KalbarOnline, Sanggau – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, meninjau langsung bencana banjir yang melanda Desa Sosok, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalbar, pada Jumat (18/10/2024). Banjir tersebut terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir di wilayah Kalimantan Barat.
Harisson menyampaikan, total sebanyak 4.000 jiwa dan 1.053 kepala keluarga (KK) dari 6 dusun terdampak banjir tersebut.
“Banjir ini terjadi karena curah hujan yang tinggi. BMKG sudah memberikan peringatan bahwa wilayah Kalbar, termasuk Kapuas Hulu dan Sanggau, akan mengalami curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir, yang berujung pada banjir,” jelas Harisson.
Menurut Harisson, bencana banjir di Sanggau memerlukan perhatian serius dari pemerintah, karena jalan yang terdampak merupakan jalan nasional yang sangat penting untuk distribusi logistik ke daerah-daerah hulu.
“Masih ada beberapa kabupaten yang membutuhkan distribusi pasokan pangan dan kebutuhan lainnya. Jika jalur distribusi terhambat, seperti yang terjadi saat ini, dimana truk sudah antre selama 2-3 hari, hal ini dapat mengganggu distribusi bahan pangan dan meningkatkan inflasi di wilayah kita. Karena itu, saya hadir di sini untuk memastikan permasalahan ini mendapat perhatian,” lanjutnya.
Harisson menjelaskan, bahwa meskipun terdapat jalan alternatif, kondisinya tidak sebaik jalan di Desa Sosok, dan saat ini jalur alternatif tersebut mengalami kemacetan.
Selain curah hujan tinggi, Harisson juga menyebutkan, bahwa banjir ini diperparah oleh meluapnya Sungai Sekayam. Untuk itu, ia akan mengajukan permintaan kepada pemerintah pusat agar dilakukan pengerukan di sungai tersebut.
“Ke depan, penanganan Sungai Sekayam menjadi hal penting. Karena ini merupakan kewenangan pusat, saya akan mengusulkan kepada pemerintah pusat agar pengerukan Sungai Sekayam segera dilakukan,” ujar Harisson.
Selain itu, Harisson juga meminta pemerintah daerah setempat untuk memperhatikan sistem drainase kota agar air hujan tidak meluap dan menyebabkan banjir.
“Saya juga berpikir ke depan, mengingat ini adalah jalan nasional yang sangat vital, apabila ada prediksi curah hujan tinggi, kita akan meminta bantuan pusat untuk melakukan rekayasa cuaca, sehingga hujan tidak menumpuk di satu area,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Harisson turut memantau lokasi pengungsian dan memberikan bantuan berupa bahan pangan serta kebutuhan pokok lainnya kepada masyarakat terdampak.
“Kami dari pemerintah provinsi juga membawa bantuan seperti beras dan kebutuhan lainnya untuk masyarakat yang terdampak di Desa Sosok,” ungkapnya.
Harisson juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Dandim, Kapolres, dan Bupati Sanggau yang telah sigap mengawal penanganan bencana banjir di Kabupaten Sanggau.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah mengawal bencana banjir di Sosok ini. Saat ini, banjir sudah mulai surut, dan mereka juga mengatur lalu lintas kendaraan secara bergiliran agar tidak terjadi penumpukan,” tutup Harisson. (Lid)
Comment