Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 29 September 2024 |
KalbarOnline, Sanggau - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan menghadiri peresmian Patung Pangrang Dat Nayau atau Panglima Nayau, di Kabupaten Sanggau, pada Sabtu (28/09/2024) kemarin.
Patung salah satu tokoh masyarakat Dayak di perbatasan ketika konfrontasi dengan Malaysia ini, berdiri di Dusun Setapang Engkabang, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.
Krisantus mengatakan, kehadirannya merupakan bentuk penghormatan terhadap salah satu tokoh penting, dalam pertempuran di batas negeri.
"Beliau adalah pejuang dari Sanggau yang harus dihormati dan dihargai. Punya peranan penting di masa-masa itu," kata Krisantus.
Cawagub Kalbar pasangan Ria Norsan itu mengatakan, Nayau adalah contoh warga sipil yang nasionalis, mengabaikan rasa takut untuk mengabdi Indonesia.
Krisantus pun mengajak generasi muda untuk meneladani sikap cinta Nayau terhadap NKRI, di era disrupsi seperti sekarang ini.
"Dia pekerja keras saat masih muda. Perjuangannya dan perannya harus menjadi contoh untuk generasi muda," katanya.
Pengabdian Nayau menumpas Pasukan Gerakan Rakyat Sabah dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (PGRS/Paraku) menghasilkan penghargaan dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia.
Pada tahun 1971, dia mendapat gelar Panglima Perang Daerah Perbatasan berpangkat kehormatan pembantu letnan dua, sebelum naik menjadi pembantu letnan satu pada tahun 1983. (**)
KalbarOnline, Sanggau - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan menghadiri peresmian Patung Pangrang Dat Nayau atau Panglima Nayau, di Kabupaten Sanggau, pada Sabtu (28/09/2024) kemarin.
Patung salah satu tokoh masyarakat Dayak di perbatasan ketika konfrontasi dengan Malaysia ini, berdiri di Dusun Setapang Engkabang, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau.
Krisantus mengatakan, kehadirannya merupakan bentuk penghormatan terhadap salah satu tokoh penting, dalam pertempuran di batas negeri.
"Beliau adalah pejuang dari Sanggau yang harus dihormati dan dihargai. Punya peranan penting di masa-masa itu," kata Krisantus.
Cawagub Kalbar pasangan Ria Norsan itu mengatakan, Nayau adalah contoh warga sipil yang nasionalis, mengabaikan rasa takut untuk mengabdi Indonesia.
Krisantus pun mengajak generasi muda untuk meneladani sikap cinta Nayau terhadap NKRI, di era disrupsi seperti sekarang ini.
"Dia pekerja keras saat masih muda. Perjuangannya dan perannya harus menjadi contoh untuk generasi muda," katanya.
Pengabdian Nayau menumpas Pasukan Gerakan Rakyat Sabah dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (PGRS/Paraku) menghasilkan penghargaan dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia.
Pada tahun 1971, dia mendapat gelar Panglima Perang Daerah Perbatasan berpangkat kehormatan pembantu letnan dua, sebelum naik menjadi pembantu letnan satu pada tahun 1983. (**)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini