Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 27 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com - Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengungkapkan fakta mengejutkan, bahwa sebagian penerima bantuan sosial (bansos) telah menerima bantuan selama bertahun-tahun, bahkan turun-temurun dari orang tua ke anak cucu.
“Sekarang ini ada orang yang menerima bansos itu 10 tahun, 15 tahun. Dari bapaknya turun ke anaknya, turun ke cucunya,” ungkap Gus Ipul saat konferensi pers di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Jumat (25/07/2025).
Menanggapi temuan tersebut, pemerintah akan segera mengubah pola penyaluran bansos dari sistem seumur hidup menjadi terbatas maksimal lima tahun. Setelah periode itu, penerima diharapkan beralih mengikuti program pemberdayaan.
“Harus ada keluarga yang pindah dari bansos menjadi program pemberdayaan,” ujar Gus Ipul, sebagaimana dikutip dari laman Kompas.com.
“Tidak akan ada lagi orang yang seumur hidup menerima bansos seperti tahun-tahun sebelumnya,” tegasnya menambahkan.
Ia menilai, bahwa penerimaan bansos secara terus menerus tidaklah sehat dan hal itu menunjukkan kurangnya proses pemberdayaan.
“Maka ke depan kita targetkan, dan kita ingin hanya 5 tahun, dia sudah pindah lagi ke pemberdayaan,” terangnya.
Namun demikian, Gus Ipul menegaskan, bahwa untuk penerima bansos dari kalangan lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas, tetap akan mendapatkan haknya, dengan catatan akan terus dilakukan evaluasi berkala.
“Kalau untuk lansia, penyandang disabilitas akan tetap mendapatkan bansos, meskipun tetap kita akan evaluasi ya,” jelas Gus Ipul.
“Tapi, bisa jadi meskipun dia penyandang disabilitas, tapi usahanya sukses sehingga dia tidak perlu bansos lagi,” lanjutnya.
Gus Ipul juga menegaskan, bahwa kebijakan ini bukan murni kehendak Kementerian Sosial, tetapi bagian dari upaya nasional untuk menyaring dan menyeleksi penerima yang benar-benar layak mendapatkan bantuan.
“Ini semua bukan maunya Kemensos, tapi ini dalam rangka kita akan terus menyisir, memilih, dan memilah mereka yang memang layak untuk mendapatkan bansos dan layak tidak mendapatkan bansos,” pungkasnya. (**)
KALBARONLINE.com - Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengungkapkan fakta mengejutkan, bahwa sebagian penerima bantuan sosial (bansos) telah menerima bantuan selama bertahun-tahun, bahkan turun-temurun dari orang tua ke anak cucu.
“Sekarang ini ada orang yang menerima bansos itu 10 tahun, 15 tahun. Dari bapaknya turun ke anaknya, turun ke cucunya,” ungkap Gus Ipul saat konferensi pers di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Jumat (25/07/2025).
Menanggapi temuan tersebut, pemerintah akan segera mengubah pola penyaluran bansos dari sistem seumur hidup menjadi terbatas maksimal lima tahun. Setelah periode itu, penerima diharapkan beralih mengikuti program pemberdayaan.
“Harus ada keluarga yang pindah dari bansos menjadi program pemberdayaan,” ujar Gus Ipul, sebagaimana dikutip dari laman Kompas.com.
“Tidak akan ada lagi orang yang seumur hidup menerima bansos seperti tahun-tahun sebelumnya,” tegasnya menambahkan.
Ia menilai, bahwa penerimaan bansos secara terus menerus tidaklah sehat dan hal itu menunjukkan kurangnya proses pemberdayaan.
“Maka ke depan kita targetkan, dan kita ingin hanya 5 tahun, dia sudah pindah lagi ke pemberdayaan,” terangnya.
Namun demikian, Gus Ipul menegaskan, bahwa untuk penerima bansos dari kalangan lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas, tetap akan mendapatkan haknya, dengan catatan akan terus dilakukan evaluasi berkala.
“Kalau untuk lansia, penyandang disabilitas akan tetap mendapatkan bansos, meskipun tetap kita akan evaluasi ya,” jelas Gus Ipul.
“Tapi, bisa jadi meskipun dia penyandang disabilitas, tapi usahanya sukses sehingga dia tidak perlu bansos lagi,” lanjutnya.
Gus Ipul juga menegaskan, bahwa kebijakan ini bukan murni kehendak Kementerian Sosial, tetapi bagian dari upaya nasional untuk menyaring dan menyeleksi penerima yang benar-benar layak mendapatkan bantuan.
“Ini semua bukan maunya Kemensos, tapi ini dalam rangka kita akan terus menyisir, memilih, dan memilah mereka yang memang layak untuk mendapatkan bansos dan layak tidak mendapatkan bansos,” pungkasnya. (**)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini