Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 20 September 2025 |
KALBARONLINE.com - Teguh, seorang driver ojek online (ojol) menjadi korban pemukulan oleh seorang pengendara mobil yang diduga oknum anggota TNI. Kejadian itu terjadi di Jalan Perum 4, Panglima Aim, Pontianak Timur, tepatnya di depan SDN 04 Kota Pontianak, Sabtu (20/09/2025) sore.
Tak terima rekannya diperlakukan semena-mena, ratusan komunitas ojol langsung bergerak. Dari sore hingga malam hari mereka mendampingi korban dan mendatangi Markas Polisi Militer (Mapomdam) XII Tanjungpura di Jalan Rahadi Usman, menuntut keadilan.
Menurut penuturan rekan korban, Dede Sudirman, peristiwa bermula ketika Teguh hendak mengantar orderan. Saat berada di Jalan Panglima AIM, sebuah mobil yang dikendarai oknum TNI diduga hendak berbalik arah mundur.
Teguh yang berada tepat di belakang mobil itu membunyikan klakson sebagai tanda. Namun bukannya berhenti, sang pengemudi mobil malah turun dan langsung melayangkan pukulan menggunakan siku ke wajah Teguh.
Akibatnya, korban mengalami luka dan memar hingga harus dilarikan ke RS Bhayangkara Pontianak.
"Korban dipukul pakai siku. Kami minta kasus ini diproses secara hukum, jangan ada tebang pilih," tegas Dede di Mapomdam.
Desakan serupa juga datang dari komunitas ojol lainnya. Zulkarnaen menegaskan agar Pangdam XII Tanjungpura bersikap transparan.
"Kami menolak perdamaian. Jika dibiarkan, kasus serupa bisa terulang. Harus ada efek jera," ujarnya lantang.
Tak hanya komunitas ojol, keluarga korban pun ikut menuntut. Jani Fitri dan Ros Indriani, keponakan Teguh, mendesak agar oknum TNI yang diduga pelaku dihadirkan secara langsung.
"Jangan hanya adiknya yang menemui kami. Kami ingin pelaku hadir, dan dihukum setimpal," kata Jani dengan nada keras.
Pihak keluarga bahkan mengancam akan mencari pelaku sendiri bila tak ada kejelasan dari pihak Pomdam.
"Kalau tidak dihadirkan, kami dan komunitas ojol akan turun langsung mencari oknum itu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Teguh, seorang driver ojek online (ojol) menjadi korban pemukulan oleh seorang pengendara mobil yang diduga oknum anggota TNI. Kejadian itu terjadi di Jalan Perum 4, Panglima Aim, Pontianak Timur, tepatnya di depan SDN 04 Kota Pontianak, Sabtu (20/09/2025) sore.
Tak terima rekannya diperlakukan semena-mena, ratusan komunitas ojol langsung bergerak. Dari sore hingga malam hari mereka mendampingi korban dan mendatangi Markas Polisi Militer (Mapomdam) XII Tanjungpura di Jalan Rahadi Usman, menuntut keadilan.
Menurut penuturan rekan korban, Dede Sudirman, peristiwa bermula ketika Teguh hendak mengantar orderan. Saat berada di Jalan Panglima AIM, sebuah mobil yang dikendarai oknum TNI diduga hendak berbalik arah mundur.
Teguh yang berada tepat di belakang mobil itu membunyikan klakson sebagai tanda. Namun bukannya berhenti, sang pengemudi mobil malah turun dan langsung melayangkan pukulan menggunakan siku ke wajah Teguh.
Akibatnya, korban mengalami luka dan memar hingga harus dilarikan ke RS Bhayangkara Pontianak.
"Korban dipukul pakai siku. Kami minta kasus ini diproses secara hukum, jangan ada tebang pilih," tegas Dede di Mapomdam.
Desakan serupa juga datang dari komunitas ojol lainnya. Zulkarnaen menegaskan agar Pangdam XII Tanjungpura bersikap transparan.
"Kami menolak perdamaian. Jika dibiarkan, kasus serupa bisa terulang. Harus ada efek jera," ujarnya lantang.
Tak hanya komunitas ojol, keluarga korban pun ikut menuntut. Jani Fitri dan Ros Indriani, keponakan Teguh, mendesak agar oknum TNI yang diduga pelaku dihadirkan secara langsung.
"Jangan hanya adiknya yang menemui kami. Kami ingin pelaku hadir, dan dihukum setimpal," kata Jani dengan nada keras.
Pihak keluarga bahkan mengancam akan mencari pelaku sendiri bila tak ada kejelasan dari pihak Pomdam.
"Kalau tidak dihadirkan, kami dan komunitas ojol akan turun langsung mencari oknum itu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini