Kayong Utara    

Warga dan Aktivis Mahasiswa Keluhkan Kerusakan Jalan Teluk Batang - Seponti

Oleh : adminkalbaronline
Senin, 17 November 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com - Sejumlah warga dan aktivis mahasiswa meluapkan kekecewaan mereka atas kerusakan beberapa titik utama jalan di Kecamatan Teluk Batang dan Seponti yang semakin parah.

Mereka menilai, kerusakan jalan ini tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua. Alhasil, kondisi ini cukup menyulitkan mobilitas masyarakat serta menghambat aktivitas ekonomi masyarakat.

Untk diketahui, kerusakan yang memanjang itu sudah berlangsung cukup lama, dengan permukaan jalan berlubang, bergelombang, hingga tergenang saat hujan.

Warga menilai, kalau jalur tersebut merupakan akses vital bagi mobilitas harian, distribusi hasil perkebunan, serta layanan pendidikan dan kesehatan, sehingga harusnya membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.

Salah satu warga yang mengeluhkan kondisi jalan, Syarif Falmuriandi menyebut, bahwa kerusakan jalan Teluk Batang - Seponti itu sudah terlalu lama dibiarkan, dan sangat berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat.

Pria yang akrab disapa Falmu, yang juga merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Kayong Utara (Himakatra) Pontianak tersebut menegaskan, kalau pemerintah tidak cukup hanya memperbaiki jalan, tetapi juga harus menyelesaikan akar masalah yang menyebabkan kenapa kerusakan itu terus berulang.

"Kalau bicara jalan Kayong Utara ni, kami berharap pemerintah ini bukan cuman sekedar memperbaiki tapi juga harus menyelesaikan permasalahan dari penyebab rusaknya jalan tersebut," katanya kepada awak media, Minggu (16/11/2025).

Ia mengatakan, perbaikan tanpa penanganan menyeluruh hanya akan membuat jalan kembali rusak dalam waktu singkat.

"Jangan cuma perbaiki dan akhirnya rusak lagi. Tapi poin pentingnya jangan dilupakan, yaitu penyebab dari kerusakannya harus dituntaskan juga," tegasnya.

Falmu juga meminta pemerintah membuka komunikasi dengan perusahaan-perusahaan sawit yang memanfaatkan jalan kabupaten maupun provinsi di Kayong Utara.

Ia menilai perusahaan juga memiliki tanggung jawab moral untuk ikut berkontribusi terhadap perawatan infrastruktur.

"Jangan cuman make terus rusak selsai sampai situ, sedangkan hasil mereka yang untung pihak perusahaan," katanya.

Selain itu, Falmu menyoroti kendaraan bermuatan berlebih seperti truk angkutan sawit dan mobil ekspedisi yang dianggap ikut memperparah kerusakan jalan. Ia meminta pemerintah bersama kepolisian bersikap tegas dalam pengawasan.

"Kendaraan muatan berlebih itu harus ditindak. Polisi Kayong pun juga harus tegas, karena itu masuknya ke lalulintas," pungkasnya.

Keluhan serupa juga disampaikan Ozan, warga Desa Podorukun, Kecamatan Seponti, yang bekerja sebagai freelance fotografer wedding dan hampir setiap hari melintas di ruas jalan Teluk Batang - Seponti.

Ia menyebut, kerusakan jalan tersebut telah menjadi dilema besar, terutama terkait percepatan ekonomi daerah.

"Sungguh menjadi dilema yang besar jika bicara soal percepatan ekonomi ataupun kelancaran kemajuan suatu daerah. Bisa dilihat kelalaian dalam menanggapi keluhan sebagian pengguna jalan," ujarnya.

Menurut Ozan, lambatnya penanganan infrastruktur berpotensi menahan laju pertumbuhan ekonomi lokal.

"Ketika sebuah infrastruktur lambat, maka lambat lah juga potensi-potensi ekonomi yang akan berkembang. Saya yang bekerja di bidang jasa cukup merasakan dampaknya," katanya.

Ia juga menyoroti banyaknya keluhan soal jalan rusak di media sosial namun tidak mendapat respons berarti.

"Jika dilihat di media sosial, cukup banyak yang menyinggung soal perbaikan jalan. Apakah itu bukan sebuah pengaduan? Haruskah setiap jalan rusak harus ditanami pohon pisang supaya kita kembali ke zaman Majapahit?" ujarnya dengan nada kesal.

Ozan berharap, pemerintah lebih proaktif dalam menanggapi persoalan infrastruktur serta serius mengembangkan potensi ekonomi di setiap wilayah.

"Harapan saya kepada pemerintah, harus lebih proaktif. Jangan hanya menjanjikan program yang sia-sia. Pemerintah harus peduli dengan potensi-potensi di tiap kecamatan atau desa supaya tidak ada lagi alasan efisiensi dana dari pusat," tegasnya. (Sans)

Artikel Selanjutnya
Terima Audiensi Dishub Kalbar, Edi Kamtono Siap Dukung Jalan Satu Arah di Sungai Raya Dalam
Senin, 17 November 2025
Artikel Sebelumnya
Kapolres Kapuas Hulu Pimpin Upacara Gelar Pasukan Operasi Zebra Kapuas 2025
Senin, 17 November 2025

Berita terkait