agung Tjahyadi mengungkapkan, MBKN merupakan agenda tahunan, yang kali ini di Kalbar salah satunya dilaksanakan operasi THT-BKL.
“Kegiatannya (MBKN) banyak, tahun ini di Kalbar khusus kegiatan operasi, hari ini (kemarin) pada kasus-kasus THT yang sulit, yang biasa kita lakukan dengan pendampingan ahli dari rumah sakit rujukan nasional,” ungkap Hary saat menggelar konferensi pers di RSUD Soedarso, Sabtu (03/08/2024).
Hary menjelaskan, total ada 19 pasien dengan kasus THT-BKL sulit yang ditangani. Dan ini menurutnya, merupakan bentuk kepedulian organisasi profesi Perhati-KL, juga wujud dari kerjasama dengan RSUD Soedarso. Yakni dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pada kasus-kasus sulit.
“Yang secara peralatan, sarana prasarana, sebenarnya kita (RSUD Soedarso) sudah siap, tetapi secara keahlian memang harus didampingi ahli. Ini bagian dari pembelajaran dokter spesialis THT di Kalbar untuk terus meningkatkan kompetensi kualitas pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Dengan pola bakti sosial, serta pendampingan para ahli seperti ini, Hary mengatakan, dapat memudahkan masyarakat yang memiliki kesulitan transportasi, serta biaya hidup untuk menjalani rujukan keluar Kalbar.
Karena itu, Hary merasa bersyukur, dan mengapresiasi peran Perhati-KL yang telah memberikan layanan THT-BKL pada wilayah-wilayah yang secara Sumber Daya Manusia (SDM), dan sarana prasarana yang masih kurang, seperti di Kalbar.
“Di Kalbar ini (spesialis) THT kita tidak banyak, kita punya 17 (dokter) THT, ada juga kabupaten yang tidak ada. Untuk peralatan THT (lengkap) memang adanya di RSUD Soedarso,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Perhati-KL, Yussy Afriani Dewi menambahkan, MBKN sudah mulai dilaksanakan dengan berbagai kegiatan sejak 27 Juli 2024 lalu. Diantaranya ada seminar, pelatihan dokter kecil, kemudian bersih-bersih telinga, dan Kaderisasi Siswa Sadar Bising (KSSB).
“Ini (MBKN) akan berakhir pada hari minggu (hari ini), dengan pencanangan provinsi telinga sehat oleh Bapak Pj Gubernur,” katanya.
Sementara yang digelar di RSUD Soedarso kemarin, merupakan tindakan operasi yang diperlukan masyarakat Kalbar, khususnya pada pengidap THT-BKL Hal ini menurutnya sejalan dengan visi misi Perhati-KL saat ini, yaitu mendatangkan para ahli ke daerah-daerah. Sehingga, pasien dari daerah tak perlu lagi ke luar wilayah untuk mendapatkan pelayanan THT-BKL.
“Kita sudah mendatangkan para ahli, saya harapkan dokter THT di sini belajar untuk melakukan tindakan-tindakan tersebut sesuai kompetensinya,” harapnya.
Lebih lanjut disampaikan Yussy, pihaknya juga sudah menandatangani kerja sama (MoU) dengan Direktur RSUD Soedarso dalam rangka pendampingan operasi kasus-kasus THT-BKL. Dengan demikian ia berharap, SDM di RSUD Soedarso bisa memanfaatkan momen ini dengan baik.
“Jadi mohon dimanfaatkan oleh teman-teman semua, jadi nanti bila ada kasus yang diperlukan, terutama kasus kompetensi sub spesialis, berkoordinasi dengan Direktur RSUD Soedarso akan lebih mudah, karena kami sudah memiliki MoU,” katanya.
“Jika dari RSUD Soedarso meminta tenaga ahli dari kami, kami siap untuk datang ke sini. Saya ucapkan terima kasih kepada RSUD Soedarso yang sudah menerima kami, alat-alat di sini juga sudah lengkap,” pungkasnya. (Jau)
Comment