Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 10 Januari 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Menghadapi Pemilu 2019, Kepolisian
Resort Kota (Polresta) Pontianak bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota
Pontianak dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak membentuk tim Operasi
Tangkap Tangan (OTT) pemilu 2019.
Tim inilah nantinya yang akan melakukan
tindakan tegas kepada semua pihak yang melakukan pelanggaran hukum terkait Pemilu
2019.
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol M. Anwar
Nasir mengatakan tim ini dibentuk sebagai upaya pencegahan terjadinya tindakan money politic khususnya pada hari
pencoblosan. Menurutnya yang mesti diantisipasi adalah serangan fajar.
Anwar menuturkan bahwa tingkat kerawanan
pemilu di Kota Pontianak tidak terlalu besar hal ini didasari dari
pemilu-pemilu sebelumnya. Guna mencegah konflik, pihaknya akan selalu melakukan
koordinasi dengan penyelenggara pemilu.
“Pada prinsipnya akan dilakukan patroli
seperti biasa untuk mencegah terjadinya konflik, khususnya serangan fajar,” ucap
Kapolresta Pontianak usai menerima kunjungan Bawaslu dan KPU Kota Pontianak di
Mapolresta Pontianak , Selasa (8/1/2019).
Kapolresta juga menerangkan bahwa pengamanan
TPS tergantung dari tingkat kerawanan TPS tersebut.
“Jika dinyatakan rawan maka akan
ditempatkan satu TPS satu polisi. Tapi jika tidak terlalu rawan maka dua TPS
satu polisi,” terangnya.
Anwar mengatakan saat ini merupakan tahapan
kampanye tentunya jaminan keamanan akan diberikan yang terpenting adalah
komunikasi baik berupa surat maupun lisan. Karena belajar dari pengalaman dari
KPU sering dilakukan kampanye yang tidak memberitahukan sehingga padahal pihak
kepolisian sudah ditugaskan untuk mengawal setiap tahapan kampanye baik itu
dialogis tidak hanya orasi.
“Perlu komunikasi dari caleg dan timses
presiden agar memberitahukan kegiatan kampanyenya kepada kami,” tukasnya.
Idealnya tiga hari sebelumnya tapi faktanya
ada oknum yang baru melaporkan kampanyenya pada sehari sebelum kegiatan bahkan
ada beberapa caleg yang malas melaporkan kegiatan kampanyenya.
Sementara Kordiv Pengawasan, Hubungan
Masyarakat dan Hubungan Lembaga Bawaslu Kota Pontianak, Irwan Manik Radja
menyambut baik pembentukan tim OTT Polresta Pontianak. Menurutnya semangat yang
disampaikan oleh Kapolresta Pontianak harus disambut baik oleh semua pihak.
Dirinya menyampaikan selain itu pihaknya
juga akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk bersama-sama
melakukan patroli pada hari tenang. Guna mencegah tindakan yang melanggar peraturan.
Kemudian Irwan juga mengatakan sebagai
pihak yang berada ditengah Bawaslu harus terus menjaga netralitas dalam
penyelenggaraan pemilu. Dirinya mengatakan untuk potensi pelanggaran disetiap
tempat selalu ada, namun sampai saat ini di Kota Pontianak belum ditemukan
pelanggaran yang berat.
“Sampai sekarang masih pelanggaran
administrasi yang kita proses,” ucapnya.
Irwan juga mengingatkan para peserta pemilu
agate dapat melaporkan setiap kegiatan kampanyenya. Agar dapat mendapatkan
pengawasan dan perlindungan keamanan dari pihak kepolisian.
Sementara, Ketua KPU Kota Pontianak, Deni
Nuliadi menyampaikan kesiapannya menghadapi pemilu 2019. Menurutnya sampai saat
ini persiapan yang dilakukan oleh KPUD Kota Pontianak sudah hampir siap. Baik
itu dari logistik maupun hal lainnya, tinggal menunggu surat suara dan formulir-formulir
yang diperlukan.
Hampir semua tahapan juga menurutnya sudah
dilaksanakan. Sampai saat ini sudah memasuki tahapan kampanye. Tinggal tahapan
pemungutan suara, perhitungan dan penetapan calon terpilih.
“Logistik pokok pemilu diperkirakan pada
akhir bulan Januari atau awal Februari akan tiba di Kota Pontianak,” ucap Deni.
Deni menambahkan koordinasi yang dilakukan
kepada pihak kepolisian adalah sebagai bentuk sinergitas lintas lembaga. Karena
menurutnya beberapa tahapan pemilu memerlukan keamanan yang dilakukan oleh
pihak kepolisian. Seperti pada kegiatan rapat umum dan pemungutan suara dan
rekapitulasi suara.
Hingga saat ini dirinya mengatakan belum
ditemukan pelanggaran kampanye yang bersifat serius. Masih seputar pelanggaran
alat peraga kampanye. Ia berharap agar tidak ada pelanggaran yang berat yang
dilakukan oleh peserta kampanye. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Menghadapi Pemilu 2019, Kepolisian
Resort Kota (Polresta) Pontianak bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota
Pontianak dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak membentuk tim Operasi
Tangkap Tangan (OTT) pemilu 2019.
Tim inilah nantinya yang akan melakukan
tindakan tegas kepada semua pihak yang melakukan pelanggaran hukum terkait Pemilu
2019.
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol M. Anwar
Nasir mengatakan tim ini dibentuk sebagai upaya pencegahan terjadinya tindakan money politic khususnya pada hari
pencoblosan. Menurutnya yang mesti diantisipasi adalah serangan fajar.
Anwar menuturkan bahwa tingkat kerawanan
pemilu di Kota Pontianak tidak terlalu besar hal ini didasari dari
pemilu-pemilu sebelumnya. Guna mencegah konflik, pihaknya akan selalu melakukan
koordinasi dengan penyelenggara pemilu.
“Pada prinsipnya akan dilakukan patroli
seperti biasa untuk mencegah terjadinya konflik, khususnya serangan fajar,” ucap
Kapolresta Pontianak usai menerima kunjungan Bawaslu dan KPU Kota Pontianak di
Mapolresta Pontianak , Selasa (8/1/2019).
Kapolresta juga menerangkan bahwa pengamanan
TPS tergantung dari tingkat kerawanan TPS tersebut.
“Jika dinyatakan rawan maka akan
ditempatkan satu TPS satu polisi. Tapi jika tidak terlalu rawan maka dua TPS
satu polisi,” terangnya.
Anwar mengatakan saat ini merupakan tahapan
kampanye tentunya jaminan keamanan akan diberikan yang terpenting adalah
komunikasi baik berupa surat maupun lisan. Karena belajar dari pengalaman dari
KPU sering dilakukan kampanye yang tidak memberitahukan sehingga padahal pihak
kepolisian sudah ditugaskan untuk mengawal setiap tahapan kampanye baik itu
dialogis tidak hanya orasi.
“Perlu komunikasi dari caleg dan timses
presiden agar memberitahukan kegiatan kampanyenya kepada kami,” tukasnya.
Idealnya tiga hari sebelumnya tapi faktanya
ada oknum yang baru melaporkan kampanyenya pada sehari sebelum kegiatan bahkan
ada beberapa caleg yang malas melaporkan kegiatan kampanyenya.
Sementara Kordiv Pengawasan, Hubungan
Masyarakat dan Hubungan Lembaga Bawaslu Kota Pontianak, Irwan Manik Radja
menyambut baik pembentukan tim OTT Polresta Pontianak. Menurutnya semangat yang
disampaikan oleh Kapolresta Pontianak harus disambut baik oleh semua pihak.
Dirinya menyampaikan selain itu pihaknya
juga akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk bersama-sama
melakukan patroli pada hari tenang. Guna mencegah tindakan yang melanggar peraturan.
Kemudian Irwan juga mengatakan sebagai
pihak yang berada ditengah Bawaslu harus terus menjaga netralitas dalam
penyelenggaraan pemilu. Dirinya mengatakan untuk potensi pelanggaran disetiap
tempat selalu ada, namun sampai saat ini di Kota Pontianak belum ditemukan
pelanggaran yang berat.
“Sampai sekarang masih pelanggaran
administrasi yang kita proses,” ucapnya.
Irwan juga mengingatkan para peserta pemilu
agate dapat melaporkan setiap kegiatan kampanyenya. Agar dapat mendapatkan
pengawasan dan perlindungan keamanan dari pihak kepolisian.
Sementara, Ketua KPU Kota Pontianak, Deni
Nuliadi menyampaikan kesiapannya menghadapi pemilu 2019. Menurutnya sampai saat
ini persiapan yang dilakukan oleh KPUD Kota Pontianak sudah hampir siap. Baik
itu dari logistik maupun hal lainnya, tinggal menunggu surat suara dan formulir-formulir
yang diperlukan.
Hampir semua tahapan juga menurutnya sudah
dilaksanakan. Sampai saat ini sudah memasuki tahapan kampanye. Tinggal tahapan
pemungutan suara, perhitungan dan penetapan calon terpilih.
“Logistik pokok pemilu diperkirakan pada
akhir bulan Januari atau awal Februari akan tiba di Kota Pontianak,” ucap Deni.
Deni menambahkan koordinasi yang dilakukan
kepada pihak kepolisian adalah sebagai bentuk sinergitas lintas lembaga. Karena
menurutnya beberapa tahapan pemilu memerlukan keamanan yang dilakukan oleh
pihak kepolisian. Seperti pada kegiatan rapat umum dan pemungutan suara dan
rekapitulasi suara.
Hingga saat ini dirinya mengatakan belum
ditemukan pelanggaran kampanye yang bersifat serius. Masih seputar pelanggaran
alat peraga kampanye. Ia berharap agar tidak ada pelanggaran yang berat yang
dilakukan oleh peserta kampanye. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini