Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 18 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Ukuran lingkar pinggang ternyata bukan cuma soal estetika tubuh. Lebih dari itu, pengukuran ini bisa jadi cara sederhana untuk mendeteksi risiko penyakit serius seperti jantung, stroke, diabetes tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi, hingga gangguan hormonal.
Hal itu disampaikan dr Nihayatus Solikhah dalam kegiatan edukasi kesehatan yang digelar RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Jumat (18/7/2025). Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa lingkar pinggang mencerminkan jumlah lemak visceral, yakni lemak yang mengelilingi organ dalam tubuh dan berisiko tinggi memicu berbagai penyakit kronis.
“Pengukuran lingkar pinggang itu gampang banget. Cukup pakai pita meteran, lingkarkan di perut sejajar pusar, jangan terlalu kencang atau longgar, lalu ukur saat buang napas biasa,” jelas dr Nihayatus.
Menurutnya, batas aman lingkar pinggang bagi perempuan adalah maksimal 80 cm, sedangkan untuk laki-laki maksimal 90 cm. Jika melebihi ambang batas itu, seseorang bisa masuk dalam kategori obesitas sentral.
“Obesitas sentral ini yang diam-diam berbahaya. Banyak orang nggak sadar karena merasa kurus, tapi ternyata lingkar pinggangnya sudah melewati batas,” imbuhnya.
Untuk mengontrol lingkar pinggang agar tetap ideal, dr Nihayatus menyarankan beberapa langkah sederhana: mulai dari memperbaiki pola makan, rutin olahraga minimal 30 menit per hari, cukup tidur, dan tidak stres berlebihan.
“Jangan tunggu gejala muncul baru sadar. Yuk biasakan cek lingkar pinggang, supaya kita bisa cegah penyakit lebih awal,” pesannya.
Edukasi ini merupakan bagian dari kegiatan promosi kesehatan rutin yang dilakukan RSUD SSMA Pontianak guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit sejak dini. (Jau)
KALBARONLINE.com – Ukuran lingkar pinggang ternyata bukan cuma soal estetika tubuh. Lebih dari itu, pengukuran ini bisa jadi cara sederhana untuk mendeteksi risiko penyakit serius seperti jantung, stroke, diabetes tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi, hingga gangguan hormonal.
Hal itu disampaikan dr Nihayatus Solikhah dalam kegiatan edukasi kesehatan yang digelar RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Jumat (18/7/2025). Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa lingkar pinggang mencerminkan jumlah lemak visceral, yakni lemak yang mengelilingi organ dalam tubuh dan berisiko tinggi memicu berbagai penyakit kronis.
“Pengukuran lingkar pinggang itu gampang banget. Cukup pakai pita meteran, lingkarkan di perut sejajar pusar, jangan terlalu kencang atau longgar, lalu ukur saat buang napas biasa,” jelas dr Nihayatus.
Menurutnya, batas aman lingkar pinggang bagi perempuan adalah maksimal 80 cm, sedangkan untuk laki-laki maksimal 90 cm. Jika melebihi ambang batas itu, seseorang bisa masuk dalam kategori obesitas sentral.
“Obesitas sentral ini yang diam-diam berbahaya. Banyak orang nggak sadar karena merasa kurus, tapi ternyata lingkar pinggangnya sudah melewati batas,” imbuhnya.
Untuk mengontrol lingkar pinggang agar tetap ideal, dr Nihayatus menyarankan beberapa langkah sederhana: mulai dari memperbaiki pola makan, rutin olahraga minimal 30 menit per hari, cukup tidur, dan tidak stres berlebihan.
“Jangan tunggu gejala muncul baru sadar. Yuk biasakan cek lingkar pinggang, supaya kita bisa cegah penyakit lebih awal,” pesannya.
Edukasi ini merupakan bagian dari kegiatan promosi kesehatan rutin yang dilakukan RSUD SSMA Pontianak guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit sejak dini. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini