Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 18 Januari 2025 |
KalbarOnline, Sanggau - Warga Sanggau kembali mengeluhkan maraknya aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Sungai Kapuas Desa Sungai Batu hingga Desa Semerangkai Kecamatan Kapuas.
Bahkan dengan bahasa satire, salah seorang warga di sana mempertanyakan apakah aktivitas PETI tersebut memang sudah dilegalkan? Lantaran terkesan dibiarkan oleh aparat penegak hukum (APH).
"Sebagai warga Sanggau saya mempertanyakan legalitas tersebut. Apakah legal atau ilegal? Kalau pihak kepolisian menyatakan itu legal, harusnya mulai tahun ini tidak ada lagi masyarakat yang ditangkap," sindir warga yang tak mau disebutkan namanya itu kepada media ini, Sabtu (18/01/2025).
Namun, apabila aktivitas ini ilegal atau melanggar hukum, maka seharusnya para pelaku PETI tersebut sudah ditindak. Apalagi menurut dia, para pelaku ini bukan asli orang Sanggau, mereka datang dari luar Sanggau hanya untuk mencari keuntungan tanpa peduli dengan dampaknya bagi masyarakat lokal yang tinggal di pinggiran sungai.
"Saya berharap aparat tak main-main dengan aktivitas PETI ini. Saya tahu juga aparat kita banyak yang bukan orang Sanggau, tetapi cobalah bekerja sesuai sumpah jabatan, bekerja dengan hati, bukan dengan nafsu serakah," pintanya.
Dirinya lalu membandingkan soal penertiban galian C di wilayah Kembayan, di mana aparat terkesan serius dalam melakukan penegakan hukum. Tapi tidak untuk PETI di bantaran Sungai Kapuas.
"Yang lucunya penangkapan kasus galian C atau pasir di Kembayan. Kok mereka yang jauh di sana ditangkap, sementara yang di depan mata mereka dibiarkan. Akhirnya masyarakat bertanya-tanya, ada apa ini dengan polisi? Apa ada udang dibalik batu? Jangan salahkan masyarakat menuduh polisi yang membekingi, karena faktanya ada pembiaran,” pungkasnya. (**)
KalbarOnline, Sanggau - Warga Sanggau kembali mengeluhkan maraknya aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Sungai Kapuas Desa Sungai Batu hingga Desa Semerangkai Kecamatan Kapuas.
Bahkan dengan bahasa satire, salah seorang warga di sana mempertanyakan apakah aktivitas PETI tersebut memang sudah dilegalkan? Lantaran terkesan dibiarkan oleh aparat penegak hukum (APH).
"Sebagai warga Sanggau saya mempertanyakan legalitas tersebut. Apakah legal atau ilegal? Kalau pihak kepolisian menyatakan itu legal, harusnya mulai tahun ini tidak ada lagi masyarakat yang ditangkap," sindir warga yang tak mau disebutkan namanya itu kepada media ini, Sabtu (18/01/2025).
Namun, apabila aktivitas ini ilegal atau melanggar hukum, maka seharusnya para pelaku PETI tersebut sudah ditindak. Apalagi menurut dia, para pelaku ini bukan asli orang Sanggau, mereka datang dari luar Sanggau hanya untuk mencari keuntungan tanpa peduli dengan dampaknya bagi masyarakat lokal yang tinggal di pinggiran sungai.
"Saya berharap aparat tak main-main dengan aktivitas PETI ini. Saya tahu juga aparat kita banyak yang bukan orang Sanggau, tetapi cobalah bekerja sesuai sumpah jabatan, bekerja dengan hati, bukan dengan nafsu serakah," pintanya.
Dirinya lalu membandingkan soal penertiban galian C di wilayah Kembayan, di mana aparat terkesan serius dalam melakukan penegakan hukum. Tapi tidak untuk PETI di bantaran Sungai Kapuas.
"Yang lucunya penangkapan kasus galian C atau pasir di Kembayan. Kok mereka yang jauh di sana ditangkap, sementara yang di depan mata mereka dibiarkan. Akhirnya masyarakat bertanya-tanya, ada apa ini dengan polisi? Apa ada udang dibalik batu? Jangan salahkan masyarakat menuduh polisi yang membekingi, karena faktanya ada pembiaran,” pungkasnya. (**)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini