Pontianak    

Sutarmidji Minta Rencana Pembangunan Industri Dijadikan Pedoman

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 20 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan, untuk membangun

ekonomi daerah diperlukan adanya sinergitas semua pihak.

“Untuk membangun ekonomi daerah, diperlukan adanya

sinergisitas antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah

kabupaten/kota,” tegasnya dalam sambutannya saat membuka rapat kerja perindustrian

dan perdagangan se-Kalbar, Hotel Orchardz, Selasa (19/2/2019).

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura itu turut menegaskan

bahwa Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2017 tentang rencana pembangunan Industri

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017-2037 merupakan arah kebijakan Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat dalam pembangunan dan pengembangan industri.

Untuk itu dirinya meminta perencanaan tersebut dapat

dijadikan pedoman bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalbar

serta seluruh OPD terkait.

“Saya minta perencanaan yang telah disusun ini menjadi

pedoman, bukan hanya bagi Disperindag saja tapi kepada seluruh OPD terkait,” tegasnya

lagi.

Pada kesempatan itu, mantan Wali Kota Pontianak itu mengaku

mendapat laporan bahwa saat ini hanya satu kabupaten di Kalbar yang telah

selesai menyusun rencana pembangunan industri. Padahal menurutnya hal ini

sangat penting agar dapat dijadikan pedoman pembangunan industri kedepan.

“Saya mendapatkan laporan bahwa saat ini baru satu kabupaten

yang telah selesai menyusun rencana pembangunan industri yaitu Kabupaten

Sanggau. Sedangkan ada satu kabupaten yang masih dalam tahap evaluasi yaitu

Kabupaten Sintang. Ini sangat penting sehingga kita akan mampu melihat kedepan

dan punya pedoman tentang Iangkah-langkah yang akan kita lakukan,” tukasnya.

“Apalagi penyusunan rencana pembangunan industri kabupaten

dan kota sudah diamanatkan dalam Undang-undang nomor 3 tahun 2014 tentang

Perindustrian. Saya minta hal ini menjadi perhatian serius bapak dan ibu yang

mewakili pemerintah kabupaten dan Kota yang hadir pada hari ini,” timpalnya.

Midji turut menjelaskan bahwa sektor perindustrian dan perdagangan

berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar memberikan kontribusi

hampir sepertiga dari Pendapat Domestik Regional Bruto (PDRB). Sektor ini,

lanjut dia, merupakan sektor kedua dan ketiga penyumbang PDRB terbesar setelah

sektor pertanian.

“Dilihat dari trennya, kontribusi kedua sektor tersebut

selama tahun 2010 hingga 2017, terlihat bahwa rata-rata kontribusi cenderung

stabil di kisaran 14 persen untuk sektor perdagangan dan 16-17 persen untuk

sektor industri. Walaupun begitu kontribusi sektor perindustrian tahun 2017,

bila dibandingkan tahun 2010,” tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi

Kalbar, Muhammad Ridwan menerangkan bahwa sektor Hilirisasi Industri menjadi

isu strategis yang dibahas dalam raker yang bertemakan ‘Melalui rakor

perindustrian dan perdagangan kita tingkatkan revitalisasi database indag dalam

upaya percepatan hilirisasi industri, stabilisasi bahan pokok dan peningkatan

kinerja eskpor’ ini.

“Program hilirisasi industri memang memerlukan kesinergian

semua pihak. Dimana tidak hanya terpaku pada ekspor bahan baku mentah, akan

tetapi bagaimana mengupayakan agar di wilayah tempat industri itu bisa

menghasilkan minimal bahan setengah jadi yang bisa di ekspor keluar Kalbar,” terangnya.

(Fai)

Artikel Selanjutnya
Masih Diproses, Polres Ketapang Targetkan Perkara Prostitusi Online Dilimpahkan Pekan Depan
Rabu, 20 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Hashim Djojohadikusumo Hadiri Dialog Kebangsaan dan Pengukuhan PD GEKIRA Kalbar
Rabu, 20 Februari 2019

Berita terkait