Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 29 Agustus 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Dalam rangka mencapai visi Indonesia Emas 2045, perhatian terhadap kesejahteraan pekerja, khususnya perempuan, menjadi sangat penting. Dengan memastikan hak-hak pekerja terpenuhi, tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Keterlibatan perempuan pada industri perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu bagian penting dalam proses di sektor hulu maupun hilir. Namun masih terdapat isu-isu negatif terkait dengan hak-hak pekerja perempuan dan dianggap merugikan pekerja perempuan.
Berkaitan dengan hal tersebut, dipandang perlu untuk duduk bersama dalam menjaga dan melindungi hak para pekerja perempuan khususnya di bidang perkebunan sawit.
"Hal seperti ini harus diperhatikan hak-haknya oleh perusahaan kelapa sawit seperti kesehatan, kesejahteraannya. Jangan sampai kita menyamakan tenaga kerja yang pria dan wanita, karena secara fisik atau energi sudah berbeda," ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson.
Hal itu disampaikannya saat membuka secara langsung Sosialisasi dan Workshop Perlindungan Pekerja Perempuan Perkebunan Kelapa Sawit Kalimantan Barat di Hotel Golden Tulip Pontianak, Rabu (28/08/2024).
Harisson menyebutkan, bahwa sekitar 85% pekerja wanita perkebunan kelapa sawit merupakan buruh dan sisanya merupakan pekerja administrasi atau perkantoran. Ia menegaskan akan selalu memantau melalui Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar terhadap perusahaan dalam melindungi pekerja perempuan.
"Saya akan terus memantau bagaimana pelaksanaan perlindungan tenaga kerja wanita di perkebunan kelapa sawit dan secara umum/semua industri juga akan kita perhatikan pemenuhan hak-hak tenaga kerja wanita," tegasnya.
Terkait menuju Indonesia Emas 2045, Pj Gubernur menekankan pentingnya perusahaan sawit turut berperan aktif dalam penurunan angka stunting di Kalbar.
"Tolong, saya minta stunting diperhatikan, perusahaan perhatikan anak karyawan anda, karena stunting di Kalbar masih relatif tinggi. Ayo sama-sama kita pintarkan anak-anak Kalbar menuju 2045," kata dia.
Agenda tersebut turut dihadiri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Pusat dan Gapki Kalbar serta kepala perangkat daerah kalbar terkait serta forum atau organisasi pekerja wanita Kalbar. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Dalam rangka mencapai visi Indonesia Emas 2045, perhatian terhadap kesejahteraan pekerja, khususnya perempuan, menjadi sangat penting. Dengan memastikan hak-hak pekerja terpenuhi, tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Keterlibatan perempuan pada industri perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu bagian penting dalam proses di sektor hulu maupun hilir. Namun masih terdapat isu-isu negatif terkait dengan hak-hak pekerja perempuan dan dianggap merugikan pekerja perempuan.
Berkaitan dengan hal tersebut, dipandang perlu untuk duduk bersama dalam menjaga dan melindungi hak para pekerja perempuan khususnya di bidang perkebunan sawit.
"Hal seperti ini harus diperhatikan hak-haknya oleh perusahaan kelapa sawit seperti kesehatan, kesejahteraannya. Jangan sampai kita menyamakan tenaga kerja yang pria dan wanita, karena secara fisik atau energi sudah berbeda," ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson.
Hal itu disampaikannya saat membuka secara langsung Sosialisasi dan Workshop Perlindungan Pekerja Perempuan Perkebunan Kelapa Sawit Kalimantan Barat di Hotel Golden Tulip Pontianak, Rabu (28/08/2024).
Harisson menyebutkan, bahwa sekitar 85% pekerja wanita perkebunan kelapa sawit merupakan buruh dan sisanya merupakan pekerja administrasi atau perkantoran. Ia menegaskan akan selalu memantau melalui Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar terhadap perusahaan dalam melindungi pekerja perempuan.
"Saya akan terus memantau bagaimana pelaksanaan perlindungan tenaga kerja wanita di perkebunan kelapa sawit dan secara umum/semua industri juga akan kita perhatikan pemenuhan hak-hak tenaga kerja wanita," tegasnya.
Terkait menuju Indonesia Emas 2045, Pj Gubernur menekankan pentingnya perusahaan sawit turut berperan aktif dalam penurunan angka stunting di Kalbar.
"Tolong, saya minta stunting diperhatikan, perusahaan perhatikan anak karyawan anda, karena stunting di Kalbar masih relatif tinggi. Ayo sama-sama kita pintarkan anak-anak Kalbar menuju 2045," kata dia.
Agenda tersebut turut dihadiri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Pusat dan Gapki Kalbar serta kepala perangkat daerah kalbar terkait serta forum atau organisasi pekerja wanita Kalbar. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini