Polisi Masih Dalami Penyebab Kematian Agus
KalbarOnline, Sekadau – Daftar kasus kematian karena miras di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, bertambah.
Agus Setiadi (22), warga Gang Abadi, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, tewas usai pesta arak bersama beberapa rekannya.
Agus dalam keadaan tidak bernyawa, diantar oleh dua orang rekannya, ke klinik Anugerah di kawasan Terminal Bus Lawang Kuari. Peristiwa naas ini terjadi pada Senin (13/2), sekitar pukul 18.30 WIB.
Berdasarkan informasi dari warga yang enggan menyebutkan namanya ini, korban terakhir berada di sebuah warung yang berada di Jalan Tamtama, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir.
“Disana korban ngumpul bersama teman-temannya,” ujarnya.
Pemilik warung tempat korban berpesta arak, Anastasia mengaku memang ada anak-anak ngumpul ditempatnya.
“Mereka nyantai di warungnya, sambil bersenda gurau,” ucapnya.
“Mereka memang sering ke tempat saya, namun saya tidak kenal secara pasti dengan yang namanya Agus. Anak-anak sering pesan es, beli es saya antar lah. Nah kalau ada minuman dari luar saya memang tidak tahu,” tuturnya.
Saat tempat sampah di warung tersebut diperiksa, benar saja ditemukan bekas kampel (kantong) arak.
Adot, selaku Ibu Agus mengaku, mendapat kabar setelah seorang saudara menelpon dirinya, yang mengabarkan bahwa Agus berada di klinik. Saat ia datang ke klinik tersebut, Agus sudah terbujur kaku.
Adot sempat histeris melihat kondisi anak keduanya tersebut. Ia mengaku tidak mengetahui apa yang dialami oleh anaknya, sehingga harus meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.
“Saya juga tidak tahu, dia keluar rumah pukul 11.00 WIB, katanya hendak mengantar sepupunya. Tahu-tahu sekarang dapat kabar meninggal,” ujar sang ibu dengan isak tangis.
Kasat Reskrim Polres Sekadau, IPTU Muhammad Resky Rizal, saat dihubungi mengatakan bahwa pihaknya terus menyelidiki penyebab kematian korban.
“Kita sudah menemukan dua teman korban yang mengantarkan ke klinik. Keduanya berada di sebuah warung yang berada di Jalan Merdeka Barat (Jalan Sanggau), tempat biasa berkumpul. Saat ini kita terus dalami penyebab kematian korban,” kata IPTU Resky.
Saat di warung, lanjut Kasat Reskrim, keduanya bersama beberapa remaja tanggung yang berada di warung tersebut. Polisi yang telah mengantongi nama teman korban langsung menanyakan keberadaan para temannya. Diantara mereka memang terdapat dua teman korban yang tadi mengantarkan korban ke klinik.
Kedua teman korban bernama Anggi dan Feri, yang mengantar korban dengan cara menempatkan korban di tengah (tanjal) menggunakan sepeda motor.
Namun, Anggi mengaku bahwa ia tidak mengetahui penyebab kematian korban.
Ia mengatakan bahwa korban datang ke tempat mereka berkumpul (Jalan Sanggau) sudah dalam keadaan sempoyongan. (Mus)
Comment