KalbarOnline.com – Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari Harisson, secara resmi membuka Festival Robo-Robo 2024 di Kabupaten Mempawah, Rabu (4/9). Windy mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar dalam acara ini, yang ditandai dengan pemukulan rebana oleh para pejabat yang hadir. Festival ini menjadi bagian dari Calendar of Event (CoE) Kalbar dan bertujuan untuk melestarikan serta memperkenalkan budaya lokal.
“Robo-robo merupakan salah satu event budaya unggulan di Kalbar, sejalan dengan branding pariwisata kita yang mengedepankan rimba dan budaya,” ujar Windy dalam sambutannya.
Festival Robo-Robo sendiri merupakan tradisi yang memperingati kedatangan Opu Daeng Menambon dari Kerajaan Matan (Martapura), Ketapang, ke Mempawah pada tahun 1737 Masehi. Opu Daeng Menambon, yang merupakan keturunan Kerajaan Luwu, Sulawesi Selatan, datang untuk menyebarkan agama Islam dan membuka wilayah Kerajaan Mempawah.
“Festival ini juga merupakan ajang promosi bagi generasi muda untuk mengenal dan mempromosikan budaya Kalbar ke khalayak luas,” tambah Windy.
Disporapar Kalbar juga terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) melalui CoE Kalbar. Windy menyebut bahwa Festival Robo-Robo termasuk dalam tiga event potensial Kalbar yang tengah didorong untuk masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN), bersama Festival Kulminasi Matahari dan Festival Bukit Kelam.
“Saat ini kita sudah punya dua event yang lolos KEN, yaitu Cap Go Meh di Singkawang dan Gawia Sowa di Bengkayang. Kita berharap Robo-Robo, Kulminasi, dan Bukit Kelam bisa menyusul,” jelasnya.
Untuk mendukung tiga event potensial tersebut, Disporapar Kalbar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp300 juta, dengan masing-masing Rp100 juta untuk Festival Robo-Robo, Kulminasi Matahari, dan Festival Bukit Kelam. (Jau)
Comment