Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 01 Juni 2017 |
PETI Kembali Makan Korban
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Seorang warga Desa Sungai Besar, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Cik Paur alias Nurdin (50), meninggal dunia tertimpa bongkahan batu besar saat sedang menambang emas liar (Ngelondong) di bukit Riam Piyang, Desa Riam Piyang, Senin (29/5) siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun KalbarOnline melalui berbagai sumber, baik sumber media sosial Facebook maupun berdasarkan keterangan salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya ini, mengatakan bahwa, korban Nurdin tersebut menambang didalam lubang dengan kedalaman sekitar enam meter, didalam lubang tersebut terdapat terowongan sepanjang lebih kurang 40 meter.
“Kemungkinan korban tertimpa sejak pukul 14.00 WIB, namun baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 22.00 WIB. Korban tertimpa batu yang sangat besar, sehingga sulit mengevakuasinya,” terangnya.
Ditambahkan sumber, sekitar delapan orang yang turun langsung didalam lubang tersebut untuk mengevakuasi korban.
“Evakuasi dengan cara korban ditarik menggunakan tali, sebab tidak mampu untuk menggeser atau menggulingkan batu yang menimpa korban karena ukurannya sangat besar, sehingga evakuasi tersebut mengakibatkan sebagian tubuh korban mengalami lecet,” paparnya.
Menurut salah seorang sumber lainnya, yang juga enggan disebutkan namanya ini mengatakan bahwa tim evakuasi juga mengalami kesulitan dalam mengevakuasi korban.
“Yang mengevakuasi korban tersebut, mengalami luka-luka ringan, badannya biru, sebab terkena runtuhan tanah dan batu-batu kecil saat mengevakuasi korban kedalam lubang,” ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, tim masih belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak Kepolisian dan keluarga. (Ishaq)
PETI Kembali Makan Korban
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Seorang warga Desa Sungai Besar, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Cik Paur alias Nurdin (50), meninggal dunia tertimpa bongkahan batu besar saat sedang menambang emas liar (Ngelondong) di bukit Riam Piyang, Desa Riam Piyang, Senin (29/5) siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun KalbarOnline melalui berbagai sumber, baik sumber media sosial Facebook maupun berdasarkan keterangan salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya ini, mengatakan bahwa, korban Nurdin tersebut menambang didalam lubang dengan kedalaman sekitar enam meter, didalam lubang tersebut terdapat terowongan sepanjang lebih kurang 40 meter.
“Kemungkinan korban tertimpa sejak pukul 14.00 WIB, namun baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 22.00 WIB. Korban tertimpa batu yang sangat besar, sehingga sulit mengevakuasinya,” terangnya.
Ditambahkan sumber, sekitar delapan orang yang turun langsung didalam lubang tersebut untuk mengevakuasi korban.
“Evakuasi dengan cara korban ditarik menggunakan tali, sebab tidak mampu untuk menggeser atau menggulingkan batu yang menimpa korban karena ukurannya sangat besar, sehingga evakuasi tersebut mengakibatkan sebagian tubuh korban mengalami lecet,” paparnya.
Menurut salah seorang sumber lainnya, yang juga enggan disebutkan namanya ini mengatakan bahwa tim evakuasi juga mengalami kesulitan dalam mengevakuasi korban.
“Yang mengevakuasi korban tersebut, mengalami luka-luka ringan, badannya biru, sebab terkena runtuhan tanah dan batu-batu kecil saat mengevakuasi korban kedalam lubang,” ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, tim masih belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak Kepolisian dan keluarga. (Ishaq)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini