Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 06 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Suasana duka menyelimuti warga Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Dua bocah, AP (7) dan MR (6), ditemukan meninggal dunia usai tenggelam saat mandi di parit tanggul persawahan, Jumat (4/7/2025) sore. Tragedi ini membuat warga setempat terpukul.
Kedua korban awalnya bermain dan mandi di parit kawasan Dusun Pantai Laut. Saat hari mulai sore, mereka tak kunjung pulang. Seorang teman mereka, A (10), panik dan langsung memberi tahu keluarga kalau AP dan MR tenggelam.
Mendengar kabar itu, warga dan keluarga langsung melakukan pencarian seadanya di lokasi. Suasana cemas menyelimuti proses pencarian yang dilakukan manual tanpa alat. Pukul 16.20 WIB, AP ditemukan lebih dulu dalam kondisi tidak sadar. Sekitar 20 menit kemudian, MR juga ditemukan warga tak jauh dari lokasi AP ditemukan.
Keduanya segera dilarikan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Matang Danau. Namun, pemeriksaan medis menyebut nyawa keduanya sudah tak tertolong. Mereka meninggal akibat henti napas dan jantung.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas Kasubsi Penmas Polres Sambas Ipda Suprizal, Sabtu (5/7/2025).
Pihak keluarga menganggap peristiwa ini sebagai musibah. Mereka menolak autopsi dan memutuskan tidak menempuh jalur hukum.
Sementara itu, Polsek Paloh langsung bergerak cepat ke lokasi. Polisi mendata saksi-saksi, mendokumentasikan kejadian, dan menyusun laporan resmi.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Ini jadi pengingat bagi kita semua, terutama orangtua, untuk lebih waspada mengawasi anak-anak. Jangan biarkan mereka bermain di lokasi berisiko seperti parit, sungai, atau kolam tanpa pengawasan,” imbau Suprizal.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam sekaligus jadi alarm penting agar lingkungan bermain anak lebih diperhatikan, terutama di daerah rawan seperti persawahan dan area perairan. (Red)
KALBARONLINE.com – Suasana duka menyelimuti warga Desa Matang Danau, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Dua bocah, AP (7) dan MR (6), ditemukan meninggal dunia usai tenggelam saat mandi di parit tanggul persawahan, Jumat (4/7/2025) sore. Tragedi ini membuat warga setempat terpukul.
Kedua korban awalnya bermain dan mandi di parit kawasan Dusun Pantai Laut. Saat hari mulai sore, mereka tak kunjung pulang. Seorang teman mereka, A (10), panik dan langsung memberi tahu keluarga kalau AP dan MR tenggelam.
Mendengar kabar itu, warga dan keluarga langsung melakukan pencarian seadanya di lokasi. Suasana cemas menyelimuti proses pencarian yang dilakukan manual tanpa alat. Pukul 16.20 WIB, AP ditemukan lebih dulu dalam kondisi tidak sadar. Sekitar 20 menit kemudian, MR juga ditemukan warga tak jauh dari lokasi AP ditemukan.
Keduanya segera dilarikan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Matang Danau. Namun, pemeriksaan medis menyebut nyawa keduanya sudah tak tertolong. Mereka meninggal akibat henti napas dan jantung.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas Kasubsi Penmas Polres Sambas Ipda Suprizal, Sabtu (5/7/2025).
Pihak keluarga menganggap peristiwa ini sebagai musibah. Mereka menolak autopsi dan memutuskan tidak menempuh jalur hukum.
Sementara itu, Polsek Paloh langsung bergerak cepat ke lokasi. Polisi mendata saksi-saksi, mendokumentasikan kejadian, dan menyusun laporan resmi.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Ini jadi pengingat bagi kita semua, terutama orangtua, untuk lebih waspada mengawasi anak-anak. Jangan biarkan mereka bermain di lokasi berisiko seperti parit, sungai, atau kolam tanpa pengawasan,” imbau Suprizal.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam sekaligus jadi alarm penting agar lingkungan bermain anak lebih diperhatikan, terutama di daerah rawan seperti persawahan dan area perairan. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini