Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 18 Maret 2019 |
KalbarOnline, Sambas –
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyoroti rendahnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kabupaten Sambas yang saat ini masih berada di bawah IPM Provinsi
Kalbar.
“Apabila kita lihat kondisi IPM Kabupaten Sambas pada tahun
2017 sebesar 65,92 poin, masih berada di bawah IPM Provinsi,” ujar Sutarmidji, saat
membuka Musrenbang RKPD Kabupaten Sambas di Aula Kantor Bupati Sambas, Senin
(18/3/2019).
Pemprov Kalbar, lanjut Midji, menargetkan IPM Kalbar menjadi
67,87 pada tahun 2020, dimana sampai dengan tahun 2017 IPM Kalbar masih
bertengger di angka 66,26.
“Kami minta Kabupaten Sambas juga ikut bekerja keras untuk
membuat dan melaksanakan kebijakan pembangunan yang mengarah kepada peningkatan
IPM dari semua dimensi, baik itu dimensi pendidikan, kesehatan maupun
perekonomian,” pintanya.
Guna membantu Kabupaten Sambas dalam peningkatan IPM,
khususnya dimensi pendidikan, mantan Wali Kota Pontianak itu mengungkapkan
bahwa tahun 2019 ini pihaknya akan menggratiskan pendidikan menengah baik itu
SMA maupun SMK.
“Mulai tahun ajaran baru 2019 ini pendidikan SMA/SMK gratis,”
ucapnya.
Dengan digratiskannya pendidikan menengah ini, Midji
berharap dapat meningkatkan harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah di
Kalbar. Selain itu juga skema peningkatan kualitas pendidikan juga akan
dilakukan melalui pembangunan SMA dan SMK unggulan di setiap Kabupaten/Kota.
“Pembangunan SMA dan SMK unggulan ini diharapkan dapat
memberikan pemerataan terhadap kualitas pendidikan di seluruh Kabupaten/Kota di
Kalbar,” jelasnya.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini berpesan kepada Pemerintah
Kabupaten Sambas untuk mengejar ketertinggalan di sektor pendidikan, lantaran IPM
yang masih rendah.
“Harus dipacu lagi sektor kesehatan, pendidikan dan
infrastrukturnya,” pesannya. (*/Fai)
KalbarOnline, Sambas –
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyoroti rendahnya Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kabupaten Sambas yang saat ini masih berada di bawah IPM Provinsi
Kalbar.
“Apabila kita lihat kondisi IPM Kabupaten Sambas pada tahun
2017 sebesar 65,92 poin, masih berada di bawah IPM Provinsi,” ujar Sutarmidji, saat
membuka Musrenbang RKPD Kabupaten Sambas di Aula Kantor Bupati Sambas, Senin
(18/3/2019).
Pemprov Kalbar, lanjut Midji, menargetkan IPM Kalbar menjadi
67,87 pada tahun 2020, dimana sampai dengan tahun 2017 IPM Kalbar masih
bertengger di angka 66,26.
“Kami minta Kabupaten Sambas juga ikut bekerja keras untuk
membuat dan melaksanakan kebijakan pembangunan yang mengarah kepada peningkatan
IPM dari semua dimensi, baik itu dimensi pendidikan, kesehatan maupun
perekonomian,” pintanya.
Guna membantu Kabupaten Sambas dalam peningkatan IPM,
khususnya dimensi pendidikan, mantan Wali Kota Pontianak itu mengungkapkan
bahwa tahun 2019 ini pihaknya akan menggratiskan pendidikan menengah baik itu
SMA maupun SMK.
“Mulai tahun ajaran baru 2019 ini pendidikan SMA/SMK gratis,”
ucapnya.
Dengan digratiskannya pendidikan menengah ini, Midji
berharap dapat meningkatkan harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah di
Kalbar. Selain itu juga skema peningkatan kualitas pendidikan juga akan
dilakukan melalui pembangunan SMA dan SMK unggulan di setiap Kabupaten/Kota.
“Pembangunan SMA dan SMK unggulan ini diharapkan dapat
memberikan pemerataan terhadap kualitas pendidikan di seluruh Kabupaten/Kota di
Kalbar,” jelasnya.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini berpesan kepada Pemerintah
Kabupaten Sambas untuk mengejar ketertinggalan di sektor pendidikan, lantaran IPM
yang masih rendah.
“Harus dipacu lagi sektor kesehatan, pendidikan dan
infrastrukturnya,” pesannya. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini