Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 30 September 2025 |
KALBARONLINE.com – Pemerintah Kabupaten Ketapang secara resmi meluncurkan Sekolah Rakyat di kompleks Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan, Selasa (30/09/2025).
Program Sekolah Rakyat ini menjadi salah satu perintis di Kalimantan Barat, selain di Kota Pontianak.
Bupati Ketapang, Alexander Wilyo menyebut, keberadaan Sekolah Rakyat merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Saat ini jumlah siswa baru mencapai 72 orang dari kuota 100 siswa.
“Ini memang masih bangunan sementara. Tahun depan akan dibangun permanen di Kecamatan Nanga Tayap, lahan tujuh hektare milik Pemda sudah kita siapkan. Letaknya strategis, di tengah Kabupaten Ketapang,” ujar Alexander.
Bupati menambahkan, Sekolah Rakyat memberikan jaminan penuh kepada siswa, mulai dari makan dan minum tiga kali sehari, pengasuhan, hingga fasilitas belajar yang memadai.
“Saya tadi sudah keliling melihat sarana dan prasarananya, kalau dibanding saya sekolah dahulu, ini jauh lebih baik,” tambahnya.
Kepala Sekolah Rakyat Ketapang, Kurniawan Widodo menjelaskan saat ini terdapat 72 siswa dari 18 kecamatan dengan rentang usia 6 hingga 19 tahun. Rinciannya, 19 siswa tingkat SD dan 53 siswa tingkat SMA.
“Sekolah ini menjadi pusat pendidikan untuk membentuk generasi mandiri, berkarakter mulia, dan berdaya saing dengan tetap berlandaskan kearifan lokal,” kata Kurniawan.
Sebelum masuk asrama, seluruh siswa menjalani pemeriksaan kesehatan gratis dari dinas kesehatan dan Puskesmas Kedondong.
Saat ini, sekolah tersebut didukung 36 tenaga pendidik dan pengelola, terdiri dari 1 kepala sekolah, 14 guru, serta staf lainnya. Beberapa guru bahkan didatangkan dari luar daerah, seperti Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Pontianak.
Dari sisi sarana, Sekolah Rakyat Ketapang dilengkapi asrama putra dan putri, ruang makan bersama, ruang kelas SD dan SMA, laboratorium IPA, ruang bahasa, perpustakaan, ruang konseling, hingga fasilitas pendukung lainnya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DSP3AKB) Kabupaten Ketapang, Albertin Tri Kurniasih menegaskan, Sekolah Rakyat khusus bagi keluarga tidak mampu tanpa pungutan biaya.
“Seragam, biaya sekolah, hingga makan minum ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah,” tegasnya.
Ia menambahkan, meski sudah diluncurkan, Sekolah Rakyat Ketapang masih membuka kuota bagi calon siswa baru.
"Kami tetap membuka pendaftaran sesuai arahan Kemensos, sambil berjalan sekolah ini bisa terus menampung siswa baru,” katanya.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Sosial RI, Mochtar Afandi menyebutkan, secara nasional akan ada 165 titik Sekolah Rakyat. Dari jumlah itu, 100 titik sudah beroperasi sejak Juli – Agustus 2025, dan 65 titik lainnya termasuk di Ketapang dimulai pada akhir September 2025.
“Khusus di Kalbar, ada dua lokasi. Satu di Pontianak sebagai pusat untuk 13 kabupaten/kota, dan satu lagi di Ketapang dengan empat rombongan belajar,” jelasnya. (Adi LC)
KALBARONLINE.com – Pemerintah Kabupaten Ketapang secara resmi meluncurkan Sekolah Rakyat di kompleks Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan, Selasa (30/09/2025).
Program Sekolah Rakyat ini menjadi salah satu perintis di Kalimantan Barat, selain di Kota Pontianak.
Bupati Ketapang, Alexander Wilyo menyebut, keberadaan Sekolah Rakyat merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Saat ini jumlah siswa baru mencapai 72 orang dari kuota 100 siswa.
“Ini memang masih bangunan sementara. Tahun depan akan dibangun permanen di Kecamatan Nanga Tayap, lahan tujuh hektare milik Pemda sudah kita siapkan. Letaknya strategis, di tengah Kabupaten Ketapang,” ujar Alexander.
Bupati menambahkan, Sekolah Rakyat memberikan jaminan penuh kepada siswa, mulai dari makan dan minum tiga kali sehari, pengasuhan, hingga fasilitas belajar yang memadai.
“Saya tadi sudah keliling melihat sarana dan prasarananya, kalau dibanding saya sekolah dahulu, ini jauh lebih baik,” tambahnya.
Kepala Sekolah Rakyat Ketapang, Kurniawan Widodo menjelaskan saat ini terdapat 72 siswa dari 18 kecamatan dengan rentang usia 6 hingga 19 tahun. Rinciannya, 19 siswa tingkat SD dan 53 siswa tingkat SMA.
“Sekolah ini menjadi pusat pendidikan untuk membentuk generasi mandiri, berkarakter mulia, dan berdaya saing dengan tetap berlandaskan kearifan lokal,” kata Kurniawan.
Sebelum masuk asrama, seluruh siswa menjalani pemeriksaan kesehatan gratis dari dinas kesehatan dan Puskesmas Kedondong.
Saat ini, sekolah tersebut didukung 36 tenaga pendidik dan pengelola, terdiri dari 1 kepala sekolah, 14 guru, serta staf lainnya. Beberapa guru bahkan didatangkan dari luar daerah, seperti Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Pontianak.
Dari sisi sarana, Sekolah Rakyat Ketapang dilengkapi asrama putra dan putri, ruang makan bersama, ruang kelas SD dan SMA, laboratorium IPA, ruang bahasa, perpustakaan, ruang konseling, hingga fasilitas pendukung lainnya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DSP3AKB) Kabupaten Ketapang, Albertin Tri Kurniasih menegaskan, Sekolah Rakyat khusus bagi keluarga tidak mampu tanpa pungutan biaya.
“Seragam, biaya sekolah, hingga makan minum ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah,” tegasnya.
Ia menambahkan, meski sudah diluncurkan, Sekolah Rakyat Ketapang masih membuka kuota bagi calon siswa baru.
"Kami tetap membuka pendaftaran sesuai arahan Kemensos, sambil berjalan sekolah ini bisa terus menampung siswa baru,” katanya.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Sosial RI, Mochtar Afandi menyebutkan, secara nasional akan ada 165 titik Sekolah Rakyat. Dari jumlah itu, 100 titik sudah beroperasi sejak Juli – Agustus 2025, dan 65 titik lainnya termasuk di Ketapang dimulai pada akhir September 2025.
“Khusus di Kalbar, ada dua lokasi. Satu di Pontianak sebagai pusat untuk 13 kabupaten/kota, dan satu lagi di Ketapang dengan empat rombongan belajar,” jelasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini