Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 23 Januari 2017 |
KalbarOnline, Mempawah – Harapan masyarakat Kabupaten Mempawah untuk memiliki pelabuhan berskala internasional akan segera terealisasi pada tahun 2019, hal ini dipastikan setelah tim finalisasi Perpres pembangunan Terminal Kijing, turun langsung ke lokasi Pantai Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.
Tim finalisasi itu terdiri dari staf ahli bidang hukum dan reformasi birokrasi perhubungan Dr Umar Aris, SH., MM., MH, Kementrian BUMN, Kementrian PUPR, STAR/BPN, Kementrian Koordinator Perekonomian yang diwakili Elen Setiadi Kepala biro hukum persidangan humas, Deputi bidang hukum dan Perundang-undangan Sesneg, Dr Muhammad Saptamurti, SH., MA., M.Kn, Direktur teknik manajemen resiko PT Pelindo II, Dani Rusli Utama.
Kedatangan tim finalisasi tersebut disambut langsung oleh Bupati Mempawah, Drs H Ria Norsan, MM., MH dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mempawah.
“Tahap awal, dibangun terminal peti kemas, lahan yang digunakan 50 hingga 100 Hektar (Ha) dan kita agendakan selesai pada 2019 mendatang, ini bukti keseriusan pemerintah pusat dalam merealisasikan pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing karena sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN),” terang Dani Rusli Utama.
Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing menjadi prioritas, mengingat Pelabuhan Dwikora Pontianak sudah tidak bisa dikembangkan lagi karena keterbatasan lahan, untuk menunjang kelancaran ekonomi Kalimantan barat dibutuhkan Pelabuhan Internasional Kijing sebagai opsi.
“Kita mengantisipasi kemacetan pelabuhan di tengah berkembangnya ekonomi Kalimantan barat, jadi pembangunan pelabuhan kijing menjadi prioritas dan sebagai BUMN yang dipercaya pemerintah, kami berusaha semaksimal mungkin merealisasikannya,” jelas Dani.
“Kemudian soal anggaran, kita gunakan sesuai kebutuhan di lapangan dan kita perkirakan total Rp5 triliun, tahap pertama kemungkinan menghabiskan 1 sampai 2 triliun sedangkan tahap dua serta selanjutnya disesuaikan perkembangan nantinya,” jelasnya.
Sementara Deputi bidang hukum dan Perundang-undangan Sesneg mengatakan bahwa sumber dana tersebut tidak dari APBN maupun APBD melainkan dari internal perusahaan dan pinjaman Bank.
“Regulasi peraturan terkait pembangunan pelabuhan kijing hampir rampung, Menkumham sudah mengembalikan berkas ke Menteri Perekonomian untuk diserahkan ke Presiden,” terang Dr.Muhammad Saptamurti, SH., MA., M.Kn.
Sementara itu Bupati Kabupaten Mempawah, Drs H Ria Norsan, MM., MH berharap pembangunan pelabuhan internasional kijing ini berjalan lancar sesuai dengan yang diagendakan.
“Masyarakat sangat berharap pelabuhan internasional kijing ini segera dikerjakan dan terealisasi pada tahun 2019 sesuai agenda, keberadaan pelabuhan internasional kijing ini akan berdampak sangat baik demi perekonomian dan kesejahteraan rakyat,” terang Norsan singkat. (Lis)
KalbarOnline, Mempawah – Harapan masyarakat Kabupaten Mempawah untuk memiliki pelabuhan berskala internasional akan segera terealisasi pada tahun 2019, hal ini dipastikan setelah tim finalisasi Perpres pembangunan Terminal Kijing, turun langsung ke lokasi Pantai Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.
Tim finalisasi itu terdiri dari staf ahli bidang hukum dan reformasi birokrasi perhubungan Dr Umar Aris, SH., MM., MH, Kementrian BUMN, Kementrian PUPR, STAR/BPN, Kementrian Koordinator Perekonomian yang diwakili Elen Setiadi Kepala biro hukum persidangan humas, Deputi bidang hukum dan Perundang-undangan Sesneg, Dr Muhammad Saptamurti, SH., MA., M.Kn, Direktur teknik manajemen resiko PT Pelindo II, Dani Rusli Utama.
Kedatangan tim finalisasi tersebut disambut langsung oleh Bupati Mempawah, Drs H Ria Norsan, MM., MH dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mempawah.
“Tahap awal, dibangun terminal peti kemas, lahan yang digunakan 50 hingga 100 Hektar (Ha) dan kita agendakan selesai pada 2019 mendatang, ini bukti keseriusan pemerintah pusat dalam merealisasikan pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing karena sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN),” terang Dani Rusli Utama.
Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing menjadi prioritas, mengingat Pelabuhan Dwikora Pontianak sudah tidak bisa dikembangkan lagi karena keterbatasan lahan, untuk menunjang kelancaran ekonomi Kalimantan barat dibutuhkan Pelabuhan Internasional Kijing sebagai opsi.
“Kita mengantisipasi kemacetan pelabuhan di tengah berkembangnya ekonomi Kalimantan barat, jadi pembangunan pelabuhan kijing menjadi prioritas dan sebagai BUMN yang dipercaya pemerintah, kami berusaha semaksimal mungkin merealisasikannya,” jelas Dani.
“Kemudian soal anggaran, kita gunakan sesuai kebutuhan di lapangan dan kita perkirakan total Rp5 triliun, tahap pertama kemungkinan menghabiskan 1 sampai 2 triliun sedangkan tahap dua serta selanjutnya disesuaikan perkembangan nantinya,” jelasnya.
Sementara Deputi bidang hukum dan Perundang-undangan Sesneg mengatakan bahwa sumber dana tersebut tidak dari APBN maupun APBD melainkan dari internal perusahaan dan pinjaman Bank.
“Regulasi peraturan terkait pembangunan pelabuhan kijing hampir rampung, Menkumham sudah mengembalikan berkas ke Menteri Perekonomian untuk diserahkan ke Presiden,” terang Dr.Muhammad Saptamurti, SH., MA., M.Kn.
Sementara itu Bupati Kabupaten Mempawah, Drs H Ria Norsan, MM., MH berharap pembangunan pelabuhan internasional kijing ini berjalan lancar sesuai dengan yang diagendakan.
“Masyarakat sangat berharap pelabuhan internasional kijing ini segera dikerjakan dan terealisasi pada tahun 2019 sesuai agenda, keberadaan pelabuhan internasional kijing ini akan berdampak sangat baik demi perekonomian dan kesejahteraan rakyat,” terang Norsan singkat. (Lis)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini