Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 14 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Misteri hilangnya Fidiansyah alias Fit (33), warga Desa Padang Tikar Satu, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, akhirnya menemui titik terang. Setelah sempat dilaporkan hilang sejak Juni 2025, Fit ternyata menjadi korban pembunuhan. Tragisnya, jasadnya dibuang ke laut dan hingga kini belum berhasil ditemukan.
Kasus ini berhasil diungkap berkat penyelidikan intensif dengan pendekatan humanis yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Batu Ampar bersama Kepala Desa Padang Tikar Satu. Kolaborasi keduanya membuka jalan hingga pelaku mengakui perbuatannya.
Kapolres Kubu Raya, AKBP Kadek Ary Mahardika, melalui Kasubsi Penmas Aiptu Ade, membenarkan pengungkapan kasus ini. Ia menyebut peran Bhabinkamtibmas sangat vital dalam membangun komunikasi yang membuat pelaku akhirnya buka suara.
“Dengan menggandeng kepala desa, mereka membangun komunikasi yang baik dan akhirnya pelaku mengakui perbuatannya,” ungkap Ade, Senin (14/7/2025).
Pelaku yang diketahui berinisial HS alias Amin (45), warga setempat, sebelumnya sudah dicurigai karena keterangannya tak konsisten dan gerak-geriknya mencurigakan. Saat diinterogasi secara profesional, HS akhirnya mengaku telah membunuh Fit.
“Dia juga menunjukkan alat bukti berupa dayung yang digunakan memukul korban,” beber Ade.
Pelaku kemudian diamankan ke Polsek Batu Ampar pada Minggu (13/7/2025) malam dan saat ini tengah diproses secara hukum oleh Unit Reskrim Polsek Batu Ampar.
Pembunuhan itu terjadi karena kesalahpahaman. HS yang baru pulang dari mencari keramak (sejenis hasil laut) mendapati Fit berada di atas kapal miliknya yang bersandar di belakang rumah.
Merasa kapalnya disusupi, HS marah. Fit sempat melarikan diri dengan terjun ke sungai, namun HS memukul bagian belakang leher Fit menggunakan dayung hingga korban tak sadarkan diri.
“Fit sempat berenang ke darat, tapi setelah itu tergeletak tak bergerak. Pelaku bahkan sempat pulang untuk membersihkan hasil tangkapannya,” kata Ade.
Beberapa saat kemudian, sekitar pukul 00.20 WIB, HS kembali ke lokasi dan mendapati tubuh Fit sudah kaku dan tiarap. Panik, pelaku mengangkut jasad Fit ke atas sampan dan mendayung ke tengah laut.
“Sekitar satu jam mendayung, atau sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, jasad korban dibuang ke laut,” lanjut Ade.
Hingga kini, tim gabungan dari kepolisian, warga, dan stakeholder terkait masih melakukan pencarian jasad Fit di perairan Padang Tikar.
Kapolres Kubu Raya memberikan apresiasi terhadap sinergi Bhabinkamtibmas dan Kepala Desa Padang Tikar Satu yang dinilai berhasil mengungkap kasus ini tanpa kekerasan.
“Ini bukti nyata bahwa pendekatan humanis dalam penyelidikan bisa memberikan hasil signifikan. Sinergi polisi dan pemerintah desa jadi kunci keberhasilan,” tegas Ade.
Polisi juga masih mendalami motif pelaku dan kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. Sementara itu, proses pencarian jasad korban terus dilanjutkan. (Jau)
KALBARONLINE.com – Misteri hilangnya Fidiansyah alias Fit (33), warga Desa Padang Tikar Satu, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, akhirnya menemui titik terang. Setelah sempat dilaporkan hilang sejak Juni 2025, Fit ternyata menjadi korban pembunuhan. Tragisnya, jasadnya dibuang ke laut dan hingga kini belum berhasil ditemukan.
Kasus ini berhasil diungkap berkat penyelidikan intensif dengan pendekatan humanis yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Batu Ampar bersama Kepala Desa Padang Tikar Satu. Kolaborasi keduanya membuka jalan hingga pelaku mengakui perbuatannya.
Kapolres Kubu Raya, AKBP Kadek Ary Mahardika, melalui Kasubsi Penmas Aiptu Ade, membenarkan pengungkapan kasus ini. Ia menyebut peran Bhabinkamtibmas sangat vital dalam membangun komunikasi yang membuat pelaku akhirnya buka suara.
“Dengan menggandeng kepala desa, mereka membangun komunikasi yang baik dan akhirnya pelaku mengakui perbuatannya,” ungkap Ade, Senin (14/7/2025).
Pelaku yang diketahui berinisial HS alias Amin (45), warga setempat, sebelumnya sudah dicurigai karena keterangannya tak konsisten dan gerak-geriknya mencurigakan. Saat diinterogasi secara profesional, HS akhirnya mengaku telah membunuh Fit.
“Dia juga menunjukkan alat bukti berupa dayung yang digunakan memukul korban,” beber Ade.
Pelaku kemudian diamankan ke Polsek Batu Ampar pada Minggu (13/7/2025) malam dan saat ini tengah diproses secara hukum oleh Unit Reskrim Polsek Batu Ampar.
Pembunuhan itu terjadi karena kesalahpahaman. HS yang baru pulang dari mencari keramak (sejenis hasil laut) mendapati Fit berada di atas kapal miliknya yang bersandar di belakang rumah.
Merasa kapalnya disusupi, HS marah. Fit sempat melarikan diri dengan terjun ke sungai, namun HS memukul bagian belakang leher Fit menggunakan dayung hingga korban tak sadarkan diri.
“Fit sempat berenang ke darat, tapi setelah itu tergeletak tak bergerak. Pelaku bahkan sempat pulang untuk membersihkan hasil tangkapannya,” kata Ade.
Beberapa saat kemudian, sekitar pukul 00.20 WIB, HS kembali ke lokasi dan mendapati tubuh Fit sudah kaku dan tiarap. Panik, pelaku mengangkut jasad Fit ke atas sampan dan mendayung ke tengah laut.
“Sekitar satu jam mendayung, atau sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, jasad korban dibuang ke laut,” lanjut Ade.
Hingga kini, tim gabungan dari kepolisian, warga, dan stakeholder terkait masih melakukan pencarian jasad Fit di perairan Padang Tikar.
Kapolres Kubu Raya memberikan apresiasi terhadap sinergi Bhabinkamtibmas dan Kepala Desa Padang Tikar Satu yang dinilai berhasil mengungkap kasus ini tanpa kekerasan.
“Ini bukti nyata bahwa pendekatan humanis dalam penyelidikan bisa memberikan hasil signifikan. Sinergi polisi dan pemerintah desa jadi kunci keberhasilan,” tegas Ade.
Polisi juga masih mendalami motif pelaku dan kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. Sementara itu, proses pencarian jasad korban terus dilanjutkan. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini