Pontianak    

Sutarmidji Komitmen Jadikan RSUD Soedarso Sebagai Kebanggan Kalbar dan Role Model

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 06 Oktober 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Tetap lakukan pembangunan RSUD Soedarso 12

lantai

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalbar, Sutarmidji menegaskan komitmennya menjadikan RSUD Soedarso sebagai kebanggaan masyarakat Kalbar. Pihaknya akan melakukan peningkatan sistem yang berintegritas pada pengelolaan rumah sakit dan para medis yang melayani pasien.

“Integritas itu penting untuk mencapai suatu perbaikan yang

cepat dan lebih baik. Saya ingin Soedarso ini menjadi kebanggaan dan kalau perlu jadi role model atau

percontohan pengembangan rumah sakit dan transparan dalam segala hal,” ujarnya usai

mendampingi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

(Kemenkes RI), Bambang Wibowo dan Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan, drg

Oscar Primadi meninjau pelayanan dan bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso

Pontianak, Jumat (5/10/2018).

Apalagi, saat

ini rumah sakit Soedarso Pontianak sudah ditetapkan oleh Kemenkes RI sebagai

satu dari 14 RSUD yang berstatus rumah sakit rujukan nasional seluruh

Indonesia.

Bang Mijdi juga

menginginkan kedepannya rumah sakit Soedarso harus bisa terhubung dengan sistem

aplikasi yang mengetahui jumlah ruangan perawatan agar tidak ada lagi pasien

yang tidak mendapatkan ruangan perawatan.

“Kedepannya

saya mau rumah sakit ini membangun sistem aplikasi yang masyarakat bisa

mengetahui jumlah kamar perawatan yang kosong. Jadi kalau kondisi pasien darurat

langsung saja bawa ke sini,” ungkapnya.

Selain itu,

lanjutnya, rumah sakit Soedarso ini juga harus terintegrasi dengan rumah sakit

lain yang ada di Kalbar demikian halnya dengan rumah sakit lainnya baik swasta

maupun negeri harus terintegrasi, menurutnya hal ini untuk memudahkan pelayanan

bagi masyarakat.

Bang Midji

juga menegaskan kembali bahwa dirinya akan membangun rumah sakit Soedarso ini

menjadi 12 lantai yang nantinya pelayanan akan diatur terpusat setiap lantainya

dengan kebijakan pengembangan bidang-bidang pelayanan. Hal ini dilakukan supaya

adanya efesiensi pelayanan para dokter.

“Dari pade

dokter berjalan dari satu lorong ke lorong lain yang banyak menghabiskan waktunye,

lebih baik kite bangun dua belas lantai. Kita akan benahi semua sehingga dari

sisi bangunannya harus nyaman. Kalau perlu rumah sakit tidak ada bau obat, ada kafe,

taman yang baik dan fasilitas representatif lainnya,” imbuhnya.

Orang nomor

satu di Kalbar ini juga tak mempersoalkan adanya penolakan dari beberapa dewan terkait

kebijakannya yang akan menjadikan rumah sakit Soedarso menjadi 12 lantai. Pembangunan

RSUD Soedarso 12 lantai akan segera dilakukannya apabila Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) 2019 sudah disahkan.

“Kalau APBD

2019 sudah disahkan langsung saya tender. Kalaupun ada yang nolak, nanti kita

ekspos. Biar masyarakat yang menilai,” ucapnya.

Ia pun

meyakini pengembangan RSUD Soedarso yang sudah direncanakannya dapat terwujud.

“Kawasan

depan sudah kita bongkar, depan itu nantinya kite buat jalan. Jalan yang

sekarang akan jadi halaman. Tahun depan sisi kiri dan kanan parit akan di turap

beton. Yang pasti sisi tampilannya akan berubah drastis. Sebelum masa jabatan

saya berakhir, ini harus sudah selesai,” pungkasnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Marak Korupsi di Sektor Swasta, Pemprov Kalbar Bentuk Komite Advokasi Daerah Anti Korupsi
Jumat, 05 Oktober 2018
Artikel Sebelumnya
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Harap RSUD Soedarso Tingkatkan Pelayanan
Jumat, 05 Oktober 2018

Berita terkait