Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 25 Agustus 2025 |
KALBARONLINE.com – Masalah pendidikan di Kabupaten Ketapang kembali menjadi sorotan. Data dinas pendidikan mencatat, masih terdapat 17.577 anak di sana yang tidak bersekolah.
Angka ini dinilai sangat tinggi dan menjadi perhatian utama DPRD dalam rapat pembahasan Raperda APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025, Senin (25/08/2025).
Dalam rapat yang digelar di Gedung DPRD Ketapang itu, Kepala Dinas Pendidikan Ketapang, Ucup Supriatna mengatakan, kalau penanganan anak tidak sekolah menjadi prioritas utama, di samping pembangunan ruang kelas baru dan rehabilitasi sekolah.
“Jumlah anak tidak sekolah di Kabupaten Ketapang masih mencapai 17.577 jiwa. Ini angka yang sangat besar dan harus segera ditangani melalui program pendidikan formal maupun non formal,” jelas Ucup.
Sementara itu, Ketua DPRD Ketapang, Achmad Sholeh menegaskan, bahwa masalah ini tidak bisa ditunda lagi. Ia meminta pemerintah daerah segera menjalankan program nyata agar hak anak untuk memperoleh pendidikan tidak terabaikan.
“APBD jangan sampai hanya menjadi dokumen formal. Kalau ada 17 ribu lebih anak kita yang tidak sekolah, maka anggaran harus benar-benar diarahkan untuk mengatasi hal ini. Program yang sudah disahkan harus dijalankan tanpa menunggu akhir tahun,” ucapnya.
Sejumlah anggota Banggar DPRD Ketapang juga menyoroti kondisi pendidikan di pedalaman yang memperburuk masalah anak tidak sekolah, seperti minimnya rumah guru, meubelair, seragam, perpustakaan, hingga distribusi guru PPPK.
Mereka sepakat agar penanganan anak tidak sekolah dijadikan prioritas utama di APBD Perubahan 2025, mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap masa depan generasi muda Ketapang.
“Kalau pendidikan anak-anak kita terabaikan, maka pembangunan sektor lain tidak akan berarti. Karena itu, 17.577 anak yang tidak sekolah ini harus menjadi fokus utama,” tegas salah satu anggota banggar.
Melalui APBD Perubahan 2025, DPRD berharap program nyata segera dijalankan, mulai dari pendataan ulang, fasilitasi sekolah alternatif, hingga dukungan langsung bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Dengan begitu, angka anak tidak sekolah di Ketapang bisa ditekan secara signifikan. (Adi LC)
KALBARONLINE.com – Masalah pendidikan di Kabupaten Ketapang kembali menjadi sorotan. Data dinas pendidikan mencatat, masih terdapat 17.577 anak di sana yang tidak bersekolah.
Angka ini dinilai sangat tinggi dan menjadi perhatian utama DPRD dalam rapat pembahasan Raperda APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025, Senin (25/08/2025).
Dalam rapat yang digelar di Gedung DPRD Ketapang itu, Kepala Dinas Pendidikan Ketapang, Ucup Supriatna mengatakan, kalau penanganan anak tidak sekolah menjadi prioritas utama, di samping pembangunan ruang kelas baru dan rehabilitasi sekolah.
“Jumlah anak tidak sekolah di Kabupaten Ketapang masih mencapai 17.577 jiwa. Ini angka yang sangat besar dan harus segera ditangani melalui program pendidikan formal maupun non formal,” jelas Ucup.
Sementara itu, Ketua DPRD Ketapang, Achmad Sholeh menegaskan, bahwa masalah ini tidak bisa ditunda lagi. Ia meminta pemerintah daerah segera menjalankan program nyata agar hak anak untuk memperoleh pendidikan tidak terabaikan.
“APBD jangan sampai hanya menjadi dokumen formal. Kalau ada 17 ribu lebih anak kita yang tidak sekolah, maka anggaran harus benar-benar diarahkan untuk mengatasi hal ini. Program yang sudah disahkan harus dijalankan tanpa menunggu akhir tahun,” ucapnya.
Sejumlah anggota Banggar DPRD Ketapang juga menyoroti kondisi pendidikan di pedalaman yang memperburuk masalah anak tidak sekolah, seperti minimnya rumah guru, meubelair, seragam, perpustakaan, hingga distribusi guru PPPK.
Mereka sepakat agar penanganan anak tidak sekolah dijadikan prioritas utama di APBD Perubahan 2025, mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap masa depan generasi muda Ketapang.
“Kalau pendidikan anak-anak kita terabaikan, maka pembangunan sektor lain tidak akan berarti. Karena itu, 17.577 anak yang tidak sekolah ini harus menjadi fokus utama,” tegas salah satu anggota banggar.
Melalui APBD Perubahan 2025, DPRD berharap program nyata segera dijalankan, mulai dari pendataan ulang, fasilitasi sekolah alternatif, hingga dukungan langsung bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Dengan begitu, angka anak tidak sekolah di Ketapang bisa ditekan secara signifikan. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini