Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 27 Agustus 2018 |
KalbarOnline, Pontianak – Wakil Sekretaris Partai Demokrat Kalbar, Imam Abu Hanifah menilai sangat penting bagi generasi milenial untuk masuk ke dalam ranah politik apabila memang optimistis generasi milenial itu merupakan sebuah perubahan.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh Pokja Rumah Demokrasi yang mengusung tema ‘Orientasi Politik Generasi Milenial’ bertempat di kafe What’s Up Jalan Zainudin Pontianak, Sabtu (25/8/2018).
Menurutnya bila generasi milenial tidak ikut berpartisipasi secara lansung, maka optimisme perubahan yang dilakukan generasi milenial sia-sia.
Saat ini kata dia, milenial mempunyai posisi cukup besar dalam pemilu 2019. Oleh karena itu mereka mempunyai pilihan yang tepat dengan meyakini optimisme itu maka perubahan akan terjadi.
“Sekarang cukup besar peluang anak muda masuk ke dalam politik. Itu kelihatan misalnya dari Parpol nasionalnya yang mempersiapkan kader-kadernya berasal dari kaum-kaum milenial,” jelasnya.
Menurutnya kompetisi antara parpol saat ini bagaimana mengambil simpati generasi milenial sebanyak mungkin dan masing-masing parpol mempersiapkan kader-kader berasal dari kaum muda untuk ikut dalam kontestasi politik.
Imam Abu Hanifah juga berharap generasi milenial jangan merasa bahwa politik praktis adalah sesuatu yang tabu atau mencapnya negatif. Karena menurutnya untuk melakukan perubahan yang paling efektif adalah masuk kedalam ranah politik itu sendiri.
“Kita tidak bisa hanya diluar, sebagai pengamat. Kalau seperti itu perubahan tidak akan terjadi. Kita harus masuk kedalam subtansi dan regulasi untuk kemudian melakukan perubahan tersebut,” tutupnya. (Fai)
KalbarOnline, Pontianak – Wakil Sekretaris Partai Demokrat Kalbar, Imam Abu Hanifah menilai sangat penting bagi generasi milenial untuk masuk ke dalam ranah politik apabila memang optimistis generasi milenial itu merupakan sebuah perubahan.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh Pokja Rumah Demokrasi yang mengusung tema ‘Orientasi Politik Generasi Milenial’ bertempat di kafe What’s Up Jalan Zainudin Pontianak, Sabtu (25/8/2018).
Menurutnya bila generasi milenial tidak ikut berpartisipasi secara lansung, maka optimisme perubahan yang dilakukan generasi milenial sia-sia.
Saat ini kata dia, milenial mempunyai posisi cukup besar dalam pemilu 2019. Oleh karena itu mereka mempunyai pilihan yang tepat dengan meyakini optimisme itu maka perubahan akan terjadi.
“Sekarang cukup besar peluang anak muda masuk ke dalam politik. Itu kelihatan misalnya dari Parpol nasionalnya yang mempersiapkan kader-kadernya berasal dari kaum-kaum milenial,” jelasnya.
Menurutnya kompetisi antara parpol saat ini bagaimana mengambil simpati generasi milenial sebanyak mungkin dan masing-masing parpol mempersiapkan kader-kader berasal dari kaum muda untuk ikut dalam kontestasi politik.
Imam Abu Hanifah juga berharap generasi milenial jangan merasa bahwa politik praktis adalah sesuatu yang tabu atau mencapnya negatif. Karena menurutnya untuk melakukan perubahan yang paling efektif adalah masuk kedalam ranah politik itu sendiri.
“Kita tidak bisa hanya diluar, sebagai pengamat. Kalau seperti itu perubahan tidak akan terjadi. Kita harus masuk kedalam subtansi dan regulasi untuk kemudian melakukan perubahan tersebut,” tutupnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini