Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 08 Desember 2017 |
KalbarOnline, Sekadau – Diduga tak kuat memikul beban, seorang pemuda bernama Yosep (31), warga Dusun Tajau Bunga, Desa Landau Kumpai, Kecamatan Nanga Mahap, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali terbuat dari kulit kayu. Kejadian tersebut berlangsung di kediaman korban di Dusun Tajau Bunga, Kamis (7/12) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.
Kapolsek Nanga Mahap, Ipda I Nengah Muliawan memaparkan, kronologis kejadian bermula pada hari Rabu 6 Desember 2017.
Saat itu, sekitar pukul 22.00 WIB, korban bersama temannya yang bernama Egidius mengkonsumsi minuman keras jenis arak di rumah korban. Orangtua korban tidak berada di rumah karena sedang bermalam di pondok. Selesai minum, mereka pun tidur.
Sekira pukul 04.00 WIB, Egidius teman korban terbangun, dan tidak melihat korban di sebelahnya. Saat Egidius pergi ke dapur untuk mengambil air minum, ia terperangah menemukan korban sudah bergantung di dekat pintu dapur menggunakan tali yang terbuat dari kulit kayu. Korban saat itu diyakini sudah meninggal.
“Melihat kejadian itu, Egidius segera menghubungi tetangga sekitar dan orang tuanya yang sedang berada di pondok ladang,” kata I Nengah.
Dari hasil pemeriksaan polisi, tidak di temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga korban, kata Nengah, menolak untuk di lakukan visum dan pemeriksaan.
“Keterangan orang tua korban menyatakan bahwa korban mengalami stres karena sering mengeluh belum memiliki pekerjaan. Pihak keluarga menerima kejadian ini dan mengikhlaskan,” tutur Kapolsek. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau – Diduga tak kuat memikul beban, seorang pemuda bernama Yosep (31), warga Dusun Tajau Bunga, Desa Landau Kumpai, Kecamatan Nanga Mahap, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali terbuat dari kulit kayu. Kejadian tersebut berlangsung di kediaman korban di Dusun Tajau Bunga, Kamis (7/12) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.
Kapolsek Nanga Mahap, Ipda I Nengah Muliawan memaparkan, kronologis kejadian bermula pada hari Rabu 6 Desember 2017.
Saat itu, sekitar pukul 22.00 WIB, korban bersama temannya yang bernama Egidius mengkonsumsi minuman keras jenis arak di rumah korban. Orangtua korban tidak berada di rumah karena sedang bermalam di pondok. Selesai minum, mereka pun tidur.
Sekira pukul 04.00 WIB, Egidius teman korban terbangun, dan tidak melihat korban di sebelahnya. Saat Egidius pergi ke dapur untuk mengambil air minum, ia terperangah menemukan korban sudah bergantung di dekat pintu dapur menggunakan tali yang terbuat dari kulit kayu. Korban saat itu diyakini sudah meninggal.
“Melihat kejadian itu, Egidius segera menghubungi tetangga sekitar dan orang tuanya yang sedang berada di pondok ladang,” kata I Nengah.
Dari hasil pemeriksaan polisi, tidak di temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga korban, kata Nengah, menolak untuk di lakukan visum dan pemeriksaan.
“Keterangan orang tua korban menyatakan bahwa korban mengalami stres karena sering mengeluh belum memiliki pekerjaan. Pihak keluarga menerima kejadian ini dan mengikhlaskan,” tutur Kapolsek. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini