Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 05 Maret 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Imam Bonjol yang
berada persis di depan Hubdam XII/Tpr terbakar, Senin (4/3/2019) sekitar pukul
21.30 WIB malam.
Akibat kebakaran tersebut, satu unit truk pengangkut sampah milik
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan satu unit mobil box milik JNE terbakar. Puluhan
armada damkar dikerahkan untuk memadamkan api.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli menuturkan
bahwa kebakaran tersebut bermula saat supir truk pengangkut sampah milik Pemkab
Kubu Raya, Syarifin hendak mengisi bahan bakar jenis solar.
“Karena tangki truk di sebelah kanan, akhirnya nozzle bahan
bakar minyak (BBM) diserahkan operator pengisi bahan bakar yakni Syafril kepada
supir (Syarifin) melalui sela-sela diantara bak dan kabin kendaraan,” ujarnya
saat diwawancarai di lokasi kejadian.
Kemudian, lanjut dia, saat nozzle BBM sudah diterima oleh
supir, kemudian supir hendak mengarahkan nozzle tersebut ke tangki.
Saat hendak dilakukan pengisian bahan bakar, kata dia, operator
belum tiba di tangki, di waktu bersamaan timbul percikan api dari bagian aki
truk.
“Saat sudah diambil nozzle dari operator, supir yang hendak mengisi
tangki. Pada saat itu, operator belum sampai ke tangki sudah timbul duluan percikan
api. Kemudian api menyambar selang pengisi bahan bakar dan menjalar ke mesin pompa,”
tukasnya.
Saat ini, lanjut Husni, pihaknya tengah mendalami peristiwa kebakaran
tersebut dan melakukan olah TKP.
“Kami masih dalami dari keterangan saksi-saksi yaitu supir
truk dan operator pengisi BBM. Keduanya kami amankan sebagai saksi,” tukasnya.
Sementara itu, Rezky, supir mobil box JNE yang merupakan saksi
mata dalam peristiwa tersebut menuturkan bahwa api dipicu dari selang pengisi bahan
bakar minyak yang tersangkut di bagian aki truk pengangkut sampah yang hendak mengisi
solar.
“Kemudian muncul percikan api dari bagian aki truk sampah
itu, lalu api menyambar selang bahan bakar,” ujar Rezky saat diwawancarai di
lokasi kejadian.
Pada saat kejadian, lanjut dia, mesin truk yang terbakar
sedang dalam keadaan mati. Rezky yang saat itu berada di TKP menuturkan bahwa
dirinya baru saja selesai mengisi bahan bakar.
“Api yang menyambar semakin membesar karena terkena aliran bahan
bakar yang digunakan untuk mengisi tangki truk tersebut. Setelah menyambar truk
tersebut, api kemudian menyambar mesin pengisi bahan bakar,” tuturnya.
Rezky yang panik, lantas melarikan diri dan meninggalkan
mobil box yang dibawanya di lokasi kejadian. Akibatnya, mobil box JNE yang
dikendarainya itu turut terkena sambaran api pada bagian body mobil.
Sempat terjadi ledakan saat api mulai membesar. Selang beberapa
menit kejadian, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Koordinator Damkar Kapuas Bhakti, Erwin menuturkan bahwa pihaknya
tiba di lokasi sekitar 10 menit pasca terbakar. Api saat itu, kata dia, sudah
membesar sehingga petugas tak bisa langsung memadamkan api dengan jarak dekat
lantaran khawatir terjadi ledakan.
“Kita sampai di TKP api sudah besar. Kita tidak bisa
langsung kerja (memadamkan) karena takut ada ledakan. Pertama kita lakukan
penyemprotan dari jauh terlebih dulu, kita tunggu titik api sudah padam, baru
kita merapat lebih dekat,” ujar Erwin.
Erwin menuturkan bahwa percikan api berasal dari truk
pengangkut sampah yang hendak mengisi bahan bakar jenis solar.
“Setelah api menyambar mobil kemudian menyambar tempat
pengisian minyak. Sempat terjadi ledakan beberapa kali, makanya kita semprotkan
dari jarak jauh, itu (ledakan) yang kita khawatirkan,” ujarnya.
Petugas dapat meredam amukan si jago merah setelah 1 jam
berjibaku.
Peristiwa ini lantas menjadi tontonan warga yang melintas sehingga
menyebabkan Jalan Imam Bonjol macet total. (Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Imam Bonjol yang
berada persis di depan Hubdam XII/Tpr terbakar, Senin (4/3/2019) sekitar pukul
21.30 WIB malam.
Akibat kebakaran tersebut, satu unit truk pengangkut sampah milik
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan satu unit mobil box milik JNE terbakar. Puluhan
armada damkar dikerahkan untuk memadamkan api.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli menuturkan
bahwa kebakaran tersebut bermula saat supir truk pengangkut sampah milik Pemkab
Kubu Raya, Syarifin hendak mengisi bahan bakar jenis solar.
“Karena tangki truk di sebelah kanan, akhirnya nozzle bahan
bakar minyak (BBM) diserahkan operator pengisi bahan bakar yakni Syafril kepada
supir (Syarifin) melalui sela-sela diantara bak dan kabin kendaraan,” ujarnya
saat diwawancarai di lokasi kejadian.
Kemudian, lanjut dia, saat nozzle BBM sudah diterima oleh
supir, kemudian supir hendak mengarahkan nozzle tersebut ke tangki.
Saat hendak dilakukan pengisian bahan bakar, kata dia, operator
belum tiba di tangki, di waktu bersamaan timbul percikan api dari bagian aki
truk.
“Saat sudah diambil nozzle dari operator, supir yang hendak mengisi
tangki. Pada saat itu, operator belum sampai ke tangki sudah timbul duluan percikan
api. Kemudian api menyambar selang pengisi bahan bakar dan menjalar ke mesin pompa,”
tukasnya.
Saat ini, lanjut Husni, pihaknya tengah mendalami peristiwa kebakaran
tersebut dan melakukan olah TKP.
“Kami masih dalami dari keterangan saksi-saksi yaitu supir
truk dan operator pengisi BBM. Keduanya kami amankan sebagai saksi,” tukasnya.
Sementara itu, Rezky, supir mobil box JNE yang merupakan saksi
mata dalam peristiwa tersebut menuturkan bahwa api dipicu dari selang pengisi bahan
bakar minyak yang tersangkut di bagian aki truk pengangkut sampah yang hendak mengisi
solar.
“Kemudian muncul percikan api dari bagian aki truk sampah
itu, lalu api menyambar selang bahan bakar,” ujar Rezky saat diwawancarai di
lokasi kejadian.
Pada saat kejadian, lanjut dia, mesin truk yang terbakar
sedang dalam keadaan mati. Rezky yang saat itu berada di TKP menuturkan bahwa
dirinya baru saja selesai mengisi bahan bakar.
“Api yang menyambar semakin membesar karena terkena aliran bahan
bakar yang digunakan untuk mengisi tangki truk tersebut. Setelah menyambar truk
tersebut, api kemudian menyambar mesin pengisi bahan bakar,” tuturnya.
Rezky yang panik, lantas melarikan diri dan meninggalkan
mobil box yang dibawanya di lokasi kejadian. Akibatnya, mobil box JNE yang
dikendarainya itu turut terkena sambaran api pada bagian body mobil.
Sempat terjadi ledakan saat api mulai membesar. Selang beberapa
menit kejadian, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Koordinator Damkar Kapuas Bhakti, Erwin menuturkan bahwa pihaknya
tiba di lokasi sekitar 10 menit pasca terbakar. Api saat itu, kata dia, sudah
membesar sehingga petugas tak bisa langsung memadamkan api dengan jarak dekat
lantaran khawatir terjadi ledakan.
“Kita sampai di TKP api sudah besar. Kita tidak bisa
langsung kerja (memadamkan) karena takut ada ledakan. Pertama kita lakukan
penyemprotan dari jauh terlebih dulu, kita tunggu titik api sudah padam, baru
kita merapat lebih dekat,” ujar Erwin.
Erwin menuturkan bahwa percikan api berasal dari truk
pengangkut sampah yang hendak mengisi bahan bakar jenis solar.
“Setelah api menyambar mobil kemudian menyambar tempat
pengisian minyak. Sempat terjadi ledakan beberapa kali, makanya kita semprotkan
dari jarak jauh, itu (ledakan) yang kita khawatirkan,” ujarnya.
Petugas dapat meredam amukan si jago merah setelah 1 jam
berjibaku.
Peristiwa ini lantas menjadi tontonan warga yang melintas sehingga
menyebabkan Jalan Imam Bonjol macet total. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini