Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 26 September 2018 |
KalbarOnline, Mempawah
– Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro bersama Gubernur
Kalbar, Sutarmdiji meresmikan pengembang pembangkit tenaga listrik swasta atau
Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan
yang berkapasitas 15 Megawatt (MW) di Kabupaten Mempawah, Kalbar, Senin (24/9/2018).
PLTBm pertama di Kalbar ini menggunakan bahan bakar dari
energi baru terbarukan seperti cangkang kelapa sawit dan kayu, sekam, padi,
tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu dan limbah pertanian lainnya.
“Ini PLTBm yang dihasilkan tidak kecil, listrik ini mencapai
15 Megawatt (MW). Jadi ini artinya bisa memparbaiki dan memperkuat pasokan
listrik yang ada di Kalbar,” kata Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro
usai resmikan PLTBm Siantan.
Dikatakannya, dengan adanya pembangkit listrik tersebut bisa
menarik investor untuk menanamkan modalnya di Kalbar.
“Untuk para investor yang ada dibenak pikirannya pastinya
infrastruktur terutama listrik, mereka ingin adanya kepastian baik pasokan dan
kualitas listrik tersebut yang ada di daerah kalbar. Ini menjadi peran penting
bagi investor,” tuturnya.
Listrik yang dihasilkan PLTBm Siantan ini, nantinya akan
disalurkan melalui jaringan 20 Kilo Volt (KV) milik PLN sepanjang 5,6 kilometer
sirkuit (kms) dari titik interkoneksi Gardu Induk (GI) Siantan ke sistem
Singkawang, Pemangkat, Sambas dan Bengkayang, dengan daya mampu rata-rata 341
MW dan beban puncak rata-rata mencapai 294 MW.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan dengan
adanya PLTB mini untuk mempercepat kebutuhan listrik di masyarakat Kalbar dan
membuat investor menarik di daerah Kalbar karena insfrastukturnya sudah semakin
baik.
“Listrik kebutuhan dasar untuk semua, sehingga investasi di Kalbar
bisa berkembang,” kata Sutarmidji.
Dirinya mengambil contoh untuk kebutuhan listrik di Kota
Pontianak saat ia menjabat sebagai Wali Kota Pontianak, dimana para pengusaha
perhotelan di Kota Pontianak mengeluh kepadanya masih sering terjadinya
pemadaman listrik.
“Di Pontianak itu ya, hotel-hotel mengeluh kepada saya masih
adanya byarpet (pemadaman listrik) sehingga menganggu operasional mereka.
Terkadang mereka gunakan gensetnya itu juga menambah, maka dengan adanya PLTBm
tidak ada byarpet lagi,” pungkasnya.
Tantangan dalam penyediaan listrik di daerah pedalaman
adalah pemilihan sumber energi, mengingat tidak semua pembangkit listrik dapat
bekerja secara optimal di wilayah pedalaman.
Salah satu kriteria utama untuk pembangkit listrik di area
ini adalah kemampuan untuk mengalirkan listrik secara stabil selama 24 jam
(base-load). Jenis sumber energi yang dapar secara kompetitif mengalirkan
listrik secara keberlangsungan adalah hidro, panas bumi dan bio-energi,
termasuk biogas dan biomassa.
Besar harapan keseimbangan suplai energi terbarukan sebagai
energi utama dengan target 23 persen pada tahun 2025 dan meningkat hingga 31
persen pada tahun 2050 mendatang. (*/Fai)
KalbarOnline, Mempawah
– Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro bersama Gubernur
Kalbar, Sutarmdiji meresmikan pengembang pembangkit tenaga listrik swasta atau
Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan
yang berkapasitas 15 Megawatt (MW) di Kabupaten Mempawah, Kalbar, Senin (24/9/2018).
PLTBm pertama di Kalbar ini menggunakan bahan bakar dari
energi baru terbarukan seperti cangkang kelapa sawit dan kayu, sekam, padi,
tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu dan limbah pertanian lainnya.
“Ini PLTBm yang dihasilkan tidak kecil, listrik ini mencapai
15 Megawatt (MW). Jadi ini artinya bisa memparbaiki dan memperkuat pasokan
listrik yang ada di Kalbar,” kata Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro
usai resmikan PLTBm Siantan.
Dikatakannya, dengan adanya pembangkit listrik tersebut bisa
menarik investor untuk menanamkan modalnya di Kalbar.
“Untuk para investor yang ada dibenak pikirannya pastinya
infrastruktur terutama listrik, mereka ingin adanya kepastian baik pasokan dan
kualitas listrik tersebut yang ada di daerah kalbar. Ini menjadi peran penting
bagi investor,” tuturnya.
Listrik yang dihasilkan PLTBm Siantan ini, nantinya akan
disalurkan melalui jaringan 20 Kilo Volt (KV) milik PLN sepanjang 5,6 kilometer
sirkuit (kms) dari titik interkoneksi Gardu Induk (GI) Siantan ke sistem
Singkawang, Pemangkat, Sambas dan Bengkayang, dengan daya mampu rata-rata 341
MW dan beban puncak rata-rata mencapai 294 MW.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan dengan
adanya PLTB mini untuk mempercepat kebutuhan listrik di masyarakat Kalbar dan
membuat investor menarik di daerah Kalbar karena insfrastukturnya sudah semakin
baik.
“Listrik kebutuhan dasar untuk semua, sehingga investasi di Kalbar
bisa berkembang,” kata Sutarmidji.
Dirinya mengambil contoh untuk kebutuhan listrik di Kota
Pontianak saat ia menjabat sebagai Wali Kota Pontianak, dimana para pengusaha
perhotelan di Kota Pontianak mengeluh kepadanya masih sering terjadinya
pemadaman listrik.
“Di Pontianak itu ya, hotel-hotel mengeluh kepada saya masih
adanya byarpet (pemadaman listrik) sehingga menganggu operasional mereka.
Terkadang mereka gunakan gensetnya itu juga menambah, maka dengan adanya PLTBm
tidak ada byarpet lagi,” pungkasnya.
Tantangan dalam penyediaan listrik di daerah pedalaman
adalah pemilihan sumber energi, mengingat tidak semua pembangkit listrik dapat
bekerja secara optimal di wilayah pedalaman.
Salah satu kriteria utama untuk pembangkit listrik di area
ini adalah kemampuan untuk mengalirkan listrik secara stabil selama 24 jam
(base-load). Jenis sumber energi yang dapar secara kompetitif mengalirkan
listrik secara keberlangsungan adalah hidro, panas bumi dan bio-energi,
termasuk biogas dan biomassa.
Besar harapan keseimbangan suplai energi terbarukan sebagai
energi utama dengan target 23 persen pada tahun 2025 dan meningkat hingga 31
persen pada tahun 2050 mendatang. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini