Ketapang    

Optimalkan PAD, Pemda Ketapang Data Bangunan Sarang Burung Walet

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 21 Januari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan mengakui bahwa

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Ketapang masih rendah. Sumbangan PAD pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019 tidak sampai 10 persen dimana PAD

Ketapang hanya menyumbang sebesar 5,96 persen pada APBD.

Martin mengatakan, masih banyak potensi

yang dapat digali untuk meningkatkan PAD. Salah satunya mengoptimalkan

keberadaan bangunan sarang burung walet. Diakui Martin, jika dikelola dan

dioptimalkan, bangunan sarang burung walet dapat menyumbang puluhan miliar

setiap tahunnya. Baik dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB) maupun Bea Perolehan

Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Martin menjelaskan, selain mendata bangunan

sarang burung walet yang ada di dalam wilayah kota dan pesisir, Pemda Ketapang

juga berencana akan menyisir bangunan sarang burung walet yang ada di daerah

pedalaman. Bahkan, penyisiran ini menggunakan helikopter agar dapat menjangkau

seluruh daerah.

“Tanggal 19-20 Januari Badan Pendapatan

Daerah dan Satpol PP akan melihat langsung menggunakan helikopter apakah benar

atau tidak kalau di daerah pedalaman itu banyak bangunan sarang walet,” ungkap

Martin saat menyerahkan penjabaran APBD Ketapang tahun 2019, kemarin (18/1/2019).

Martin mengatakan, pengecekan terhadap

bangunan sarang burung walet tersebut rencananya akan dilakukan melalui jalur

udara. Ini dianggap lebih efektif, karena jika menggunakan jalur darat, banyak

bangunan yang didirikan di tempat yang sulit diakses menggunakan kendaraan

darat. Terlebih lagi diakui Martin, ada pengusaha yang berbaik hati meminjamkan

helikopter.

“Sahabat ini adalah pengusaha yang

dikenalkan Bapak Morkes kepada saya pada tahun 2008 silam. Kami mau menggarap

PAD yang bersumber dari rumah walet. Tapi kami kesusahan untuk menyisir ke

daerah pedalaman, pakai sepeda motor saja susah. Harus pakai udara, tapi kita

tidak punya alat. Makanya saya ditawarkan untuk menggunakan helikopter pada 19

dan 20 Januari nanti,” ujarnya.

Nantinya pada saat pengecekan yang akan

dilakukan dengan menggunakan jalur udara ini, Martin memerintahkan Dinas Pekerjaan

Umum dan Tata Ruang (PUTR), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Satpol PP untuk

turun langsung ke lapangan.

“Kalau semua rumah walet itu kita suruh

bikin IMB, kita suruh bayar BPHTB, berapa puluh miliar yang akan kita dapat.

Nanti setelah dicek tinggal tugaskan camat untuk mendata. Daripada kita di atas

meja tidak tahu kondisi, lebih baik terbang melihat langsung,” paparnya.

Menurut Martin pengoptimalan pajak bangunan

sarang burung walet ini adalah salah satu cara mendongkrak PAD Ketapang. Oleh

karena itu, dia meminta kepada seluruh pemilik bangunan sarang burung walet,

baik yang ada di kota, pesisir maupun pedalaman, untuk membayar pajak demi

mendukung pembangunan daerah.

Untuk diketahui, APBD Ketapang tahun 2019

mencapai Rp2,23 triliun. Jumlah tersebut bersumber dari dana perimbangan yang

berkisar 78,85 persen atau sekitar Rp1,75 triliun. Diantaranya terdiri dari

Dana Alokasi Umum sekitar Rp1,1 triliun, Dana Alokasi Khusus Rp514 miliar, Dana

Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak sebesar Rp94 Miliar. Sedangkan dari Pendapatan

Asli Daerah (PAD) pada APBD Murni masih diangka 5,96 persen atau sekitar Rp132

miliar. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Kantor BKPSDM Ketapang Terbakar
Senin, 21 Januari 2019
Artikel Sebelumnya
Djoko Santoso Kukuhkan Puluhan Kelompok Relawan Prabowo-Sandi se-Kalbar
Senin, 21 Januari 2019

Berita terkait