Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 06 November 2018 |
PT Faicheung
Eksportir pertama asal Kalbar yang tembus pasar Tiongkok
KalbarOnline,
Ketapang – PT Faicheung Birdnest Industry menjadi satu-satunya industri
sarang burung walet di Kalimantan Barat (Kalbar) yang berhasil menembus pasar
Internasional, setelah 3 tahun lamanya mengedepankan kualitas dan mutu dari
sarang waletnya.
Industri sarang burung walet yang beralamat di jalan Brigjen
Katamso BTN Villa Kayong Blok B No. 27, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Delta
Pawan, Ketapang tersebut melakukan launching perdana untuk pertama kalinya
telah resmi melakukan kegiatan ekspor langsung ke Republik Rakyat Tiongkok
(RRT), Selasa (6/11/2018).
Owner PT Faicheung Birdnest Industry, David Ringgo mengaku sangat
bersyukur atas pencapaian yang telah diraih oleh perusahaannya. Ia juga
berterima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ketapang karena
menurutnya apa yang telah diraih saat ini tidak terlepas dari dukungan dan
support baik dari perizinan serta membantu meningkatkan mutu industrinya.
“Jujur 3 tahun itu bukan waktu yang sebentar, dalam proses
kita sempat hopeless akibat perizinan
yang sulit sekali. Tetapi berkat banyaknya dukungan terutama dari Pemda dan
pihak Karantina berusaha meyakinkan kita agar terus maju dan bisa membawa nama
Ketapang bahkan Kalbar lebih maju lagi dari sisi industri,” ujar David saat
ditemui usai launching produknya.
Ia juga mengatakan bahwa kedepan dalam melakukan produksi
pihaknya akan memberdayakan tenaga kerja lokal. Lantaran menurutnya, SDM lokal
yang saat ini bekerja sudah mampu memiliki kapasitas yang luar biasa. Selain
itu ia juga membuka peluang kerja sama bagi petani sarang burung walet yang
ingin bekerja sama dengan perusahaannya.
“Sebagai industri sarang walet satu-satunya yang ada di
Kalbar yang pada hari ini resmi melakukan ekspor langsung ke RRT, saya siap
membantu dan bekerjasama dengan pihak lain. Agar bersama-sama memajukan potensi
dan nama daerah baik untuk Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Ketapang,”
ungkapnya.
Balai Karantina Pertanian kelas 1 Pontianak sebagai pihak
yang berperan dalam pengawasan serta ikut membina dan mendorong para pelaku
industri sarang burung walet agar bisa berhasil tembus pasar internasional
turut hadir dalam kegiatan launching perdana expor PT Faicheung Birdnest
Industry.
Melalui Kepala Seksi Karantina Hewan, Balai Karantina Pertanian kelas 1 Pontianak,
Drh. Ahmad Nasiruddin Amar mengatakan bahwa hal tersebut merupakan instruksi langsung
dari Presiden RI, Joko Widodo untuk membantu pelaku usaha serta mendorongnya
agar dapat memajukan potensi daerah.
“Untuk PT Faicheung Birdnest Industry ini sudah 3 tahun kita
bina, kita berikan masukan dan kita bantu untuk mengurusi segala macam, baik
itu mutu dan kualitas agar dapat diterima oleh pihak Importir, khususnya di
RRT,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika peluang industri sarang
walet yang ada di Ketapang masih banyak yang berpotensi. Mengingat, bahwa saat
ini tidak lebih dari 20 industri sarang walet di Indonesia yang dapat melakukan
ekspor langsung ke RRT.
“Ya ini satu-satunya dan baru pertama kali di Kalbar, kita
ekspor langsung ke China. Tentunya ini menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan
Barat, khususnya kabupaten Ketapang,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga berharap kepada pelaku industri sarang
burung walet yang ada di Kalbar agar dapat mencontoh. Karena menurutnya setiap
industri khususnya sarang walet, saat ini juga memiliki potensi untuk melakukan
kegiatan ekspor langsung.
“Intinya jika ada kemauan pasti bisa ekspor juga, tapi
ingat ekspor itu tidak mudah kita mesti bersabar dan terus mencoba meningkatkan
mutu dan kualitas produk kita, agar diterima di negara yang kita ekspor,”
tandasnya. (Adi LC)
PT Faicheung
Eksportir pertama asal Kalbar yang tembus pasar Tiongkok
KalbarOnline,
Ketapang – PT Faicheung Birdnest Industry menjadi satu-satunya industri
sarang burung walet di Kalimantan Barat (Kalbar) yang berhasil menembus pasar
Internasional, setelah 3 tahun lamanya mengedepankan kualitas dan mutu dari
sarang waletnya.
Industri sarang burung walet yang beralamat di jalan Brigjen
Katamso BTN Villa Kayong Blok B No. 27, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Delta
Pawan, Ketapang tersebut melakukan launching perdana untuk pertama kalinya
telah resmi melakukan kegiatan ekspor langsung ke Republik Rakyat Tiongkok
(RRT), Selasa (6/11/2018).
Owner PT Faicheung Birdnest Industry, David Ringgo mengaku sangat
bersyukur atas pencapaian yang telah diraih oleh perusahaannya. Ia juga
berterima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ketapang karena
menurutnya apa yang telah diraih saat ini tidak terlepas dari dukungan dan
support baik dari perizinan serta membantu meningkatkan mutu industrinya.
“Jujur 3 tahun itu bukan waktu yang sebentar, dalam proses
kita sempat hopeless akibat perizinan
yang sulit sekali. Tetapi berkat banyaknya dukungan terutama dari Pemda dan
pihak Karantina berusaha meyakinkan kita agar terus maju dan bisa membawa nama
Ketapang bahkan Kalbar lebih maju lagi dari sisi industri,” ujar David saat
ditemui usai launching produknya.
Ia juga mengatakan bahwa kedepan dalam melakukan produksi
pihaknya akan memberdayakan tenaga kerja lokal. Lantaran menurutnya, SDM lokal
yang saat ini bekerja sudah mampu memiliki kapasitas yang luar biasa. Selain
itu ia juga membuka peluang kerja sama bagi petani sarang burung walet yang
ingin bekerja sama dengan perusahaannya.
“Sebagai industri sarang walet satu-satunya yang ada di
Kalbar yang pada hari ini resmi melakukan ekspor langsung ke RRT, saya siap
membantu dan bekerjasama dengan pihak lain. Agar bersama-sama memajukan potensi
dan nama daerah baik untuk Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Ketapang,”
ungkapnya.
Balai Karantina Pertanian kelas 1 Pontianak sebagai pihak
yang berperan dalam pengawasan serta ikut membina dan mendorong para pelaku
industri sarang burung walet agar bisa berhasil tembus pasar internasional
turut hadir dalam kegiatan launching perdana expor PT Faicheung Birdnest
Industry.
Melalui Kepala Seksi Karantina Hewan, Balai Karantina Pertanian kelas 1 Pontianak,
Drh. Ahmad Nasiruddin Amar mengatakan bahwa hal tersebut merupakan instruksi langsung
dari Presiden RI, Joko Widodo untuk membantu pelaku usaha serta mendorongnya
agar dapat memajukan potensi daerah.
“Untuk PT Faicheung Birdnest Industry ini sudah 3 tahun kita
bina, kita berikan masukan dan kita bantu untuk mengurusi segala macam, baik
itu mutu dan kualitas agar dapat diterima oleh pihak Importir, khususnya di
RRT,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika peluang industri sarang
walet yang ada di Ketapang masih banyak yang berpotensi. Mengingat, bahwa saat
ini tidak lebih dari 20 industri sarang walet di Indonesia yang dapat melakukan
ekspor langsung ke RRT.
“Ya ini satu-satunya dan baru pertama kali di Kalbar, kita
ekspor langsung ke China. Tentunya ini menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan
Barat, khususnya kabupaten Ketapang,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga berharap kepada pelaku industri sarang
burung walet yang ada di Kalbar agar dapat mencontoh. Karena menurutnya setiap
industri khususnya sarang walet, saat ini juga memiliki potensi untuk melakukan
kegiatan ekspor langsung.
“Intinya jika ada kemauan pasti bisa ekspor juga, tapi
ingat ekspor itu tidak mudah kita mesti bersabar dan terus mencoba meningkatkan
mutu dan kualitas produk kita, agar diterima di negara yang kita ekspor,”
tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini